News Update :

Ketakutan, Tim Jokowi-JK Protes Yusril Jadi Saksi Ahli Prabowo



Sidang ke-7 sengketa pilpres di Mahkamah Konstiusi (MK), hari ini, Jumat (15/7) mengagendakan mendengar keterangan para saksi ahli. Pihak Prabowo-Hatta selaku pemohon, pihak KPU sebagai termohon, dan kubu Jokowi-JK sebagai pihak terkait, masing-masing mengajukan saksi ahli mereka.

Pihak Prabowo-Hatta menghadirkan saksi ahli mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, pakar hukum tata negara UI Irman Putra Sidin, pakar hukum tata negara UI Margarito Kamis, pimpinan lembaga Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin, pakar sosiologi Rasyid Saleh, dan pakar komunikasi Marwah Daud Ibrahim.

Sementara itu, pihak KPU membawa empat orang saksi ahli, yaitu Ketiga saksi ahli tersebut adalah Guru Besar FISIP Unair yang juga mantan Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ramlan Surbakti, Guru Besar Fakultas Hukum UI Erman Rajagukguk, serta mantan Hakim Konstitusi Haryono dan aktivis Perludem Didik Supriyanto.

Dari pihak Jokowi-JK, hadir dua orang saksi ahli, yaitu pakar tata negara Universitas Andalas Saldi Isra dan mantan anggota Bawaslu Bambang Eka Cahyana. Secara khusus, kehadiran Yusril Ihza Mahendra sebagai saksi ahli sempat menjadi bahan keberatan pihak Jokowi-JK karena dianggap terlibat dalam politik praktis di pihak koalisi Prabowo-Hatta.

"Posisi Yusril, kita mengetahui bahwa beliau adalah salah satu partai yang ada di koalisi," ujar salah satu tim advokasi Jokowi-JK, Sirra Prayuna, seperti dilaporkan ROL, Jumat (15/8).

Seperti diketahui, Yusril merupakan pimpinan Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB). PBB sendiri merupakan salah satu partai penyokong pasangan Prabowo-Hatta. Menanggapi keberatan tim Jokowi-JK, Hakim Ketua Hamdan Zoelva. menjelaskan tidak ada masalah dengan hal tersebut.

"Tidak masalah, itu boleh saja. Penilaian nanti ada di tangan majelis," ujar Zoelva.

Pengalaman Yusri yang selama ini selalu memenangkan sengketa hukum di MK memang membuat ketakutan pihak yang berseberangan dengannya.
Share Artikel ini :

Related Posts:

  • Letjen TNI Purn Suryo Prabowo: Wiranto Bohong Soal DKP Anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo meminta kepada publik untuk tidak mempercayai pengakuan Wiranto soal surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) soal pemecatan Prabowo Subianto d… Read More
  • Fahri Hamzah Pasang Foto "Aksi Kekalahan Jokowi" Wasekjen PKS Fahri Hamzah bereaksi atas gambar yang diunggah simpatisan Joko Widodo, Wimar Witoelar, yang bertajuk 'Gallery of Rogues'. Fahri memajang gambar 'Aksi Kekalahan Jokowi' untuk menandingi 'Gallery of Rogues'. "I… Read More
  • PBNU Tolak Keras Wacana Kubu Jokowi Hapus Kolom Agama di KTP Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menentang keras rencana penghapusan kolom agama dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diwacanakan oleh tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Kita ambil contoh paling sederhana. Keti… Read More
  • Melawan Arogansi Kemunkaran Wacana dan program pasangan Capres 2 yang anti norma-norma Ketimuran dan Keislaman, semakin mengindikasikan, Indonesia akan digiring ke arah konflik horizontal. Jangankan berbicara "mensejahterakan", hal paling mendasar sa… Read More
  • Gaya Wimar Mirip Komunis Pemerhati kontra terorisme Harits Abu Ulya, turut mengecam Wimar Witoelar yang mengunggah gambar "Gallery of Rogues, Kebangkitan Bad Guys". Gaya itu, menurut Harits, mirip komunis. Harits menilai, Wimar tidak dewasa dalam … Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar