Berikut adalah taujih Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH. Hilmi Aminuddin dalam acara Silaturahim Anggota Legislatif Nasional (Silagnas) PKS 20-21 September 2014 di Hotel Sahid, Jakarta.
Alhamdulillah hari ini kita bisa bertemu dalam rangka SILAGNAS. Ini merupakan rasa syukur kita atas KEMENANGAN di pemilu ini.
Saya sebut KEMENANGAN karena pemilu ini sangat lain. Mengingat badai yang mendera. Ustadz Luthfi dengan "Vonis politik-nya" menjadi simbol tadhiyyah kita.
Syukur nikmat penting untuk langkah-langkah perjuangan dakwah kita kedepan. Dan itu kita wujudkan dengan terus memainkan peran Stabilisator (Amar ma'ruf) dan dinamisator (nahi munkar). Kita akan memaksimalkan peran itu kedepan, bukan karena kita tidak memiliki portofolio di kabinet mendatang.
Sudah saatnya kita tidak lagi menjadi objek konspirasi. Oleh karenanya ada tiga hal yang harus kita pegang teguh agar gerakan politik kita aman dari upaya-upaya konspirasi.
PERTAMA, kita harus disiplin dalam koridor konstitusi. Mengingat banyaknya konspirasi yang mengidentikkan gerakan kita pada gerakan inkonstitusional dan anti NKRI.
KEDUA, Kita harus disiplin di koridor hukum. Oleh karenanya anggota dewan PKS harus memahami setiap tindakannya dalam perspektif hukum.
KETIGA, kita juga harus disiplin dalam koridor sosial. Jangan sampai wajah kita (aleg PKS) hanya muncul saat momentum kampanye lima tahunan. Kunjungi kader-kader dibawah bukan hanya sekedar senyum basa- basi. Perjuangkan setiap aspirasi masyarakat, agar posisi kita kian kokoh di masyarakat.
Jika ketiga disiplin ini bisa kita mainkan dalam praktek politik kita, maka insya Allah posisi kita sebagai Partai Politik akan terjaga keamanannya.[dm]