
Belum resmi dilantik sebagai Presiden RI, Joko Widodo yang saat ini masih sebagai Gubernur DKI Jakarta telah sibuk membahas dan melobi Presiden SBY untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, SBY dengan tegas menolak permintaan Jokowi tersebut. Karena itu, Jokowi akan menaikkan harga BBM setelah resmi menjadi Presiden RI.
"Saya siap untuk tidak populer," ujar Jokowi, di Balaikota, seperti dikutip rmol.co, Kamis (28/8).
Kendati menaikkan harga BBM, Jokowi berjanji subsidi BBM selama ini akan dialihkan ke usaha-usaha produktif di pedesaan. Seperti pemberian pupuk, benih, pestisida pada petani, solar untuk kapal nelayan dan sejenisnya.
"Tetapi kita harus tahu bahwa, kalau kita memotong subsidi itu harus dialihkan untuk usaha produktif di kampung di desa, pasar UMKM, pada pupuk, ada petani, pada benih, pada pestisida, pada nelayan untuk mesin kapal, untuk solar nelayan, kira-kira itu," papar Jokowi.
Menurutnya, era Jokowoi-JK akan mencegah masyarakat hidup konsumtif. Ia juga berjanji akan menjadikan Indonesia menjadi negara yang produktif. "Jangan sampai kita ini konsumtif, untuk membeli BBM, utk membeli mobil. Untuk mobil kita harus mulai merubah dari sebuah konsumsi, menjadi sebuah produksi itu saja," imbuhnya.[dm]