Analis militer Zionis Yose Melman mengungkapkan, militer Zionis menolak mengungkap jumlah roket yang jatuh di kota-kota dan permukiman-permukiman Yahudi selam agresi terakhir Zionis ke Jalur Gaza.
Hal ini, menurut Melman, menyulitkan proses evaluasi sistem pertahanan anti rudal “Kubah Besi” (Iron Dome). Karena para pejabat senior Zionis mengakui telah melakukan pengembangan Kubah Besi karena kegagalannya menghadang roket-roket perlawanan Palestina.
Dia mengingatkan bahwa biaya roket Kubah Besi untuk menghadang roket-roket perlawanan Palestina selama perang Gaza melebihi 150 juta dolar. Harga satu roket yang ditembakkan Kubah Besi 100 ribu dolar dan jumlah roket penghalau yang ditembakkan sedikitnya 1500 roket.
Militer Zionis mengakui berhasil menghalau 735 roket dari lebih 4000 roket yang ditembakkan ke wilayah selatan dan tengah “Israel”. Belum termasuk roket-roket yang jatuh di “wilayah terbuka”. Anehnya militer Zionis terus menggunakan istilah ini.
Istilah wilayah terbuka bisa jadi layak untuk kota Asdod, dan Beer Sheba. Namun tidak munkin layak untuk kawasan yang padat penduduk seperti Tel Aviv dan Gous Dan, yang merupakan wilayah paling pada di Israel.
.jpg)
Melman mengingatkan, sulit untuk mengungungkap tingkat keberhasilan Kubah Besi selama militer Zionis menolak mengungkap data resmi dan cara menghitung yang disebut wilayah terbuka.
Dia menyatakan, titik lemah sitem pertahanan Kubah Besi adalah roket jarak pendek dan roket-roket ringan yang menjangkau pinggiran Gaza dalam hitungan kurang dari 30 detik. Hal itu sulit untuk dihalau. Dan separoh roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza adalah roket jenis ini.
*sumber: infopalestina.com
0 Comments
