Revisi Undang-Undang Perubahan UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD disahkan dalam rapat paripurna DPR, Selasa (8/7). Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Hanura dan Fraksi PKB yang menolak keras pengesahan RUU Perubahan UU MD3 pun walk out dalam pengesahan ini.
Di pihak lain, enam fraksi di DPR RI, Golkar, Demokrat, PKS, PPP, PAN dan Gerindra sepakat agar revisi UU MD3 no 27 Tahun 2009 disahkan menjadi UU MD3 baru. Mereka bertahan di dalam ruang rapat paripurna.
Salah satu klausul koalisi yang membuat kubu pendukung Jokowi naik pitam adalah soal jatah Ketua DPR. Sebelum revisi diatur bahwa posisi ini, jatah pemenang Pemilu 2014. Namun, dalam revisi, diatur bahwa Ketua DPR akan diperebutkan seluruh fraksi DPR dengan cara voting.
Sementara kalangan menilai, bahwa ini adalah kekalahan pertama koalisi pendukung Jokowi-JK atas koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta. Tentu hal ini menarik, sebab besok adalah pertarungan sebenarnya dua poros ini, Pilpres 2014.
Kabar burung yang berhembus, kemenangan ini tak lepas dari sikap Megawati Soekarnoputri yang 'terlalu sombong' pasca Pemilu. Dengan bermodal pemenang Pemilu 2014 dan sokongan hampir 20 persen suara nasional, Mega terlalu pilih-pilih orang untuk bertemu dengan elit politik lain.
Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Edhy Prabowo sebelumnya mengatakan, Koalisi Merah Putih yang dibangunnya bersama lima partai lainnya akan bekerja solid menjelang penyelenggaraan pemilihan presiden, Rabu (9/7) besok.
Bukan hanya pada partai politik dan tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, melainkan juga di parlemen.
Dalam hal ini pembahasan tingkat II atau pengambilan keputusan atas Rancangan Undang-Undang Perubahan UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang akan dilakukan siang ini, Selasa (8/7).
"Kita tetap terus antisipasi. Kita tetap aktifkan jaringan di Koalisi Merah Putih. Teman-teman bisa lihat enam (fraksi) partai tidak tinggal diam," kata Edhy di Gedung DPR, Senayan, Selasa (8/7).
Ternyata betul, faksi ini solid mendukung revisi UU MD3. Imej yang terbentuk, Jokowi kalah di Senayan. Bukan hanya itu, PDIP pun dianggap gagal membangun komunikasi politik yang baik di tingkatan elit. PDIP terkunci. Lalu, akankah kemenangan ini berlanjut ke Pilpres 2014. Kita tunggu pertarungannya esok hari. (aktual.co)
BACA JUGA:
- Koalisi Merah Putih Kuasai DPR 2014-2019, PDIP Gigit 2 Jari
- Pendukung Prabowo-Hatta Deklarasikan Koalisi Permanen DPR
0
Kalah di Pertarungan Awal dari Koalisi Merah Putih, Jokowi dan PDIP Terkunci
Related Posts:
Resmi! Prabowo-Hatta Gugat Hasil Pilpres Ke MK Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, akan menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan hasil pemilihan presiden ke Mahkamah Konstitusi. Hal itu disampaikan anggota tim hukum … Read More
Jokowi Bisa Gagal Dilantik Jika Pengunduran Dirinya Ditolak DPRD DKI Capres terpilih, Joko Widodo (Jokowi) kembali beraktivitas sebagai Gubernur DKI Jakarta, Rabu (23/7). Karena cuti yang diajukannya telah berakhir bertepatan dengan penetapan hasil rekapitulasi nasional pilpres 2014, Sel… Read More
Hidayat Nurwahid: Upaya Pecah Belah Koalisi Merah Putih Gagal Meski calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Hatta Rajasa tidak mendampingi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto saat pembacaan pernyataan sikap terkait rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Presiden (Pilp… Read More
Jika MK Putuskan Prabowo-Hatta Pemenang, Rakyat Harus Terima Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli lalu telah menetapkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai pasangan pemenang pilpres 9 Juli 2014, namun Jokowi-JK baru bisa dinilai sah, apabil… Read More
Tim Prabowo-Hatta Temukan Bukti Kecurangan Baru KPU Tim Prabowo-Hatta menemukan banyak keganjilan dan indikasi kecurangan dalam gelaran pilpres 2014. Tim pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu menemukan bukti indikasi kecurangan baru yang dilakukan oleh Komisi Pemilih… Read More
