Meski sampai laporan ini dibuat lebih 500 jiwa warga Gaza menjadi korban kebrutalan militer penjajah Zionis dan lebih 3000 lainnya cedera, namun fokus perang pejuang Palestina tetap pada militer Yahudi.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, misalnya, tidak mengarahkan sasarannya pada warga sipil, melainkan kepada militer Zionis. Perang, tentara bunuh tentara, bukan bunuh anak-anak, wanita dan orang-orang tua. Itulah yang dilakukan pejuang Palestina, lain halnya dengan penjajah pengecut Zionis yang membunuhi warga sipil: anak-anak, kaum ibu, orang tua dan orang-orang tak berdaya.
Gaza-pejuang palestina bunuh tentara zionis-5-jpeg.imageSelasa (22/7) dini hari, jurnalis Indonesia di Gaza, Abdillah Onim, kembali melaporkan pejuang Palestina, dengan pertolongan Allah, berhasil menyergap dan menghabisi sejumlah tentara Zionis.
Dilaporkan, ketika sekelompok militer Zionis Yahudi sedang bersantai di atas tank-tank mereka, tanpa mereka sadar, tiba-tiba muncul pejuang Palestina dari dalam tanah (terowongan) yang hanya berjarak satu meter dari tank-tank ‘Markava’ militer penjajah itu.
Tak lama, dengan gerakan cepat, moncong senjata diarahkan ke kepala musuh, dan, dar, der, dor, sejumlah tentara Zionis yang sedang bersantai itu tewas! Selanjutnya pejuang Palestina menghancurkan tank-tank ‘Markava’ mereka.Gaza-pejuang palestina bunuh tentara zionis-2-jpeg.image
Militer Zionis berusaha atau nekat merangsek masuk Gaza? Dari laporan Abdillah Onim, itu merupakan “PR” bagi militer Zionis. Sebab, “Jutaan ‘hidangan’ bom sudah disiapkan oleh pejuang Palestina di Gaza, spesial untuk militer penjajah Zionis. Jadi, kemungkinan besar, itu sulit, harapan tipis,” tulis Onim dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (22/7) dini hari.
Onim juga melaporkan, pejuang Palestina di Gaza sudah berjanji dan bertekad dengan Gaza-pejuang palestina bunuh tentara zionis-6-jpeg.imagekalimat ‘Karena Allah’ demi bebasnya umat Islam Palestina dan Al-Aqsha dari penjajahan dan kangkangan Zionis, maka Gaza akan berubah menjadi kuburan massal bagi militer ‘Israel’. “Mereka akan ‘berenang’ dan ‘mandi darah’,” ujar Onim.
“Kami gugur, insya Allah mendapat balasan surga, kalian mati mau ke mana? Tentu pintu neraka terbuka bagi kalian. Kalian, militer Zionis berperang karena dibayar perhari 200 USD (lebih Rp 2 juta), tapi kami berperang karena Allah, demi tegaknya Islam, bebasnya umat Islam Palestina dan Al-Aqsha,” demikian tekad pejuang Palestina seperti diungkap Abdillah Onim. (salam-online)