0
Jokowi Bicara Berantas Premanisme, Kader PDIP 'Serbu' Kantor TV One
Capres Jokowi memiliki gagasan dalam menghilangkan tindak premanisme di Indonesia, yakni dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Kalau semua kerja nggak ada preman, nggak ada kriminal. Kalau semua kerja, pulang kerja ya capek semua, nggak ada begitu-begitu (premanisme). Sekarang begini karena ada orang-orang yang tidak punya kerjaan," kata Jokowi saat menghadiri silahturahim dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat, di Bandung Convention Center, Rabu (2/7) malam WIB.
Capres PDIP tersebut mengatakan, salah satu cara menciptakan peluang lapangan kerja yang luas dapat dimulai dari pembangunan jaringan listrik yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
"Kalau listrik dibenahi, industri akan berkembang pesat sekali. Tentunya juga kita bangun pelabuhan, jalan, rel kereta ganda, serta mengatasi masalah perizinan sehingga semua orang senang berinvestasi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujar Jokowi.
Dia mengatakan seluruh rencana itu bisa dibiayai melalui APBN dan investasi pihak swasta. Dengan perizinan yang mudah, pihak swasta menurut dia, akan bersedia berinvestasi. "Makanya nanti bapak-ibu kalau punya duit jangan disimpan di bantal, tapi investasi," seloroh dia.
Uniknya, tidak berselang lama setelah pidato Jokowi, massa PDIP melakukan aksi demo di depan kantor redaksi TV One di Pulogadung, Jakarta Timur, dan menyegel kantor TV One Biro Yogyakarta.
Salah seorang dari massa PDI Perjuangan, Foki Ardiyanto, di Yogyakarta, Kamis, mengatakan kekesalan massa memuncak setelah melihat tayangan berita di TV One yang menyebutkan kader PDI Perjuangan adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Atas pemberitaan tersebut, massa PDI Perjuangan menginginkan ada klarifikasi dari TV One serta meminta maaf kepada seluruh kader PDI Perjuangan," kata Foki.
Selain penyegelan, massa tersebut juga melakukan aksi vandalisme atau mencorat-coret bangunan kantor TV One dengan tulisan berisi kekesalan. Tulisan corat-coret itu antara lain "Kader PDIP bukan PKI".
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari sejumlah anggota Polri serta TNI. Aksi massa itu tidak sampai anarkis, meskipun kantor TV One Biro DIY dalam keadaan sepi, tidak ada penghuninya. (ROL)
Related Posts:
Politisi PKS: ISIS Skenario Barat dan Israel untuk Pecah Belah Islam Ketua Komisi I DPR yang juga Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq meminta agar ISIS diwaspadai. Mahfudz juga menuding dugaan adanya skenario Israel lewat ISIS guna memecah belah umat Islam. "ISIS menurut saya kita mewaspadai ta… Read More
PKS Siapkan Sejumlah Kader Terbaik Sebagai Pimpinan DPR Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyiapkan sejumlah kader terbaiknya untuk mengisi posisi pimpinan DPR periode 2014-2019. Mereka yang diusulkan PKS tersebut adalah kader-kader yang di internal partai dinilai memenuhi kr… Read More
ISIS dan Media Anti Islam Bismillah... Saya sangat yakin ummat islam Indonesia sudah sangat cerdas dalam menerima dan mengolah setiap informasi media terkait ISIS. Walaupun pemberitaan tentang ISIS oleh media sangat liar dan masif, tujuan nya terli… Read More
Akhirnya KPU Akui Pembukaan Kotak Suara Tidak Melibatkan Saksi Pasangan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengakui pembukaan kotak suara tak melibatkan saksi dari dua pasangan capres cawapres. Ferry beralasan KPU sudah dapat ijin dari Mahkamah Konstitusi… Read More
Pembentukan Pansus Pilpres bukan Ambisi Politik Semata Ide pembentukkan Panitia Khusus Pemilihan Presiden (Pansus Pilpres) yang digulirkan oleh Koalisi Merah Putih di parlemen bukan hanya sekadar ambisi politik semata, namun juga memiliki dasar yang kuat yakni, bukti-bukti … Read More
