1. Ibu, kembalilah ke rumah. Anakmu terbidik oleh peluru zaman. Fisiknya bugar namun jiwanya terkapar. Kembalilah!
2. Apa yg kau cari dalam hidup duhai ibu? Jika surga adalah tujuan, maka mendidik anak sungguh2 adalah pintu terdekat yg antarkan kau menuju surga idaman.
3. Jika pun ibu harus bekerja maka itu adalah darurat. Segeralah cari jalan untuk bisa kembali ke rumah. Sebab, anakmu makin tumbuh dan tak bisa ditunda.
4. Memang tidak bijak meminta ibu berhenti bekerja. Namun lebih tidak bijak lagi membiarkan anak-anak terlantar tanpa kasih sayang.
5. Tundalah dulu obsesi karirmu. Setidaknya hingga anak telah tumbuh dewasa. Setelahnya, kau bisa puas menuai karya
6. Sejatinya, ibu itu profesi utama. Sisanya, sambilan aja
7. Jika mengurus anak, dengan cara sambilan. Maka akan muncul generasi sambel-sambelan (saudara kandung cabe-cabean).
8. Bagi seorang suami, jangan tuntut istrimu bekerja. Sebab, kau telah renggut hak anak yg lebih butuhkan ibunya dibandingkan TV atau I-Phone S5.
9. Jadilah lelaki pemberani. Berani katakan kepada istri : 'tinggallah kamu dirumah. Biar aku saja yg penuhi kebutuhan kita'
10. Ingatlah...Anak itu titipan dari Allah. Maka jangan kau titipkan lagi kepada orang lain. Emangnya Allah salah nitip? Wal'iyaadzu billaah...
11. Apa yg ibu korbankan di saat anak masih belia, akan menjadi kado indah di saat anak telah dewasa.
12. Sekiranya ibu ingin bekerja, maka itu hanya untuk aktualisasi diri semata. Bagian dari dinamisasi jiwa. Bukan untuk jadi profesi utama
13. Pengasuhan anak ibarat utang piutang. Apa yg tidak diberikan ortu di masa kecil, maka anak akan menagihnya di usia remaja dengan perilaku yg menyebalkan
14. Jika anak sulit mendengar kata bunda, itu mungkin tersebab saat kanak ia diabaikan saat bicara. Ibu harus buru-buru ke tempat kerja
15. Saat remaja anak tak betah di rumah. Sebab ibu juga sering pergi keluar saat ia masih bocah. Jarang ada di rumah
16. Maka, segera cari jalan untuk pulang. Jadilah ibu yg seutuhnya. Selalu hadir di saat anak membutuhkan. Ibu, menjadi pahlawan bagi generasi masa depan
17. Salam bahagia. Mohon maaf jika tak berkenan. Sila disebarkan.
*By: @ajobendri