News Update :

"Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai Allah"



Rasulullah pernah berkata kepada al-Mundzir, kepala kabilah Abdul Qais, "Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai Allah, yaitu sifat penyabar dan tidak suka tergesa-gesa." Lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku berusaha berperilaku seperti itu, atau Allah menjadikanku berwatak dengan keduanya?" Nabi SAW menjawab, "Allahlah yang menjadikanmu berwatak dengan keduanya." Al-Mundzir pun berucap, "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku berwatak dengan dua tabiat yang dicintai Allah dan Rasul-Nya." (HR Abu Dawud).

Sikap penyabar, lembut, kalem, dan tenang tak hanya dimiliki dan diserukan oleh Rasulullah, tapi juga dianjurkan oleh nabi-nabi yang lain. Mengapa begitu, karena kesabaran seorang penyabar--kata Ahmad ar-Rasyid dalam bukunya al-`Awa'iq--adalah benteng yang akan melindunginya dari fitnah, sifat pemarah, dan egois, sehingga ia mampu berlaku adil dalam berbagai keputusannya. Sedangkan sifat "tidak ceroboh" akan memberikan kesempatan untuk menganalisis dan menimbang-nimbang, sehingga tidak ada lagi keraguan.

Sementara itu, sifat ceroboh dan tergesa-gesa menjadikan seseorang tidak cermat dalam menyelesaikan persoalannya, karena ada nafsu yang ikut bermain di dalamnya. Orang yang tergopoh-gopoh sering bertindak keliru dalam hidupnya yang akhirnya membuahkan penyesalan. Kecerobohan juga sering menjadi penyebab dari hilangnya keteguhan dan komitmen seseorang.

Orang yang tergesa-gesa akan mudah patah semangat manakala dibenturkan oleh perkara yang sepele sekalipun. Sebaliknya, orang yang lembut, kalem, dan tenang mempunyai konsentrasi yang tinggi untuk menata dirinya agar lebih baik. Ia kelihatannya berada dalam kebisuan, tapi pikirannya bergerak dinamis. Ia bertindak bukan dengan nafsu dan amarahnya, tapi bergerak dengan pikirannya.

Nabi meraih simpati yang besar dari umat manusia, karena Allah SWT telah melembutkan hatinya sebagaimana firman-Nya: "Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu ...." (Ali Imran [3] : 159).

Kalau teori manajemen modern merekomendasikan bahwa sebuah manajemen yang baik harus mengandung unsur POAC (planning, organizing, actuating, dan controlling), maka seorang yang kalem, lembut, dan tidak tergopoh-gopoh akan memiliki kesempatan yang full untuk melakukan controlling. Hal ini senapas dengan sabda Nabi: "Perlahan-lahan dari Allah dan tergesa-gesa dari setan." (HR Baihaqi).

Sifat kalem, tenang, dan perlahan-lahan tentu tidak identik dengan kelambanan sehingga melewati deadline, namun ia bergerak secara tertata. Demikian pula sifat tergesa-gesa; ia harus dibedakan dengan sikap positif dan penuh percaya diri, yang kadang ditampilkan dan dikesankan dengan bertindak tergesa-gesa dan terburu-buru. Seorang Mukmin yang sejati, yang mempunyai tsiqah (kepercayaan) yang tinggi pada Allah juga kerap kali bertindak dinamis. Tentu saja naif untuk menyebut mereka bertindak ceroboh.

Wallahu a`lam bish-shawab.
Share Artikel ini :

Related Posts:

  • Bahagianya Kita Berpuasa Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Mengapa sahabatku mau lapar dan haus saat berpuasa? Krn kalian ingin ridho Allah kan! Krn kalian hamba Allah yg taat kan! Krn sadar sbg mahlukNya yg byk dosa dg harapan Al… Read More
  • Malam Yang Lebih Baik Dari Lailatul Qadar Seorang ulama telah berkata : "Sungguh kamu penduduk Gaza beruntung besar. Kerana dalam satu hadis sahih Nabi bersabda : Mahukah kamu aku beritahu malam yang lebih baik dari malam lailatul qadar? Iaitu seorang yang be… Read More
  • I'TIKAF, Cara Alami Menjaga Keseimbangan Hidup  | Oleh @imamzamroni كَانَ رَسُولُ اللَّهِ –– يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ “Rasulullah beri’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.” Ada mekanisme menjaga keseimbangan hidup, yaitu #berhentisejena… Read More
  • Jangan Mudik Naik Kereta Sebelum Baca ini: "Kiat-kiat Shalat di Kereta Api" Oleh: Hanif Luthfi, Lc Ada banyak alasan yang dibuat-buat orang untuk meninggalkan shalat di atas kereta api. Di antaranya alasan tidak ada air untuk bersuci, alasan karena bajunya kotor, tidak ada tempat untuk shalat, k… Read More
  • "Senyuman Langit" | Salim A. Fillah Inilah kota berjuluk sepotong Syam yang jatuh di Hijjaz; ialah Thaif, di tahun kesebelas kenabian. Sungguh penduduk kota ini sama sekali tak sesejuk cuaca negerinya, bahkan mereka lebih garang dari angin gurun Tihamah. I… Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar