News Update :

Usai Cek Tabulasi Nasional PKS, Prabowo Pastikan Siap Ajukan Gugatan ke MK



Calon presiden Prabowo Subianto memastikan pihaknya siap mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi, Jumat (25/7/2014).

Hal itu diungkapkan Prabowo seusai mengecek persiapan pengumpulan data yang dilakukan oleh kader Partai Keadilan Sejahtera di Pusat Data Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta di kantor DPP PKS, Kamis (24/7/2014) malam.

“Sudah disiapkan semua,” kata Prabowo kepada wartawan.

Saat meninjau persiapan tersebut, calon wakil presiden Hatta Rajasa terlihat mendampingi Prabowo. Tak hanya itu, mantan Pangkostrad itu juga didampingi oleh sejumlah petinggi partai mitra Koalisi Merah Putih, di antaranya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Presiden PKS Anis Matta, dan Sekjen PKS Taufik Ridho.

Sebelumnya, anggota tim hukum Koalisi Merah Putih, Mahendradatta, mengatakan, pihaknya berencana mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (25/7/2014). Hal itu dilakukan menyikapi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019.

"Jadi, memang di dalam jadwal KPU tertulis bahwa setelah penetapan rekapitulasi memberi kesempatan selama 3 x 24 jam untuk mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilu ke MK," kata anggota Tim Hukum Koalisi Merah Putih, Mahendradata, saat menggelar konferensi pers di hadapan media asing di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Mahendra menuturkan, tim sengaja memilih hari terakhir untuk mengajukan permohonan lantaran ada persoalan teknis yang harus diselesaikan terkait alat bukti. "Oleh karenanya, kami canangkan itu setidak-tidaknya Jumat, mengenai jamnya ini masalah teknis. Kenapa? Karena ini harus didahului berbagai macam bukti-bukti yang harus disiapkan," ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo menganggap proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh KPU bermasalah, tidak demokratis, dan bertentangan dengan UUD 1945. Karena itu, ia menolak pelaksanaan pilpres dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.

Pada Selasa (22/7/2014) malam, KPU menetapkan pasangan Jokowi-JK memenangi Pilpres 2014. Mereka memperoleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Adapun pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen. (KOMPAS)

Share Artikel ini :

Related Posts:

  • Tim Prabowo-Hatta Selidiki Kasus Babinsa Tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, tak tinggal diam atas kasus oknum Babinsa di Jakarta Pusat yang memengaruhi masyarakat agar memilih salah satu pasangan calon di… Read More
  • Inilah Bukti Keseriusan PKS Memenangkan Prabowo-Hatta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu anggota koalisi dari 6 partai pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta membuktikan tekad untuk secara serius dan totalitas memperjuangkan pasangan ini. Hal ini sepe… Read More
  • Menangkan Prabowo-Hatta, PKS Jateng Siapkan 1,14 Juta Suara PKS Jateng optimis bisa memberikan kontribusi maksimal untuk memenangkan pasangan Prabowo dan Hatta. PKS akan bulat memberikan suara PKS hasil pemilu legislatif 2014 yang mencapai 1,14 juta. Hal ini disampaikan oleh Fikri … Read More
  • Prabowo-Hatta Unggul di Sosial Media Sejak kampanye pemilu legislatif 9 April lalu, sosial media  (sosmed) dianggap sebagai wadah yang paling efektif untuk berkampanye hingga melakukan kampanye hitam untuk menyerang lawan politik. Begitupula yang terjadi … Read More
  • Akhwat PKS Berjuang untuk Prabowo-Hatta Beberapa kelompok perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendeklarasikan dukunganya terhadap calon presiden (capres) Prabowo dan cawapres Hatta Radjasa. Mereka antara lain: Kelompok perempuan waria, kelompok perempua… Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar