Spekulasi tentang tokoh yang tepat untuk menggantikan Menkominfo Tifatul Sembiring, seorang menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) semakin ramai.
Sejumlah praktisi teknologi informasi dan ahli kebijakan publik mengusulkan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono menjadi salah satu pilihan tepat pengganti Menkominfo Tifatul Sembiring.
Dosen Universitas Pertahanan sekaligus pakar kebijakan publik Riant Nugroho di Jakarta, Minggu, 31 Agustus 2014 menyatakan, "Nonot tepat menduduki posisi tersebut karena bersih, profesional dan tahu seluk beluk teknologi informasi dan telekomunikasi."
Menurut Nugroho, "Kominfo membutuhkan tokoh yang memiliki kemampuan manajemen yang baik, diterima oleh industri dan memahami ruang lingkup teknologi informasi dan telekomunikasi."
Nonot Harsono sendiri menilai posisi Kementrian Komunikasi dan Informatika sangat strategis karena mampu membuat jalannya pemerintahan lebih transparan, efisien dan mendorong kemajuan ekonomi bangsa.
"Yang lebih penting lagi, teknologi informasi dan telekomunikasi memperkokoh perstuan dan kesatuan bangsa", ujar Nonot dalam sebuah kesempatan terpisah di Jakarta.
Menurut Nonot, telekomunikasi dan teknologi informasi (KOMINFO/ICT) adalah infrastruktur utama pembangunan perekonomian yang merupakan sarana penting dalam proses transformasi menjadi bangsa yang maju dan memiliki peranan besar dalam mensejahterakan kehidupan bangsa dan mampu mendorong kemandirian serta peningkatan daya saing nasional.
"Untuk memajukan TIK Indonesia, pemerintah khususnya kementerian Kominfo harus serius membenahi infrastruktur teknologi", imbuh magister teknik jebolan ITS tersebut.
Komisioner BRTI ini pun berharap pemerintahan baru nanti bisa menata kembali posisi kementrian Kominfo sehingga lebih efisien dan memberi dampak berarti bagi bangsa Indonesia dalam jangka panjang. (fs)