Brigade Izzuddin al Qassam, sayap militer Gerakan Hamas, terus melancarkan aksi balasan dengan menggempur kota-kota Zionis.
Untuk pertama kalinya Brigade al Qassam berhasil menggempur kota Haifa Zionis dengan sejumlah roket jenis R160, menggempur Jerusalem dengan roket jenis M75.
Bahkan roket-roket al Qassam mampu menjangkau jarak dan kota-kota Zionis yang sebelumnya belum pernah dijangkau oleh roket perlawanan.
Dan untuk pertama kalinya juga Brigade al Qassam berhasil menggempur kota nuklir Zionis “Dimona”, bandara militer Ramon. Roket-roket perlawanan juga mampu menjangkau wilayah Qisariyah di wilayah utara Palestina yang dijajah Zionis sejak tahun 1948 dan kawasan Laut Mati.
Bahkan untuk pertama kalinya pula Brigade al Qassam melakukan operasi militer melalui laut dan berhasil menyusup ke pangkalam militer Zakim serta terlibat baku senjata sengit dengan pasukan komando Zionis.
Brigade al Qassam juga berhasil mengirim drone (pesawat tanpa awak) untuk berbagai misi di atas udara wilayah Palestina yang dijajah penjajah Zionis sejak tahun 1948. Brigade al Qassam juga berhasil meledakkan terowongan di bawah markas militer Zionis di Karem Abu Shalem, berhasil melakukan penyusupan besar di markas militer Shufah di timur kota Rafah, sebagaimana pula aksi spektakuler yang terjadi pada hari ketigabelas dan keempatbelas agresi Zionis ke Jalur Gaza, yang berhasil menewaskan 30 serdadu dan perwira Zionis, di mana media-media Zionis menyebutnya sebagai hari yang kelam bagi pasukan Zionis.
Pada hari Ahad (20/7) sayap militer Gerakan Hamas ini berhasil menculik dan menyandera serdadu Zionis Shaul Aron, prajurit bernomor identitas 6092065, dalam sebuah aksi yang dilakukan Brigade al Qassam di timur kampong at Tufah timur kota Gaza, di mana dalam aksi ini sebanyak 29 serdadu Zionis tewas termasuk komandan Batalyon Golani dan lebih dari 50 lainnya luka-luka.
Situs Walla Israel menyebutkan, saat ini di RS Suraka ada 61 serdadu Israel yang sedang dirawat, 3 di antaranya kritis. Bahkan kepala rumah sakit Suraka mengatakan, hingga kini sudah 150 serdadu Israel dirawat akibat serangan roket.
Situasi yang terus memanas ini membuat perusahaan-perusahaan penerbangan asing menghentikan perjalanan udaranyanya ke bandara di Israel. Ribuan warga Israel dirugikan oleh pembatalan penerbangan oleh perusahaan-perusahaan internasional dari dan ke Tel Aviv. Bahkan di situs Walla ditegaskan, warga Israel itu berteriak di bandara Ben Gurion “Hamas mengalahkan kita.” (al-intima.com)