News Update :

Tiga Wajah Sabar




Oleh Dr Amir Faishol Fath


Sabar menjalani hidup dengan segala kondisinya, tidak tergesa-gesa mendapatkan hasil, dan tetap semangat menghadapi cobaan apa pun adalah sikap yang bersinergi dengan sunnatullah.

Lihatlah tanaman tidak langsung berbuah saat ditanam. Buahnya pun tak langsung masak saat muncul, bahkan harus menunggu berbulan-bulan untuk mencapai musim panen.

Sang janin dalam kandungan ibunya tak langsung lengkap anggota tubuhnya. Ia harus menunggu berbulan-bulan untuk menjadi sempurna. Allah SWT bahkan mengajarkan, penciptaan langit dan Bumi berlangsung selama enam hari. Padahal Allah bisa menciptakannya dalam sekejap hanya dengan mengatakan "kun fayakuun". Ini semua untuk mengajarkan pentingnya sifat sabar melalui berbagai proses hidup dan kehidupan.

Para ulama membagi sifat sabar dengan tiga wajah. Pertama, sabar menaati Allah. Mengapa? Sebab untuk menjalankan semua rukun Islam sangat membutuhkan kesabaran.

Shalat, misalnya. "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS Thaha: 132).

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Al-Baqarah: 45).

Allah SWT mengaitkan antara sabar dan shalat bahwa seseorang tak akan menegakkan shalat dengan benar tanpa kesabaran dirinya. Hidup bersama dengan orang-orang beriman, membantu mereka, berdakwah bersama mereka, membimbing mereka menaati Allah, juga membutuhkan kesabaran. Juga lihat QS Al-Kahfi: 28. Bahkan ada dua tugas pokok seorang Muslim yang keduanya saling berkait tak terpisahkan untuk mendapatkan kebahagiaan, yaitu saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.

Kedua, sabar menjauhi maksiat. Sabar mengendalikan gejolak nafsu jangan sampai terseret kepada dosa. Sabar menahan diri dari perhiasan dunia yang selalu menggodanya. Sabar meninggalkan harta haram yang menggiurkan. Sabar tidak mendekati jalan-jalan zina yang selalu memanggilnya.
Rasulullah SAW menyebutkan, ini adalah jalan ke surga. "Surga diselimuti dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, sementara neraka diselimuti dengan hal-hal yang menggiurkan."

Ketiga, sabar menjalani ujian Allah SWT bahwa hidup dan mati, senang dan susah, mudah dan sulit, semua adalah ujian. Banyak orang bertahan pada saat diuji dengan kesulitan, namun malah ia jatuh pada saat diuji dengan kemudahan. Banyak semut justru mati di dalam gula. Seekor kera tidak jatuh pada saat diembus angin kencang.

Malah ia jatuh pada saat diembus angin sepoi-sepoi. Sorang Mukmin harus selalu sabar pada saat diuji dengan kesulitan dan bersyukur pada saat diuji dengan kesenangan. Inilah sukses.

Wallahu a’lam bishshawab.

*sumber: ROL

Share Artikel ini :

Related Posts:

  • Dua Buah Kegembiraan, Satu yang Hakiki Manusia itu mengalami kondisi yang berulang-ulang dalam kehidupannya; antara dua kegembiraan, kegembiraan yang muncul dari kemenangan terhadap nafsunya, dan kegembiraan dari kemenangan nafsunya atas dirinya. Yang pertama … Read More
  • Menjemput Dua Kemenangan di Bulan Ramadhan Alhamdulillah bulan Ramadhan Mubarok datang kembali. Ramadhan selalu membawa kemenangan bagi orang-orang beriman. Ramadhan adalah bulan puasa (Syahrus Siyam), bulan ibadah (Syahrul Ibadah), bulan Al-Qur’an (Syahrul Qur’an),… Read More
  • "Iman Yang Benar" Iman Orang yang beriman adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu mereka tidak bimbang dan berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Merekalah orang-orang yang benar. Iman artinya keyakinan … Read More
  • "Keistimewaan Puasa" | Oleh Ustadz Arifin Ilham Oleh Ustadz Arifin Ilham Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. InsyaAllah abang sekeluarga mulai berpuasa setelah pengumuman hasil istbat Pemerintah kita. Sahabatku inilah diantara KEISTIMEWAAN PUASA : 1. … Read More
  • Tiga Bid'ah Umar bin Khathab Terkait Ramadhan Oleh: Musyafa Ahmad Rahim (Ketua Kaderisasi DPP PKS) Pada suatu malam, Khalifah Umar bin Al-Khaththab – radhiyallahu ‘anhu – keluar dari rumahnya menuju Masjid Nabawi. Beliau mendapati berbagai macam orang yang melakukan… Read More
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar