0
Dibayar Metro TV, Quick Count Burhan Menangkan Jokowi Salahkan KPU
Quick count atau hitung cepat atas hasil Pilpres 2014 yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI) sepenuhnya dibiayai Metro TV. Quick count tersebut menunjukkan pasangan Jokowi-JK unggul atas Prabowo-Hatta.
Namun Direktur Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menegaskan, meski didanai stasiun televisi milik Surya Paloh tersebut, bukan berarti data Indikator tidak valid. Dia memastikan, data yang disampaikan Indikator murni hasil potretan dari kondisi lapangan.
“Lembaga survei kan punya metode. Sepanjang metodologinya dapat dipertanggungjawabkan, apapun afiliasinya, siapapun yang mendanainya, nggak apa-apa. Dalam kode etik itu diperbolehkan sepanjang tidak memengaruhi hasil. Seandainya saya berafiliasi ke Jokowi, tapi kalau datang menunjukkan Prabowo menang, maka saya akan mengatakan Prabowo menang,” tegas Burhan di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, (Kamis, 10/7).
Menurut Burhan, fungsi quick count sebenarnya bukan hanya untuk mengetahui hasil pilpres. Fungsi utamanya adalah sebagai kontrol untuk mencegah kecurangan. Quick count pertama dilakukan pada 1986 di Filipina. Dengan quick count tersebut terungkap kecurangan yang dilakukan rezim militer.
Burhan sangat yakin, hasil quick count yang dilakukan lembaga-lembaga survei mainstream dan resmi akurat dan akan sama dengan hasil penghitungan resmi KPU. Syaratnya, KPU melakukan penghitungan suara dengan benar. “Kalau hasilnya nanti beda, bukan kami yang salah, namun ada kekeliruan di KPU,” jelasnya.
Menurut Burhan, data yang mereka ambil dalam survei langsung dari TPS dan diolah di pusat. Sementara, data yang di KPU ambil secara berjenjang mulai dari TPS, naik ke desa/kelurahan, naik ke kecamatan, lalu ke kabupaten/kota, ke provinsi, lalu ke pusat. Dalam proses panjang ini sangat mungkin terjadi manifulasi. “Kalau (KPU) beda, kami lebih percaya dengan hasil teman-teman,” demikian Burhan. [zul]
**)http://m.rmol.co/news.php?id=163379
Related Posts:
Anarkis Massa PDIP, Ironi Revolusi Mental Ala Jokowi Massa PDI Perjuangan (PDIP) yang sekaligus sebagai simpatisan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) bertindak anarkis. Mereka menyegel secara sepihak kantor tvOne Yogyakarta. Ratusan kader dan simpatisan partai pimpinan Megawat… Read More
Bela Fahri Hamzah, Ulama Surabaya Kritik Pemberitaan Berlebihan Metro Tv Pendiri Pondok Pesantren Kota Alif Lam Mim, Surabaya, Jawa Timur, Ahmad Imam Mawardi (AIM), mengkritik pemberitaan Metro Tv yang membesar-besarkan twitter politikus PKS Fahri Hamzah. AIM sudah membaca twitter Fahri yang me… Read More
Perbedaan Jokowi, Prabowo, dan SBY dalam Menyikapi Kritik Media Pendudukan dan penyegelan kantor TV One oleh massa PDIP dan pendukung Jokowi-JK menunjukkan bagaimana sikap Jokowi dan pendukungnya terhadap kritikan. Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago mema… Read More
Jokowi Bicara Berantas Premanisme, Kader PDIP 'Serbu' Kantor TV One Capres Jokowi memiliki gagasan dalam menghilangkan tindak premanisme di Indonesia, yakni dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Kalau semua kerja nggak ada preman, nggak ada k… Read More
Wantimpres: Asing Senang Jika Jokowi Terpilih Calon presiden (capres) Jokowi, paling diharapkan terpilih menjadi Presiden di pilpres nanti. Pasalnya, pihak asing sudah banyak menyumbang Jokowi di Pilpres 2014. "Hal ini antara lain ditandai dengan keberadaan donatur ka… Read More
