News Update :

DEMOKRASI KITA DIBAJAK MEDIA!



Demokrasi kita sedang dibajak oleh segelintir media. Semestinya sebagai pilar ke-4, media mengambil peran penyeimbang. Media harus dinamis menyeimbangkan interaksi antara leg eksekutif, leg yudikatif, dan leg legislatif.

Gejala yang terlihat saat ini mengkhawatirkan. Ada media yang "konsisten" menyokong kekuatan politik tertentu. Yang tidak sepaham dilibas dengan mata pena.

Ada media yang agendanya mencuci otak masyarakat bahwa kenaikan harga BBM adalah wajar. Pada saat yang sama media tersebut masuk "ngurusin" Munas partai politik. Agenda yang dijejal ke masyaraat adalah munas partai tersebut harus tahun ini (syukurlah agendanya gagal). Pada saat yang sama media tersebut membombardir masyarakat dengan pendapat pemilihan kepala daerah secara langsung adalah ciri tunggal demokrasi, sementara kenyataan di lapangan menunjukkan cara tersebut justru boros anggaran dan meninggalkan jejak konflik di mana-mana.

Mungkin media-media itu "nggak mikir" dan merasa "rapopo" memperlakukan masyarakat dengan semena-mena seperti itu.

(Canny Watae)

Share Artikel ini :

Related Posts:

  • DEMOKRASI KITA DIBAJAK MEDIA! Demokrasi kita sedang dibajak oleh segelintir media. Semestinya sebagai pilar ke-4, media mengambil peran penyeimbang. Media harus dinamis menyeimbangkan interaksi antara leg eksekutif, leg yudikatif, dan leg legislatif… Read More
  • BJ Habiebie dan Aher, Orang Baik Ketemu Orang Baik Silaturahmi Bapak BJ Habibie dengan Kang Aher (Rabu, 10/9/2014), adalah sinyal pertemuan yang memberikan sinyal-sinyal positif bagi bangsa Indonesia. Ya, jika pencetus mobil SMK yang ternyata adalah palsu, plus bus kara… Read More
  • "RUU Pilkada, Ridwan Kamil dan Sikap Objektif" Wacana penghapusan pilkada langsung ternyata merupakan ujian bagi bangsa kita untuk bersikap OBJEKTIF. Sebab: - Ridwan Kamil yang selama ini ada di Koalisi Merah Putih ternyata menolak penghapusan pilkada langsung. - … Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar