News Update :

HAMAS: Pernyataan Abbas Menyesatkan



Pemimpin gerakan perlawanan HAMAS, Dr. Shalah Bardawil mengkritik pedas pernyataan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang menuding Hamas mempunyai pemerintahan bayangan di Gaza serta banyaknya para syuhada Fatah daripada Hamas dalam konfrontasi melawan Zionis.

Bardawil menganggap tudingan Abbas terhadap perlawanan dan Hamas menggambarkan perasaan Abbas saat ini yang telah kehilangan peran politisnya. Apa yang terjadi pada diri Abbas sekarang berupa propaganda medua yang tidak layak bagi seorang persiden. Seharusnya seorang presiden berhati-hati bila menyampaikan pernyataan politik di media. Kondisi Abbas saat ini memang telah kehilangan peranya baik di dalam negeri Palestina atau di luar negeri.

Bardawil mengisyaratkan, ketika berbicara tentang Hamas tak mungkin ia dapat memerintah di Gaza, ternyata Abbas tak percaya. Ia berupaya mengisolasinya. Baik Hamas mauupun Jihad Islam tak mungkin intervensi PLO seolah-olah miliknya. Hamas juga tak mungkin bila melakukan koalisi politik di semua levelnya dan terlarang mendapatkan keberhasilan politiknya melalui Parlemen. Bahkan para pegawai Hamas dilarang mendapat gaji bulananya. Dari mana ia berbicara tentang Hamas?

Abbas berbicara tentang pemerintahan “Bayangan” di Gaza adalah penyesatan opini. Tidak ada di Gaza kecuali para mujahid yang terjun dalam medan pertempuran yang bersejarah dengan Israel, tanpa gaji. Kemudian Abbas menuduh bahwa mereka adalah pemerintahan bayangan. Ia berbicara tentang pemerintahan bayangan hanyalah penyesatan opini untuk mengelabui pandangan umum masyarakat akibat kekhawatiranya, bahwa Hamas semakin besar dan dapat dukungan rakyat yang menerus meningkat bahkan di Tepi Barat.

Dalam kaitan ini, Abu Zuhri menggkritik habis pernyataan Mahmud Abbas yang berbicara tentang pemerintahan bayangan. Padahal pemerintahan Palestina dibawah kepemimpinan Abbas hingga saat ini tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan hanya sekadar mengecam agresi Zionis saja tidak mampu. Pemerintahan Abbas tidak mampu mengajukan kejahatan Zionis ke mahkamah internasional. Alih-alih ia melakukanya, ia malah mencabut gugatanya dari mahkamah kriminal Internasional terhadap Israel. Bangsa Palestina di Gaza bahkan dari kalangan Fatah pun memandang pernyataan ini dengan kekecewaan.

Terkait dengan perbandingan antara jumlah korban syuhada dari Hamas dan Fatah, Bardawil mengatakan, jumlah tersebut bersumber dari pihak zionis Israel. Hingga saat ini, belum diketahui, berapa jumlah korban dari kalangan pengikut Hamas, tiba-tiba Abbas mengatakan demikian. Kalau pun benar, maka kami menantangnya untuk bertindak melakukan pembalasan terhadap Israel. Semua orang tahu jumlah korban akibat agresi Zionis. Kalau benar apa yang dikatakan Mahmud Abbas bahwa jumlah korban dari kalangan Fatah mencapai 800 orang. Pertanyaanya, kenapa ia tidak melakukan pembelaan terhadap mereka, apakah nyawa 800 orang itu, sama sekali tidak ada artinya untuk dia? ungkap Bardawil.

*sumber: infopalestina.com
Share Artikel ini :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar