Jumlah tenaga penyuluhan baik di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) masih minim jika dibandingkan dengan jumlah kecamatan yang ada saat ini.
“Penyuluh sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam mensosialisasaikan, mengajarkan dan memberikan contoh ke petani. Dengan mereka langsung turun ke tengah masyarakat, tentu akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan hasil yang diperoleh jauh semakin meningkat,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno usai pemberian penghargaan kegiatan penyuluhan berprestasi tingkat Sumbar, oleh Sekretariat Bakorluh pertanian, perikanan dan kehutanan Pemprov Sumbar, pada acara penyerahan penghargaan kepada para penyuluh berpretasi di Auditorium Gubernuran Kamis (21/8).
Menurut Irwan, keberadaan penyuluh merupakan solusi untuk meningkatkan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan di Sumbar ini.
"Pemprov berupaya ikut membantu dengan memberikan tunjangan kepada penyuluh melalui dana APBD. Pemberian tunjangan untuk tiga bulan yang diberikan Pemrov ini merupakan solusi dalam melengkapi setelah 9 bulan yang mereka dapatkan dari APBN,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Provinsi Sumbar Yeflin Luandri mengungkapkan jika dibandingkan dengan jumlah kecamatan yang ada di Sumbar, jumlah penyuluh belum tercukupi.
“Padahal untuk proses pengawasan bantuan yang diberikan dinas terkait, membutuhkan penyuluhan dalam kegiatan sampai ke masyarakat dan melakukan pengawasannya,” ujarnya.
Penyuluh tak hanya bertugas dalam memberikan data, namun mereka juga melakukan survey terhadap kateristik daerah dan hal ini menentukan langkah dalam penyuluhan yang dilakukan.
“Ini penting agar pemberian bantuan dari pemerintah tepat sasaran, sesuai dengan potensi daerah . Apa yang dibutuhkan petani menjadi bahan usulan yang disampaikan penyuluh kepada dinas terkait,” jelasnya.[dm/pasberita]