Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pernah menjadi sasaran makian dan hujatan oleh pengguna sosial media Twitter. Kala itu, Aher dituding menjual Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, kepada Chevron, perusahaan asal Amerika Serikat, sebesar Rp60 triliun.
Menanggapi hal itu, Aher akhirnya angkat bicara melalui akun Twitternya @aheryawan. Bahkan, Aher membuat kultwit sebanyak 22 untuk menjelaskan isu penjualan Gunung Ciremai tersebut. Aher menegaskan isu tersebut hoax. Sesuai SK Menhut No 424 Tahun 2004, kawasan hutan Gunung Ciremai sebagai taman nasional sehingga tidak boleh ada pemanfaatan selain untuk kehutanan, terlebih dijual.
Di akhir tweet-nya, Aher mengingatkan kepada mereka yang menyebarkan isu. “Hati-hati yah, membuat dan menyebarkan berita bohong seperti ini bisa dijerat UU ITE Nomor 11 Tahun 2008,” tulis Aher.
Tak hanya Aher, wakilnya kala itu Dede Yusuf lebih dulu menjelaskan melalui Twitter. Dalam akun Twitternya @dedeyusuf_1, dia sempat mempertanyakan apakah sebuah gunung bisa dijual.
Namun, Aher tak sampai melaporkan para penghujat dirinya itu ke kepolisian. Politisi PKS itu lebih memilih bersabar menghadapi kritik dan hujatan dari masyarakat. “Saya bersabarlah pokoknya,” tutur Aher.
Hujatan terhadap Aher juga muncul saat akun @AHER_DEMIZ memposting foto Aher tengah makan dengan sejumlah orang yang salah satunya menggunakan jersey Persib Bandung bertuliskan PKS di dada kanan bagian atas.
Aher banjir hujatan karena klub kebanggaan warga Bandung itu dikaitkan dengan partainya. "Sebagai bobotoh saya kecewa. Jangan bawa-bawa politik ke sepakbola," ujar fans club Persib, Yana.
Aher pun menjelaskan bahwa orang disampingnya yang menggunakan jersey Persib bertuliskan PKS tidak ada kaitan dengan dirinya. Sebab, orang itu adalah simpatisan Persib yang juga kader PKS.
"Gini, ada seseorang yang punya kaos biru, lalu dia bobotoh Persib, dia juga PKS, terus bikin sendiri. Ada masalah enggak?" ujarnya.[dm]