News Update :

PKS Percaya PAN Setia, PPP Tegaskan Tetap di KMP


Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid percaya Partai Amanat Nasional (PAN) tetap setia dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Menurut Hidayat, soliditas Koalisi Merah Putih ditegakkan oleh idealisme untuk jadi partai yang mengontrol pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Sekarang bukan kalah atau menang lagi. Kalau kami justru merasakan PAN memberi sinyal makin kuat bersama Koalisi Merah Putih," kata Hidayat, seperti dikutip kompas.com, Selasa (23/9).

Anggota Majelis Syura PKS itu menjelaskan, kehadiran elite PAN di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P di Semarang, Jumat (19/9/2014) lalu, tak dapat diartikan sebagai sinyal akan hengkangnya PAN ke barisan partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Ia pastikan, PAN hadir karena hanya ingin memenuhi undangan PDI-P.

Hidayat melanjutkan, saat PAN hadir ke Rakernas PDI-P, Koalisi Merah Putih juga menggelar rapat konsolidasi di Jakarta. Dalam rapat tersebut, perwakilan PAN juga hadir dan memastikan tak akan keluar dari Koalisi Merah Putih.

"Kita akan memegang komitmen bersama untuk saling percaya, jalan masih panjang, ini soal idealisme menjadi partai pengontrol pemerintahan," ujarnya.

Sementara itu Suryadharma Ali (SDA) menegaskan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP). PPP tak berubah haluan, meski PPP kubu Emron Pangkapi menghadiri pembukaan Rakernas PDIP di Semarang.

"Saya tegaskan PPP tetap di Koalisi Merah Putih," kata SDA pada konsolidasi kader PPP se-Bali, NTB, dan NTT di Denpasar, Senin malam (22/9/2014).

PPP saat ini terpecah menjadi 2 kubu. Yaitu kubu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Kubu Plt Ketua Umum Emron Pangkapi.

Ketua Umum PPP ini menjelaskan, sekali pun kader PPP masuk dalam jajaran kabinet Jokowi, hal itu tak akan mengubah arah koalisi partainya.

"Kita berterima kasih, bersyukur kalau ada kader yang jadi menteri. Tetapi itu merepresentasikan pribadi, bukan partai. Jadi sama sekali tidak merubah arah koalisi," tegas dia.

Suryadharma menilai, arah koalisi dapat ditentukan pada Muktamar yang akan digelar 23 Oktober 2014. Diyakini, mayoritas kader PPP tetap menginginkan partai berciri khas warna hijau itu tetap berada di Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 bersama Partai Golkar, PKS, PAN, Demokrat, dan Gerindra.

"Kalau saya lihat aspirasi dari cabang-cabang, arah perubahan koalisi itu tidak terlihat tanda-tandanya. Jadi tetap di Koalisi Merah Putih," kata dia.[dm]

Share Artikel ini :

Related Posts:

  • Masjid Diinteli Mengingatkan pada Masa Jenderal LB Moerdani Rencana kubu Jokowi-JK mengerahkan kader-kadernya menjalankan "aksi intelijen" terhadap masjid-masjid dan mengawasi setiap khotbah, mendapat kritikan. Kebijakan itu sebetulnya bertujuan menghadang kampanye pembusukan terh… Read More
  • Inteli Masjid, PDIP Kembali ke Era Otoriter Sikap PDI Perjuangan yang mau menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid karena diduga menyebarkan kampanye hitam terhadap Jokowi, dianggap mengembalikan Indonesia di era otoriter. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Mu… Read More
  • Prabowo tidak Punya Bakat Otoriter Keraguan publik terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa akan melahirkan pemerintahan otoriter harus dibuang jauh-jauh. Mantan Ketua Umum PBHMI M Fakhruddin menjelaskan, Prabowo tidak punya bakat untuk menciptakan p… Read More
  • Pilih Nasionalisme, Prabowo Tolak Nasionalisasi Aset Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dicecar banyak pertanyaan di forum tanya jawab dengan kader Partai Demokrat. Salah satunya tentang isu bahwa Prabowo akan melakukan nasionalisasi ter… Read More
  • Isu HAM Takkan Menurunkan Elektabilitas Prabowo Ketua Umum DPP Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Umar Key Ohoitenan, yakin isu pelanggaran HAM yang dihembuskan jelang Pilpres takkan menurunkan elektabilitas capres Prabowo Subianto. Umar mengatakan, belakangan di media … Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar