
Pemerintah Mesir dibawah rezim As Sisi melarang upaya Relawan Indonesia dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Lembaga Kemanusiaan untuk mengirimkan relawan dan bantuan ke Gaza Palestina melalui pintu perbatasan Rafah Mesir dihalangi dengan alasan perijinan.
"Dalam kaitan ini Kemlu Mesir menyampaikan bawa izin masuk bagi relawan ke Jalur Gaza masih belum dapat dikeluarkan sampai situasi di Gaza konsdusif," tulis Windrato selaku sekretaris atau Pensosbu di salah satu point penting dalam laporan Tanggapan Kemlu Mesir atas Permohonan Masuk ke Jalur Gaza, surat nomor: B-004445/CAIRO/140909, Selasa (9/9).
Dalam surat tersebut Pemerintah Mesir juga meminta Relawan Indonesia agar melengkapi daftar jenis bantuan lengkap dengan spesifikasinya termasuk mobil ambulance untuk diserahkan ke Pemerintah Mesir.
Sebagaimana disampaikan oleh Subdit Politik dan Keamanan Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Agus Hidayatullah dalam releasenya menjelaskan bahwa pemerintah diktator Mesir dibawah pimpinan Jenderal As Sisi tidak mengijinkan relawan Indonesia masuk ke Jalur Gaza dengan alasan kondisi Gaza yang belum kondusif.
"Kemlu dan KBRI Cairo terus berupaya, baik secara informal maupun formal (surat, nota) agar bantuan Indonesia bisa dibawa menuju Gaza," ungkapnya.
Sementara itu Pengurus Bidang Layanan Kesehatan BSMI Jawa Timur, Safari Hasan berharap agar Pemerintah Indonesia melalui OKI dan Gerakan Non Blok lebih proaktif untuk menekan Rezim As Sisi agar membuka pintu perbatasan Rafah.
"Saat ini BSMI Jatim telah menyiapkan dua anggotanya untuk menjadi relawan kesehatan di Gaza," ungkap Safari kepada pasberita.com, Jumat (12/9) pagi.
Berbeda dengan Pemerintahan Mesir dibawah Presiden Mursi yang sangat mendukung Perjuangan Kemerdekaan Palestina. Rezim Jenderal As Sisi yang mengkudeta Presiden Mursi, selama ini dikenal pro Amerika Serikat dan Israel tidak segan-segan mengisolir Jalur Gaza dengan alasan stabilitas keamanan.[dm/pasberita.com]