News Update :

Fahri: PKS Konsisten, PDIP Harusnya Juga Konsisten Tolak Kenaikan BBM!




Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, mengingatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk konsisten bersikap menolak pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk rakyat Indonesia.

Tak hanya pada PDIP, Fahri juga memberi imbauan kepada Presiden RI 2014 terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk mau bersikap konsisten terhadap hal tersebut.

Sebab katanya, saat ini merupakan saat yang tepat bagi PDIP dan juga Jokowi, untuk membuktikan sikap pro rakyat mereka.

"Dari dulu kami, PKS dan PDIP kan sudah menyatakan menolak pencabutan subsidi BBM. Kami (PKS) tetap konsisten. Maka kami harapkan PDIP juga konsisten tolak kenaikan BBM dengan mencabut subsidi rakyat," kata Fahri kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/8) seperti dilansir Skalanews.

PDIP dan Jokowi, tegas Fahri, tidak perlu mengemis-ngemis pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), agar segera menaikkan harga BBM pada saat ini juga.

"Ini bukti bahwa kami, meski di oposisi (luar pemerintahan) tidak lantas menolak semua sikap pemerintah," katanya.

Lebih lanjut, pria yang tengah menjabat juga sebagai anggota Komisi III DPR ini pun menuturkan, bahwa bisa saja Jokowi nantinya beralasan mencabut subsidi BBM karena hendak dialihkan ke lain hal. Namun hal tersebut, katanya harus lebih diperjelas kembali oleh Jokowi ke rakyat.

Dan rakyat pun juga, tambah Fahri, selain harus dapat memahami penjelasan dari pengalihan subsidi tersebut, mereka juga harus bisa merasakan dampak yang akan ditimbulkan dari pengalihan itu. Jangan sampai subsidi dihilangkan, akan tetapi kehidupan rakyat justru semakin berat.

"Kalau mau mengalihkan subsidi itu, kami masih bisa terima, tapi juga harus jelas dialihkan kemana? Dampak BBM naik kan pastinya membuat harga barang dan jasa juga naik. Necara rumah tangga rakyat tidak boleh terbebani. Nah PDIP itu harus pikirkan caranya, bagaimana?" kata dia.

Namun demikian, Fahri mengaku heran dengan sikap PDIP dan Jokowi yang justru setelah menang menginginkan kenaikan BBM. "Harusnya Jokowi paling tidak bisa memberi sedikit hadiah ke rakyat dengan tidak menaikan BBM. Bukannya setelah menang rakyat tambah susah," katanya. (pm)
Share Artikel ini :

Related Posts:

  • Proyek Geothermal Hanya Untungkan Asing Proyek geothermal yang digadang-gadang akan membantu mengurangi beban rakyat terkait energi listrik, ternyata justru untungkan investor asing. Salah satu pengelola sumur panas bumi, PT Supreme Energy yang menggarap eks… Read More
  • Sodorkan Kadernya Jadi Cawagub DKI, PDI P Ngebet Jabatan Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra, M Taufik mengatakan partainya belum membahas soal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang akan mengantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jika ia nanti diangkat menjadi gubernur. Me… Read More
  • Jokowi Tak Lagi Butuh Dukungan Rakyat Jokowi kembali mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Setelah resmi dikukuhkan MK menjadi Presiden Indonesia periode 2014-2019, Jokowi mengatakan tak memerlukan DPR dalam melaksanakan program-program pemerintahan. … Read More
  • Pemerintah Malas Kelola, Proyek Geothermal Dikuasai Asing Rupa-rupanya, meski DPR telah mengesahkan UU Panas Bumi untuk memudahkan eksplorasi panas bumi, Kementerian ESDM belum berkeinginan menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) melalui dana Anggaran Pend… Read More
  • Anas Minta MUI Keluarkan Fatwa Syiah Sesat Aliansi Nasional Anti Syiah (ANAS) mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka meminta MUI mengeluarkan fatwa sesat terhadap paham Syiah di Indonesia. Anggota Dewan Pakar ANAS, Herman Ibrahim menjelaskan, ANAS didi… Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar