News Update :

Fakta Terbaru Kehancuran Gaza Akibat Agresi Israel



Dalam Seminar bertajuk International Public Foundation to Aid Gaza yang  berlangsung selama dua hari, 30-31 Agustus 2014. Bertempat di Ballroom, Gorrion Hotel Istanbul, Syeikh Musthafa Abu Khalil, mewakili International Public Foundation to Aid Gaza menyampaikan angka-angka terbaru terkait korban agresi Israel di Gaza.

Ada 58.080 bangunan hancur dan rusak. 2.080 di antaranya hancur total dan 8.000 bangunan rusak berat serta tidak mungkin dipergunakan. Ada 38.000 bangunan dengan kerusakan yang perlu perbaikan, meski masih bisa dipakai. Sebanyak 461.643 orang tak memiliki tempat tinggal. Sebagian ke rumah saudaranya, sebagian mengungsi di sekolah-sekolah, sebagian berpindah-pindah tak menentu. Ada 121 masjid rusak akibat serangan ini. 71 di antaranya hancur dan rusak berat.

Korban jiwa selama lebih dari 50 hari agresi Israel di Gaza mencapai 2.140 jiwa yang gugur. Ada 11.161 orang luka-luka. 2.088 di antaranya perempuan dan 3.374 dari anak-anak. Termasuk yang cacat permanen dan luka-luka berat.

Gaza saat ini tak ada listrik, minim makanan, obat-obatan, pakaian, dan air. Nyaris tak ada kehidupan. Dari mana mereka mendapatkan air minum? Bagaimana mereka melakukan kegiatan bersih-bersih (MCK), bagaimana mencuci baju yang juga terbatas?

Syaih Mustafa menambahkan "Apa yang dibutuhkan Gaza dari Anda sekarang? Milyaran riyal bahkan lebih dari itu" , untuk kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, pembangunan dan kemanusiaan. Tapi bantuan yang sangat urgen, mendesak dan lebih diprioritaskan adalah bantuan kemanusiaan untuk kelayakan hidup para pengungsi.

Ada 18.000 bangunan rumah  hancur. Ratusan ribu anak-anak dan orang tua yang terpaksa menggelandang karena tak memiliki apa-apa. Tak ada uang, pakaian, makanan dan standar kelayakan hidup sebagai manusia. Mereka tersebar di mana-mana. Di sekolah-sekolah dan pengungsian sementara, juga di rumah sakit-rumah sakit.

"Kami tahu, bahwa penting maknanya membangun kembali gedung-gedung, rumah sakit, sekolah, masjid dan ruma
h. Namun untuk saat ini, lebih mendesak adalah membantu mereka yang tak punya apa-apa. Membantu mereka untuk hidup sebagai manusia. Meski dengan bantuan minimal. Ada lebih dari 6000 kegiatan ekonomi terhenti. Dan itu berarti ada banyak orang yang tak berpenghasilan, selain rumah mereka yang sudah hilang dan hancur," imbuh Syaih Mustafa.

Maka perkiraan sementara, satu keluarga rata-rata memerlukan bantuan minimal senilai 3000 USD untuk bertahan selama empat bulan ke depan. Bersamaan dengan program bantuan kemanusiaan ini, maka pembangunan kembali Gaza menjadi tanggung jawab bersama kita semua.[dm/pasberita]

Share Artikel ini :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar