News Update :

PKS 1

PKS 1

PKS 2

PKS 2

PKS 3

PKS 3

PKS 4

PKS 4

PKS 5

PKS 5

Pengamat: PDIP Tak Dipercaya Rakyat Lagi



Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, menyatakan rakyat sudah tidak percaya lagi kepada PDI Perjuangan. Ini terjadi setelah partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu telah mendokong rencana kenaikan BBM.

"Rakyat sudah tidak percaya lagi dengan slogan partai politik yang hanya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) ketika tidak berkuasa. Misalnya saja PDIP," kata Agung seperti diberitakan Republika Online, Kamis (28/8).

PDIP dan sejumlah partai koalisi diprediksi akan mendukung kebijakan kenaikan harga BBM di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Muhammad Jusuf Kalla (JK). Menurut Agung, permintaan itu wajar saja karena Jokowi-JK khawatir justru keduanya yang harus menaikkan harga bbm pada masa awal pemerintahan.

Menurut Agung, kebijakan menaikkan harga BBM di saat pemerintahan masih seumur jagung tentunya akan menurunkan popularitas dan dukungan masyarakat kepada Jokowi-JK.

''Tentunya pada masa bulan madu ini antara pemerintahan baru dan rakyat akan berubah menjadi kekecewaan dalam waktu singkat,'' ujarnya.

PKS Solo Menorehkan Rekor Baru



Di Pemilu 2014, Partai Keadilan Surakarta (PKS) berhasil menorehkan sejarah baru dengan berhasil menduduki 2 besar. Dibawah PDIP, PKS berhasil menempat 5 anggota legislatif di DPRD Kota Surakarta yaitu: Abdul Ghofar Ismail (Dapil 1), Asih Sunjoto Putro (Dapil 2), Muhadi Syahroni (Dapil 3), Sugeng Riyanto (Dapil 4) dan Quatly A. Alkatiri (Dapil 5).

Usai pelantikan yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2014, untuk pertama kali dalam sejarah keikutsertaan PKS dalam Pemilu juga berhasil menempatkan salah satu alegnya di Pimpinan Sementara yang terdiri dari Ketua Sementara (PDIP) dan  Wakil Ketua Sementara (PKS). Asih Sunjoto Putro yang juga Sekretaris DPD PKS Surakarta ditunjuk untuk menduduki posisi Wakil Ketua Sementara.

“Dengan perolehan 5 anggota legislatif di DPRD ini, PKS Solo juga menorehkan sejarah baru yaitu dengan berhasil menempatkan seluruh alegnya di posisi pimpinan dan seluruh alat kelengkapan,” ujar Asih.

Bahkan ada rekor lain yang tak kalah spektakuler yaitu setiap anggota DPRD dari PKS setiap bulannya dipotong gajinya sebesar Rp 5 juta untuk keperluan sktruktur, fraksi dan komisi. Potongan ini adalah potongan tertinggi dibandingkan dengan anggota DPRD dari partai lain.

Susunan komposisi pimpinan,  fraksi dan alat kelengkapan dari F-PKS.

Wakil Ketua Definitif : Abdul Ghofar Ismail

FRAKSI

1. Ketua  : Sugeng Riyanto
2. Wakil Ketua : Quatly A Alkatiri
3. Sekretaris : Asih Sunjoto Putro
4. Angota  : Muhadi Syahroni dan Abdul Ghofar Ismail

KOMISI

1. Komisi 1        : Muhadi Syahroni
2. Komisi 2        : Quatly A Alkatiri
3. Komisi 3        : Sugeng Riyanto
4. Komisi 4        : Asih Sunjoto Putro

ALAT KELENGKAPAN YANG LAIN

1. Badan Musyawarah  + Badan Kehormatan  : Muhadi Syahroni
2. Badan Legislasi  + Badan Musyawarah : Asih Sunjoto Putro
3. Badan Anggaran     : Sugeng Riyanto
4. Badan Anggaran     : Quatly A Alkatiri

Banyak Koruptor Ternyata Pengguna Jasa Prostitusi Anak



Para koruptor gunakan uang hasil korupsi untuk membeli layanan prostitusi anak. Demikian diyakini oleh End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficiking of Children for Sexual Purpuses (ECPAT) Indonesia  dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. 29 Agustus 2014.

Koordinator Nasional ECPAT Indonesia, Ahmad Sofian, mengatakan informasi itu didapat dari data-data yang telah dikumpulkan pihaknya. Setelah diselidiki, para koruptor itu adalah pejabat publik dan dikenal banyak orang."Para koruptor dan penyedia layanan seksual anak telah memanfaatkan fasilitas layanan jasa transfer antarrekening bank sebagai medium lalu lintas transaksi," ujar Ahmad.

Ahmad menyatakan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)  mencurigai adanya keterkaitan sejumlah transaksi keuangan yang melibatkan beberapa nama yang terindikasi kuat melakukan tindak korupsi dengan jaringan mafia prostitusi anak di bawah umur.

Lebih lanjut, Ahmad menegaskan, sektor perbankan perlu meningkatkan kepedulian dan mencermati aliran dana terkait transaksi jual beli seks anak. Pengamatan atas aliran dana tersebut bisa menjadi salah satu pintu masuk penegak hukum untuk membasmi praktek prositusi anak.

Mengingat semakin canggihnya transaksi keuangan, ECPAT Indonesia mendesak sektor perbankan dan lembaga keuangan lain serta kepolisian untuk mencermati aliran dana ke sejumlah mafia prostitusi anak yang menggunakan fasilitas keuangan mobile dan internet.

Ahmad berharap, para praktisi perbankan yang menemukan adanya aliran dana dari pihak terduga kasus korupsi ke sejumlah mafia prostitusi anak segera melaporkan temuan tersebut ke pihak kepolisian.

Senada dengan Ahmad, Lenny Kling, Regional Representative Terre des Hommes Netherland pun menghimbau pihak perbankan, aparatur hukum dan masyarakat sipil di Indonesia untuk menyusun strategi dan prioritas sebagai agenda bersama dalam menghapus praktek eksploitasi seks anak. (fs)

"Dear Legislators..." (Catatan Humas Dewan PKS)



Melampaui banyak hari dan hikmah yang ingin dituliskan. Namun agaknya daya harus berkejaran lebih keras lagi. Posting makalah inipun sekedar harapan agar hidup yang hanya sekali ini meninggalkan jejak berarti. Semoga manfaat. -Detti Febrina-

Ba’da salam, tahmid wash shalawat.

Yang kami hormati unsur DPP - Wilda Sumatera yang insyaallah akan segera hadir. Para ustadz ustadzah anggota dewan terpilih maupun khususnya yang telah dilantik. Para ustadz ustadzah yang berkenan hadir dalam forum ini. Sebelumnya terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan pentingnya humas bagi aleg-anggota legislatif/ dewan.

Sesi ini perlu terus diingatkan bahwa humas sangat penting bagi anggota dewan. PR – Public Relation – humas yang cakupannya bukan hanya kliping koran atau –konyolnya – tukang antar surat, tapi humas yang mencoba menjadi jembatan informasi antara anggota dewan dengan stakeholders yang kepadanya ia harus melakukan komunikasi.

***

Jika kebutuhan untuk branding agak kelewat advance untuk dipahami, mari kita mulai terlebih dulu dari yang lebih praktis, yaitu bagaimana membangun komunikasi.

Kemarin, via whatsapp kami mengadakan survei kecil-kecilan persepsi kader tentang anggota dewan PKS. Pertanyaannya hanya 3. Pertama, apa persepsi yang tertangkap jika mendengar kata “anggota dewan PKS?”. Kedua, apakah persepsi  tsb muncul karena – pilih salah satu: a. Kenyataannya memang demikian. Anda tahu betul keadaannya memang begitu, atau b. Sekedar mengira-ngira. Sejatinya tidak punya informasi yang cukup.

Untuk pertanyaan kedua ini – seperti diduga – sebagian besar menjawab b. Mereka tidak punya cukup informasi . Ketiga, apakah mereka setuju jika fraksi/anggota dewan PKS membangun komunikasi yang lebih intens dengan kader? Jika ya, apa saja bentuk perangkat komunikasi anggota dewan PKS dengan kader yang paling efektif. Saran-saran terkait poin ketiga ini luar biasa. Ada yang bahkan minta update harian via online dari para anggota dewan PKS se-Lampung.

Merujuk sepanjang 5 tahun yang lampau, kader yang kami survei menyatakan sepertinya ada keengganan, sepertinya, dari anggota dewan kita untuk berkomunikasi atau menyampaikan apa yang telah ia kerjakan kepada kader maupun publik. Sekali lagi ini mungkin asumsi yang tidak bisa gebyah uyah, tapi kita patut beranjak dari sini.

Mengapa enggan membangun komunikasi?

Mengapa masih muncul persepsi bahwa anggota dewan cenderung enggan membangun komunikasi dengan publik maupun kader? Ada tiga kemungkinan yaitu pertama, secara individual masih ada anggota dewan yang perlu di-upgrade dalam hal kemampuan berkomunikasi terutama dengan publik. Mengingat banyaknya sarana bimtek dsj, tentu upgrade kemampuan komunikasi publik – secara individual – bukan sesuatu yang terlalu rumit dilakukan anggota dewan. Secara praktis, kerja-kerja komunikasi publik juga dapat terbantu dengan menghire staf atau asisten yang punya kemampuan membuat rilis dan mengelola media sosial.

Kedua, korelasi antara keterbukaan dengan akses publik dan akuntabilitas. Alasan ini agaknya perlu digarisbawahi. Jadi, enggan membangun komunikasi bukan karena tidak mampu berkomunikasi, namun kuatir semakin besar akses publik pada ujungnya membuat tanggungjawabnya lebih besar. Kuatir ia lebih “mudah diganggu”. Namun toh, bukankah anggota dewan memang pejabat publik? Bukankah berkomunikasi dengan publik adalah sesuatu yang niscaya? Dapat terpilihpun tentu karena membangun komunikasi dengan masyarakat.

Ketiga, alasan keamanan dan strategi. Tentu saja tidak semua hal perlu disampaikan ke publik pun kader. Hal-hal yang strategis dan cenderung ‘berbahaya’ jika dipublikasi, tentu saja harus disimpan baik-baik. Benar bahwa humas bukan hanya bermakna bicara, sebar, dan sampaikan, namun juga harus pandai memilah mana yang tidak boleh dibicarakan, disebarkan, dan disampaikan.

Yang jadi soal jika semua hal terkait dewan menjadi top secret :D ... Sedangkan di sisi lain ada kader yang minta diberi info kegiatan dewan setiap pekan sebagaimana taklimat tarbawi :DD ... Ini tentu dua ekstrim yang berlebihan. Frekuensi bisa disepakati tri wulanan, atau semesteran, atau minimalisnya tahunan. Merujuk salah seorang al-akh yang menjawab survei kami, “Jangan sampai, sudah lima tahun begitu kami mau direct selling ‘menjual’ anggota dewan, kami tidak tahu apa-apa karena  memang tidak pernah menerima informasi tentang dewan yang mau diperjuangkan.”

 Memilih untuk tidak mau berkomunikasi sudah menjadi bentuk komunikasi itu sendiri.

Demikianlah. Pilihan untuk tidak mau berkomunikasi justru menjadi sarana ampuh untuk mengomunikasikan bahwa memang “anggota dewan PKS sama saja dengan anggota dewan yang lain”. Publik secara sederhana membuat kesimpulan karena tidak ada diferensiasi pada anggota dewan PKS. “Kami sudah bekerja 5x lebih keras, mengapa masih dianggap sama saja dengan yang lain?” Sederhana, karena anggota dewan PKS enggan – atau tidak sempat? atau beranggapan tidak penting – untuk mengomunikasikan perbedaannya. Mohon maaf jika asumsi ini salah.

***

Titik Nadir Jembatan Informasi Dewan-Kader

Anggota dewan PKS setidaknya harus membangun komunikasi dengan 6 pihak yaitu (1) mitra – pemerintah maupun swasta, (2) tim intra fraksi (F-PKS) dan struktur partai, (3) anggota dewan lintas partai, (4) kader, (5) konstituen, dan (6) publik [dengan tidak mengurangi rasa hormat dan menafikan komunikasi dengan istri/suami/keluarga anggota dewan yang tentu juga sangat penting. Upaya menghadirkan istri/suami anggota dewan dalam pembekalan dewan kali ini pun patut diapresiasi).

Anggota dewan – terutama para petahana – tentu sangat mafhum dan lebih fasih soal bagaimana berinteraksi dengan keenam stakeholder tersebut. Terkait humas dewan, mari kita lebih merujuk pada komunikasi antara anggota dewan PKS dengan 3 unsur terakhir yaitu kader, konstituen, dan publik.

Ada pengalaman menarik ketika menemani beberapa akhwat direct selling (DS) di kampanye pemilu legislatif yang lalu. Jadi ada seorang bapak yang protes dengan menyebut dua anggota dewan kota dan seorang anggota dewan provinsi (dari PKS) yang saya sangat tahu bahwa yang beliau tuduhkan tidak benar. Paling tidak saat itu, sepanjang yang saya mampu jelaskan, saya bisa membela para anggota dewan yang disebut-sebut.

Tapi mari bayangkan ikhwan akhwat kita terjun DS lima tahun yang akan datang. Apakah mereka bisa berargumen dengan kondisi yang sama, yang didasari kepahaman karena memiliki informasi tentang para anggota dewan PKS sehingga bisa memberikan pembelaan? Dengan minimnya pemahaman akan pribadi maupun kinerja dewan, tentu sulit bagi kader untuk all out memperjuangkan anggota dewannya.

Hasil pemilu legislatif 2014 semakin membuktikan bahwa kader adalah mata tombak paling tajam pemenangan pemilu. Membangun optimisme bahwa kader pasti berhusnudzon dengan para qiyadah dan berharap mereka habis-habisan memperjuangkan anggota dewannya, namun tanpa bekalan info yang cukup, tentu amat naif.

Kader harus menjadi titik tekan bagaimana seharusnya humas dewan berperan. Ke depan, amat sangat dibutuhkan jembatan informasi berkala antara anggota dewan di semua level dengan kader. Ketika kader tahu bahwa anggota dewan sungguh-sungguh bekerja dan bersedia membuka jalur komunikasi, maka segala zhon tentang rumah baru, mobil baru, dsj insyaaLLah menjadi tidak relevan lagi. InsyaaLLah.

Dengan konstituen dan publik, anggota dewan perlu mengombinasikan seluruh sarana komunikasi baik tatap muka, media massa konvensional, maupun media sosial. Sarana komunikasi yang paripurna 360°. Sekedar catatan khusus tentang relasi anggota dewan PKS dengan pers, amat disayangkan jika di periode mendatang masih ada anggota dewan yang alergi berhubungan dengan pers/wartawan dengan alasan apapun termasuk alasan bahwa berita media massa tidak punya efek terhadap pemerolehan suara.

Belajar dari hantaman sepanjang 2013-2014 termasuk yang bertubi-tubi via media, di periode 2014-2019 ini hoping for the best but expecting the worst, kita tak berharap ada isu yang negatif keluar dari anggota dewan – pun pejabat publik PKS lainnya. Namun apabila kemudian ada yang negatif yang keluar dari pejabat publik kita, setidaknya kita sudah tahu harus melakukan apa. Jika perlu ada pelatihan mengelola isu negatif berdampingan dengan pelatihan humas lainnya.

Khatimah

Anggota dewan memang salah satu elemen saja dalam partai dakwah ini, namun ia masih merupakan etalase partai. Jika seluruh kader diposisikan sebagai humas, maka sesungguhnya anggota dewan PKS menempati posisi bersisian dengan pimpinan partai dalam hal representasi humas partai, bukan semata Ketua Bidang Humas :D. Anggota dewan sejatinya adalah humas partai itu sendiri.

Fungsionalisasi humas anggota dewan PKS – sebagaimana pemenuhan indikator kinerja dewan lainnya – secara ideal hendaknya diback-up oleh struktur. Idealnya, setiap fraksi PKS memiliki staf khusus yang menjalankan fungsi sebagai humas. Minimal fungsi-fungsi kehumasan dewan bisa dititipkan pada asisten/staf. Jangan sampai ada keraguan lagi bahwa anggota dewan PKS harus membangun komunikasi dengan publiknya.

Tentu masih bergelayut semua harapan pada anggota dewan. Namun saya setuju bukan saatnya lagi menambah beban anggota dewan dengan harapan-harapan yang hiperrealitas, harapan-harapan yang melampaui kemampuan anggota dewan untuk memenuhinya. Saatnya anggota dewan dibantu untuk dapat menggenapkan muwashofatnya dengan baik dan kelak mengakhiri amanahnya dengan husnul khotimah.

Wallahu ‘alam.

*Disampaikan dalam Konsolidasi dan Pembekalan anggota DPR/DPRD kabupaten-kota dan provinsi dari PKS se-Lampung. Minggu, 24 Agustus 2014 | dengan penyuntingan agar sesuai untuk dikonsumsi dalam bentuk makalah.

(sumber: http://www.dettifebrina.com/2014/08/dear-legislators-catatan-humas-dewan-pks.html)

Jokowi Belum Melayat Prof Suhardi



Prof. Dr. Ir. Suhardi, S.S, M.Sc., yang wafat akibat penyakit kanker paru-paru stadium 4 di RSPP, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8) diketahui merupakan salah satu dosen Joko Widodo di Fakultas Kehutanan UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta.

Selain pernah menjadi dosen Joko Widodo, Prof Suhardi yang juga Ketua Umum Gerindra ini diketahui merupakan salah satu tokoh yang telah ikut memperjuangkan pencalonan Jokowi saat menjadi Cagub DKI Jakarta pada 2012 lalu.

Namun, wafatnya almarhum Suhardi nampaknya tidak membuat Joko Widodo berduka. Joko Widodo juga tidak pergi melayat dan menemui dosennya itu untuk yang terakhir kali.

Joko Widodo bukan hanya tak terlihat di kediaman almarhum Suhardi maupun di kantor DPP Gerindra, tempat almarhum disemayamkan, namun hingga kini Gubernur DKI Jakarta itu diketahui tak juga mengucapkan bela sungkawa.

Hingga jenazah almarhum diberangkatkan ke bandara Halim Perdanakusumah dan diterbangkan ke Yogyakarta dengan pesawat carteran, Joko Widodo belum nampak batang hidungnya. Demikian diberitakan spektanews.com.

SBY, Politisi Terhebat Indonesia?


Ketua Panita penyusunan Tatib DPR jatuh ke KMP (Koalisi Merah Putih). Tepatnya ke Demokrat. Hehehe... makin meningkatkan nilai tawar Beye ke Mega.

Beye tentu ingin masa pensiun yang tenang... setidaknya karir akan berlanjut di kancah internasional. Banyak posisi "Special Envoy" yang bisa di-create oleh PBB untuk pos transit Beye sambil menunggu Ban Ki Moon pensiun... Katakanlah, posisi "magang".

Beye berhasil selama 10 tahun menjaga demokrasi negaranya. Ditambah rekam-jejak sebagai perwira penjaga perdamaian PBB di Bosnia-Herzegovina. Beye juga seorang Knight dari British Empire.... Kesatria "Sir Soesilo Bambang Yudhoyono".

Satu-satunya "hambatan" bagi Beye untuk menjadi orang "nomor satu dunia" adalah bahwa pejabat saat ini berasal dari Asia (juga). Sudah lama Eropa dan Amerika Latin belum terjatah. Tetapi, melihat konstelasi US-China-Russia ke depan (tiga negara pemegang Hak Veto), nampak-nampaknya Beye adalah tokoh penyeimbang yang paling tepat. Empat Bintang di pundak Beye dan cas-cis-cus Bahasa Inggrisnya yang ngalir bagai air adalah nilai plus lainnya. Apalagi, "telat-telat" ngambil keputusan a la Beye justru pas untuk diplomasi PBB. US-China-Russia boleh saja sudah saling naik pitam, tetapi kalo Sekjen PBB-nya kalem dan nganggap nggak ada masalah, ya kebawa nyante itu barang, kan?

Tetapi untuk sampai ke sana Beye harus melepas belitan besar dulu di negerinya. Belitan bahan galian golongan "C" dan golongan "H". Ada yang sudah 10 tahun menantinya. Di sisi lain, ada kawan lama yang 16 tahun lalu (karena situasi dan kondisi) Beye harus mengingkarinya dan sekarang Beye sedang berupaya "menebus" kisah masa lalu itu. Berat juga bagi Beye. Karena from Hero to Zero sangat tipis jaraknya sekarang.

Tatib DPR adalah salah satu "batu pijakan". Kita belum tahu Beye akan lompat ke mana. Overall, Politisi terhebat yang Indonesia miliki saat ini adalah dia.

(Canny Watae)

Cak Imin: "Bukan salam dua jari, tapi salam gigit jari"



Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengaku tidak mau berharap atas kursi menteri di kabinet Jokowi-JK. Hal itu dikarenakan semua pilihan, kata dia, ada di tangan Jokowi-JK.

“Pak Jokowi belum pernah menawari. Arah kabinet itu murni dari Jokowi-JK, jikalau tidak ditawari, tidak mau dianggap berharap, enggak enak,” ucap Muhaimin di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2014), seperti diberitakan okezone.

Mendengar ucapan pria yang akrab disapa Cak Imin itu, seorang kader partai lantas berseloroh bahwa salam dua jari bisa berubah menjadi salam gigit jari jika saja PKB tidak mendapat kursi menteri di kabinet.

Sontak, tawa Cak Imin pun pecah sambil mengulang ucapan kadernya itu, “Bukan salam dua jari, tapi salam gigit jari,” ucapnya yang kemudian diikuti tawa para wartawan yang hadir.

Hamas: Kemenangan Gaza adalah awal kemenangan atas penjajahan "Israel"



Kemenangan perlawanan rakyat Gaza atas “Israel” merupakan awal dari kemengan melawan penjajahan, kata juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.

“Kemenangan perlawanan di Gaza adalah awal gerakan menuju kemenangan terhadap penjajahan,” kata Abu Ubaida dalam akun Twitter-nya pada Rabu (27/8/2014).

Abu Ubaida menambahkan bahwa perubahan ini terjadi untuk pertama kalinya dan sejarah akan mencatatnya.

Dia juga menegaskan bahwa kemenangan perjuangan di Gaza atas “Israel”, kekuatan yang paling disegani saat ini di Timur Arab, dicapai setelah berlangsung pertempuran selam 51 hari.

Selama pertempuran 51 hari pihak Israel kehilangan lebih dari 1.000 tentaranya yang tewas.

“Sumber kami menunjukkan bahwa jumlah perwira dan tentara (Zionis) yang tewas lebih dari 1.000 orang dan yang terluka melebihi 2.000 orang,” ujar anggota biro politik Hamas Muhammad Nazzal  seperti dilansir The Palestinian Information Center, Kamis (28/7/2014).

Nazzal menambhkan bahwa ada beberapa tawanan Zionis di dalam penjara Palestina di Jalur Gaza. Gerakan Perlawanan Palestina siap untuk melakukan pembicaraan tentang para tawanan Zionis tersebut.

(siraaj/arrahmah.com/infopalestina.com)

PKS Usul Dibentuk Badan Hukum Publik untuk Kelola Urusan Haji



Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa mengatakan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Pengelolaan Keuangan Haji mengamanatkan agar dana haji yang dihimpun dari masyarakat bisa dikelola dengan baik, tepat sasaran dan penempatannya bisa dikelola secara transparan dan akuntabel, serta harus memberi manfaat langsung bagi jamaah haji.

"Jamaah haji harus mendapat manfaat langsung dari dana haji yang disetorkannya, dibuat rekening atas nama jamaah itu sendiri. Pengelolaan dana harus berprinsip syariah dan dikelola oleh tenaga yang profesional serta akuntabel dalam pertanggung jawabannya, sehingga menjamin kepastian setiap calon jamaah haji untuk dapat menerima nilai manfaat langsung atas dana haji yang disetorkan," tegas Ledia seperti dilansir RMOL, Jumat (29/8).

Adanya RUU Pengelolaan Keuangan Haji menjadi instrumen hukum yang kuat dalam memasuki era investasi dana haji. RUU ini sekaligus akan mengatur pemisahan antara regulator dan eksekutor. Poin penting lainnya adalah mendorong perbaikan tata kelola keuangan haji, sekaligus menegaskan posisi keuangan haji terhadap keuangan negara. Oleh karena itu, nantinya keuangan haji dilaporkan terpisah, tidak digabung dengan laporan APBN.

"Fraksi PKS mengusulkan agar dibentuk Badan Hukum Publik (BHP) yang berfungsi mengelola urusan haji. Negara-negara seperti Iran dan Maroko menghindari pemerintah sebagai pengelola haji," ujar Ledia.

BHP juga harus benar-benar memerhatikan aspek manfaat yang sebesar-besarnya untuk jamaah haji. Manfaat yang besar dapat diraih dengan pengelolaan melalui produk investasi dan jasa keuangan berbasis syariah yang produktif dan tidak berisiko tinggi. Aspek akuntabilitas publik juga lebih diperhatikan di mana penyelenggara berkewajiban memberi akses kepada publik untuk melihat laporan keuangannya. (pm)

Jokowi, Sekali-kali Berfikirlah...



Belum mulai menjabat sudah blunder. Desakan anda dengan bantuan media bayaran itu, kepada SBY, gak akan mempan, karena beliau paham kondisi rakyat kalau BBM, gas, dan listrik naik bersamaan. Sedangkan BBM memiliki nilai keekonomian yang paling tinggi.

Padahal SBY menerapkan pembatasan untuk menjaga ritme konsumsi BBM cukup hingga akhir tahun, untuk membantu kestabilan awal pemerintahan anda. Sekarang bukan pembatasan diteruskan, tapi malah digrojok. Yang semula akan cukup hingga akhir tahun, malah awal November sudah habis.

Karena ulah anda dan media yang menghembuskan stok tipis dan kelangkaan, agar rakyat panik. Berharap huru hara ya, biar SBY mengubah kebijakannya.

And now, you must face it!! Stok subsidi BBM akan habis lebih awal, dan huru hara akan terjadi di awal anda di kasih kursi kekuasaan. Makanya sekali-kali mikir dalem dulu. Klausa causes and effects diperhatikan sebelum buat program dan janji. Gak mungkin pencitraan indah anda tumpuk dan selubungi terus menerus.

Jangan sampai di awal ini defisit anggaran anda tambah untuk menambal pencitraan yang bolong, mau buka keran hutang luar negeri lagi...uncle sam will happy dong untuk kasih asal barter dengann freeport nya dikasih izin jangka panjang.

Mikir dalem ojo ora mikir! Ini negara yang anda urus, bukan bakul mebel lagi !

(Deny Rahmad)

Presiden PKS Menjadi Imam Shalat Jenazah Ketum Gerindra



Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta melayat jenazah Ketua Umum partai Gerindra, Prof Suhardi di kantor DPP Gerindra, Jumat (29/8/2014) dini hari sekitar pukul 01.45Wib.

Anis yang mengenakan baju koko berwarna putih dan juga peci berwarna hitam melakukan salat jenazah sebagai imam bersam-sama dengan Sekjen PKS Taufik Ridho dan Wasekjen Fahri Hamzah dan pelayat yang lain.

Usai menyalatkan jenazah dan berbincang dengan keluarga almarhum, Anis sempat menyampaikan kesan positifnya terhadap sosok almarhum Prof.Suhardi.Terutama kebersamaannya pada masa kampanye pilpres yang lalu.

Prof Suhardi dikenalnya sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati. Karakter itulah yang menurutnya harus diteladani para generasi penerus.

"Saya terkesan dengan keikhlasan, ramah tamah, sikap sederhana, tulus dan kesediaan berkorban yang luar biasa. Beliau rendah hati meski posisi tinggi, teladan bagi para pejuang politik," seru Anis.

Ketua Umum Partai Gerindra Prof.Suhardi meninggal pada pukul 21.40, Kamis (28/8/2014). Pria yang meninggal setelah dirawat akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya itu, rencananya akan dikebumikan hari ini di Yogyakarta.(mk)

Hukum Meninggalkan Salat Jumat Karena Bertugas Sebagai Satpam




Pertanyaan:

Kami adalah seorang satpam di sebuah universitas, pada hari Jumat kami harus menjaga kendaraan yang banyak sekali, bolehkah salat jumat diganti dengan salat zuhur?

Jawaban:

Boleh, karena di antara halangan yang membolehkan untuk tidak menghadiri salat jamaah dan jumat adalah takut kehilangan harta. Ketika menjelaskan tentang udzur meninggalkan salat jamaah dan jumat, dalam poin ke-4, Syekh ‘Adil bin Yusuf al-‘Azzazi mengatakan, “Takut dari kebinasaan atau kehilangan harta, atau terjadi bahaya pada harta, karena Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyia-nyiakan harta.” (Tamamul Minnah, 1:347)

Namun disunahkan jangan sampai meninggalkan salat jumat tiga kali berturut-turut. Hal itu bisa dilakukan dengan bergiliran menjaga atau dengan cara-cara yang lain. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من ترك ثلاث جمع تهاونا طبع الله على قلبه

“Barangsiapa yang meninggalkan tiga salat jumat karena meremehkannya, Allah akan menutup hatinya.” (HR. Abu Dawud)

*)http://www.konsultasisyariah.com/tidak-shalat-jumat-karena-menjadi-satpam/

Kekayaan Tifatul Menyusut, Setelah 3 Tahun Jadi Menteri



Tiga tahun awal menduduki kursi kementerian Komunikasi dan Informatika (menkomimfo) membuat kekayaan Tifatul Sambiring malah mengalami penyusutan.

Setelah Tifatul Sembiring dilantik menjadi menkomimfo pada Oktober 2009, pada tanggal 24 November 2009, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima laporan kekayaan politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Dimana total harta kekayaan Tifatul saat itu mencapai Rp 4.428.850.568 dan USD 12.000.

Sementara pada laporan per 31 Agustus 2012 -- tiga tahun setelah Tifatul jadi menteri -- harta kekayaannya justru turun Rp 48.967.435, jadi 'tinggal' Rp 4.379.883.153 plus USD 12.000.

Penyusutan terjadi di daftar harta bergerak (alat transportasi) dari yang sebelumnya senilai Rp 558.500.000 menjadi Rp 457.500.000.

Sementara giro dan setara kas Tifatul justru naik, dari Rp 1.084.633.988 menjadi Rp 1.107.865.953. Kenaikan juga terjadi di sisi piutang, dari Rp 1.605.798.200 menjadi Rp 1.610.798.200.

Kini, di akhir masa jabatannya, Tifatul memutuskan untuk mundur sebagai menkominfo. Karir politiknya bakal berlanjut sebagai anggota DPR.

"Memang sebelum 1 Oktober saya akan berhenti. Kementerian akan di-take over oleh Menko Polhukam," kata Tifatul di sela-sela acara Global Media Forum (GMF) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, (26/8/2014)

Kandidat Walikota Depok

Di akhir masa jabatan sebagai Menkominfo, nama Tifatul Sembiring masuk sebagai salah satu kandidat calon Wali Kota Depok yang akan diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, Tifatul melalui akun Twitter-nya @tifsembiring, Senin (25/8) mengatakan, bahwa dirinya menganggap banyak kader PKS lain yang lebih muda dan lebih baik dirinya.

"Saya pribadi, mengusulkan kader yang muda, beri kesempatan agar berpengalaman mengelola Pemkot. Banyak kader-kader yang lebih baik dari saya," kata mantan Presiden PKS ini.

Tifatul menegaskan, jabatan adalah sebuah tanggung jawab yang sangat berat kepada Allah dan manusia

"Pandangan pribadi saya, jabatan tidak memuliakan seseorang, namun tanggung jawab dan amanahnya sangat berat kepada Allah swt dan manusia," tandasnya.

Pemilukada Depok sendiri akan berlangsung pada akhir Februari 2015.

Tips Menghafal Al-Quran | Oleh Vokalis IZIS Bang @af1_




Menghafal Al-Quran itu mudah dan menyenangkan, dan tentu saja membuat hidup berlimpah berkah. Bagi anda yang padat dengan segudang kesibukan harian, Bang Afwan Riyadi -vokalis grup nasyid Izzatul Islam (IZIS)- berbgai tips menghafal Al-Quran. Yuks kita simak:


Alhamdulillah .. di usia hampir kepala 4 ini, urusan menghafal Al Quran ternyata gak sesulit yg dibayangkan.

Mau saya share tips2-nya kawan? #MenghafalQuran

Buat anak2 muda yg masih fresh sih harusnya lebih cepat menghafalnya dibanding saya .. #MenghafalQuran

Oiya, rekor saya sih 1 juz hafal dalam 2 bulan .. Not bad lah (^___^) .. apalagi saya tobatnya mulai belakangan ini lagi (^__^) ..

Saya terinspirasi dari penelitian anak saya; Wafa. Dia meneliti hubungan antara kedekatan dgn Al Quran & kecerdasan. Ternyata sangat erat.

Sejak itu ane mencoba kejar2an sama Wafa banyak2an hafalan. Tiap pagi kalau antar sekolah, kita sering talaqqi sama2. #MenghafalQuran

Tips-nya #MenghafalQuran itu gak berat2 amat. Yang berat mempertahankan semangat untuk istiqamah. Beneran dah.

Intinya #MenghafalQuran itu cuma 2 : 1. Istiqamah .. 2. Banyak mengulang (talaqqi). Itu aja. Sisanya disesuaikan kemampuan & selera masing2.

Ane baru mulai #MenghafalQuran lagi tahun lalu setelah lamaaaa vakum gak menghafal .. (~__~) .. Lumayan, alhamdulillah ..

Jadi cara ane #MenghafalQuran itu begini : sebelum pergi, sisihkan waktu 5-10 menit menghafal 3 atau 4 baris. Udah cukup jangan maruk..

Nah lalu kita pergi (entah ke kantor, antar anak sekolah atau kemana aja); diulang2 terus apa yg kita hafal tadi. #MenghafalQuran

Jadi waktu dijalan yg bisa memakan waktu 30 menit bahkan kadang sampai 2 jam; gak sia-sia. Kita bisa gunakan buat mengulang2 hafalan.

Oiya, pas #MenghafalQuran, ane menggunakan Al Quran yg ada terjemahan, sehingga bisa sedikit mengerti apa yg kita hafal.

Mengerti ceritanya; apa yg ingin disampaikan Allah dalam ayat2 yg kita hafal. Itu cara #MenghafalQuran yg efektif sekali menurut ane.

Jadi waktu yg digunakan untuk nambah hafalan gak banyak; cukup 5-10 menit sehari. Lalu dijalan ulang2 terus. Disambung dgn ayat2 sebelumnya

Nah kadang kalau bosan, okelah satu hari rehat gak nambah. Namanya jiwa manusia kadang butuh rehat. Cara rehatnya, tetap dgn Al Quran juga.

Ane biasanya membaca tafsir; atau minimal terjemahan dari ayat2 yg belum kita hafal. Jadi pas nanti kita mau menghafalnya, sudah agak faham

Macam begitu 1 hari aja. Besoknya kita tambah hafalan lagi. Cukup 3 atau 4 baris sehari. Gak usah buru2. #MenghafalQuran

Insya Allah kalo konsisten, kita bisa #MenghafalQuran diluar kepala 1 lembar dalam 1 pekan. Lumayan kan?

Akan nancep lagi, kalau hafalan itu kita amalkan dalam shalat malam. Puas2in deh berlama2 shalat sambil membacakan semua yg kita hafal

Gak terasa tiba2 kaki bergetar karena kelamaan berdiri .. (^___^) .. tapi gak mau selesaikan shalat. Ketagihan. Beneran deh ane gak bohong

Jadi intinya, tips ane #MenghafalQuran itu : bikin dgn cara seringan mungkin. Jangan ngoyo jangan ngotot. Santai aja. Dinikmati prosesnya

Cukup 5-10 menit sebelum berangkat kerja, luangkan waktu nambah hafalan. Lalu ulang2 terus selama perjalanan. Kalau lupa, buka contekan.

Syukur2 bisa nancep bener, tambahin 5-10 menit sebelum pulang kerja. Hafalin 3-4 baris saja jangan banyak2. Atau 2-3 ayat pendek. Cukup.

Kadang ane malah cuma 1 ayat, 1 baris aja. Gapapa yg penting hafal & gak lupa2 lagi insya Allah. #MenghafalQuran

Menambah hafalan-nya pakai Al Quran yg ada terjemahnya, jadi kita sedikit faham dgn apa yg kita hafal. Itu membantu dlm #MenghafalQuran

Sekali-kali bangun malam; atau shalat malam sebelum tidur juga gpp. Baca deh ayat2 yg sudah kita hafal, Nikmaaaat rasanya.

Saya & adik2 binaan membuat buku laporan shalat malam. Simpel, bikin sendiri dari 1 kertas A4 dilipat 8. Jadilah buku kecil2an.

Setiap halaman adalah laporan shalat malam kita selama 1 pekan. Simpel aja kayak main catur jawa. Kalau shalat kasih O kalau enggak kasih X

Nanti keliatan, dalam 1 pekan siapa yg menang. Yang O atau X ? Itulah kita dalam sepekan.

Itu aja, Simpel kan? Memang harus dibuat simple sehingga kita senang & merasa mudah melaksanakannya. #MenghafalQuran

Kalau belum2 sudah merasa berat; gak akan bisa kita menghafal. Sudah ada mental block duluan. Padahal Al Quran itu sdh dimudahkan Allah

Gitu aja. Semoga bermanfaat ya tips2 #MenghafalQuran-nya. Waktunya baca mention kawan..

*dikutip dari twit @af1_

Penolakan Bank Syariah di Bali; Bentuk Provokasi bernuansa SARA?

Iklan Sebuah Bank Syariah


Setelah pelarangan jilbab di Bali, kini sekelompok mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Hindu Muda Bali (AHMB) melakukan penolakan terhadap bank syariah di Bali. Aksi ini terjadi pada awal Agustus lalu. AHMB menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bank Indonesia (BI), perwakilan Bali di Denpasar. AHMB meminta Bank Indonesia melakukan moratorium atau penghentian sementara pendirian bank syariah di Bali karena dianggap tidak sesuai dengan konsep ekonomi nasional yang berasaskan Pancasila.

Menanggapi hal tersebut, Bendesa Agung (Ketua) Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali, Jro Gde Putus Upadesa, menyatakan bahwa protes itu hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja.

“Apa yang mau mereka protes atau larang? Bank syariah itu ada undang-undangnya dan Bali sebagai bagian dari bangsa Indonesia harus menghormati undang-undang itu,” kata Jro Gde di Denpasar, Senin (25/8/2014) seperti dikutip Republika.co.id.

Jro Gde mengatakan bahwa umat Hindu tidak melarang atau melawan apa yang sudah didasari undang-undang. Ia mengatakan bahwa Bali adalah daerah terbuka. Karena itu ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar umat dan sikap saling menghormati sebagai sebuah bangsa Indonesia.

Karena Ketidakpahaman

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Agustianto, mengatakan bahwa penolakan terhadap bank syariah muncul karena ketidakpahaman terhadap esensi ekonomi syariah.

“Masyarakat non muslim harus mengetahui bahwa perbankan syariah bukan misi keagamaan,” kata Agustianto seperti diberitakan Republika.

Ia juga mengatakan bahwa di negara-negara lain seperti Inggris, Australia, Hongkong, dan Singapura ekonomi syariah juga dikembangkan oleh non muslim.

Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edy Setiadi, mengatakan bahwa OJK akan berhati-hati menanggapi isu penolakan tersebut. Pihaknya mengaku akan mempelajarinya terlebih dahulu.

Penolakan bank syariah di Bali harus menjadi perhatian serius dari pemerintah. Pasalnya, sebelumnya juga terjadi penolakan jilbab di beberapa sekolah negeri di Bali. Jika hal ini tidak mendapat penanganan sejak dini dikhawatirkan terjadi gesekan di masyarakat.

Menurut survei penduduk tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Islam adalah agama kedua terbesar yang dianut oleh warga Bali setelah Hindu. Sebanyak 13,37 persen warga Bali memeluk Islam, 1,66 persen Kristen, 0,81 persen Katolik, 83,47 persen Hindu, dan 0,54 persen Budha. Melihat data tersebut, penolakan terhadap bank syariah di Bali menjadi fenomena yang unik. (RS/Selasar.com)

Ternyata di Indonesia Ada Rumah Ibadah Yahudi Termegah



Menorah yang menjadi simbol Yahudil, berdiri megah setinggi 20 meter di sebuah bukit di Manado, Sulawesi Utara. Di kota ini para penganut agama Yahudi hidup tenang.

Dikutip dari inilah.com, Menorah tersebut berdiri di atas sebuah bukit, dimana bisa terlihat pemandangan ke seluruh kota Manado. Bendera-bendera Israel terlihat hampir dimana-mana. Ada pula sebuah sinagog atau rumah ibadah Yahudi yang dibangun enam tahun lalu.

Tempat itu baru saja direnovasi, termasuk simbol bintang Israel, Star of David, tergambar di langit-langitnya. Semua ini, sebagaimana diberitakan dalam laporan eksklusif New York Times, dibayar oleh pemerintah daerah.

Pemerintahan Minahasa Utara, wilayah mayoritas Kristen, adalah pendiri menorah yang dibangun pada 2009 itu. Menurut Kepala Dinas Pariwisata setempat, Margarita Rumokoy, seperti dilaporkan New York Times, menorah itu menelan biaya hingga US$150 ribu atau sekitar Rp1,3 miliar.

Seorang pejabat setempat, Denny Wowiling, mengaku inspirasi menorah itu datang setelah ia melihat menorah di depan gedung parlemen Israel, Knesset. Ia berharap menorah itu bisa menarik turis dan pebisnis Eropa. "Juga untuk masyarakat Yahudi, agar bisa melihat simbol suci di luar negara mereka."

Manado dikenal sebagai kota yang mayoritas penduduknya Kristen. Kelompok-kelompok Kristen evangelical dan karismatik bermukim dengan nyamannya di ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini.

Namun, sentimen Yahudi yang diwariskan oleh penjajah Belanda, beberapa waktu belakangan ini kembali menguat. Dengan restu pemda, komunitas ini mulai menyiapkan tempat khusus untuk mereka.

Sinagog yang terletak di luar Manado, didirikan oleh penduduk setempat yang baru sedikit mempelajari Judaisme. Kini, jamaahnya sudah mencapai 10 orang dan menjadi salah satu sinagog yang bertahan sejak lama.

Mereka mempertebal ilmu dengan berinternet, seringkali bercanda dan mengatakannya, “Bertanya pada Rabbi Google.” Taurat, kitab Yahudi, dikumpulkan dengan cara mencetak lembar demi lembar dari internet. Situs YouTube juga sering menjadi rujukan untuk ritual-ritual Yahudi.

“Kami hanya ingin menjadi Yahudi yang baik,” ujar Toar Palilingan (27), yang sering memakai jas hitam dan topi lebar, khas gaya ultra-ortodoks.

“Tapi jika dibandingkan dengan Yahudi di Jerusalem atau Brooklyn (New York), kami belum seperti mereka,” tutur pria yang juga dikenal sebagai Yaakov Baruch ini. [mah/inilah]

HAMAS: Tentara Israel yang Tewas dalam Perang di Gaza Lebih dari 1.000 Orang



Pejabat Hamas menyatakan bahwa para pemimpin Zionis menyembunyikan angka yang sebenarnya tentang tentara dan perwiranya yang tewas dan terluka selama perang.

“Sumber kami menunjukkan bahwa jumlah perwira dan tentara (Zionis) yang tewas lebih dari 1.000 orang dan yang terluka melebihi 2.000 orang,” katanya seperti dilansir The Palestinian Information Center, Kamis (28/7/2014).

Anggota biro politik Hamas Muhammad Nazzal mengatakan bahwa ada beberapa tawanan Zionis di dalam penjara Palestina di Jalur Gaza. Gerakan Perlawanan Palestina siap untuk melakukan pembicaraan tentang para tawanan Zionis tersebut.

Dalam pernyataan pers, Rabu (27/8), Nazzal menegaskan bahwa Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) bersedia untuk membahas isu tahanan Zionis, tapi pembicaraan itu harus dipisahkan dari kesepakatan gencatan senjata dengan penjajah itu baru-baru ini.

Nazzal menekankan apa yang dia sebut sebagai pencapaian strategis yang telah dilakukan Gerakan Perlawanan Palestina di Gaza. Dia juga menyatakan keyakinannya bahwa Gerakan Perlawanan Palestina mampu menghapus teori tentang tentara Zionis yang tak terkalahkan. (ameera/arrahmah.com/salam-online)

Seutas Ikat Kepala Komandan HAMAS, Dilelang $20.000



Apapun yang berbau HAMAS, kini teramat menakjubkan. Kaos, syal, sarung, gantungan kunci, hingga ikat kepala membanjiri pasar dunia. Diminati jutaan orang dari Mauritania hingga Indonesia. Dari Andalusia hingga Argentina.

Tentu tak semua corak HAMAS itu pernah disentuh oleh para pejuang HAMAS. Namun tidak dengan Sulthan El-Ajaluni, warga negara Yordania dan belum lama dibebaskan dari penjara Israel. Ia mendapatkan hadian tali ikat kepala berwarna hijau bertuliskan Al-Harakah Al-Muqawamah Al-Islamiyyah (HAMAS).

Lalu melalui internet, ia melelang secara terbuka. Apa yang menjadi spesial dari ikat kepala tersebut? Tiada lain tiada bukan, ikat kepala simbol 'izzah tersebut dulunya milik juru bicara resmi Brigadi Izzuddin Al-Qassam yang bernama Abu Ubaidah. Sosok yang disegani Israel. Hingga sebuah nama jalan di Tepi Barat yang asalnya Abu Ubaidah bin Jarrah diganti dengan nama yang tidak lagi memiliki makna oleh Israel. Seakan mendengar nama Abu Ubaidah, nyali prajurit dan warga Israel kecut dan terkencing-kencing.

Ya. Ikat kepala milik Al-Ajaluni adalah hadiah langsung dari Abu Ubaidah ketika El-Ajaluni berkunjung ke Gaza beberapa tahun lalu. El-Ajaluni sudah membuka lelang terbuka dan hasil lelang seluruhnya dihadiahkan untuk menopang perjuangan HAMAS-Jihad Islam di Gaza.

Lalu berapa harga pembuka lelang yang diajukan El-Ajaluni? Tidak tanggung-tanggung, satu ikat kepala Abu Ubaidah dihargai 10 buah roket HAMAS yang bernilai 20.000 US dollar (220.000.000 rupiah). Dengan harga sebesar itu, peminat masih antri. Sehingga waktu lelang diperpanjang. Uniknya semua pendaftar lelang, mengikhlaskan uang yang sudah ditransfer kendati tidak mendapatkan ikat kepala Abu Ubaidah tersebut.

Sahabat. Itulah perjuangan HAMAS dari prajurit hingga qiyadahnya selalu menjadi butiran derai air mata. Semoga kita bisa mendonasikan yang terbaik untuk bumi Palestina. Jika bukan kita, siapa lagi?

(By: Nandang Burhanudin)

Membaca Gestur Trio Zionis; PM Netanyahu Tak Stabil Emosi, Menhan Ya’alon Bingung, Panglima Gants Depresi




Analisis bahasa tubuh dari elit politik dan militer Zionis saat mereka konferensi pers Rabu malam kemarin (27/8) menegaskan mereka sedang mengalami tekanan, stress dan perasaan tidak menentu.

Tiga elit ‘Israel’ itu; PM ‘Israel’, Benjemen Netenyahu, Menhan Ya’alon, dan panglima perang Gants dinilai sangat lelah secara psikis, tidak berdaya mengadapi public ‘Israel’ dengan pesan lisan yang terstruktur atau sekadar menunjukkan keseriusan atau saat memberikan ancaman kepada Palestina. Semua kata-kata yang keluar dari mereka saat konferensi pers sangat kering dan menyimpan kekhawatiran mendalam di masa mendatang.

Konsultan media Husam Shaker dalam analisis yang disampaikan di Brussel menegaskan, bahasa yang disampaikan ketiga elit ‘Israel’ itu sangat buruk. Bahkan konferensi persnya itu terlambat sehari dari yang dijadwalkan.

Netanyahu misalnya, dinilai bahasa tubuhnya terlihat sangat terlihat tanda-tanda kelelahan, kurang tidur. Pemandangan yang sama tanpak pada Netayahu saat sepeken agresi yang ke Gaza yang dikagetkan oleh kejutan dari kelompok perlawanan Palestina.

Netanyahu juga lebih sering menundukkan kepala saat konferensi untuk menengok catatan tertulisnya dan sering berkedip.

Netanyahu juga terlihat mengisyaratkan dengan kepalanya bukan tangannya saat bicara tentang “pasukan kami yang heroik” ke arah Ya’alon dan Gants. Hal itu berbeda dengan kebiasan Netanyahu.

Dan begitulah Netenyahu mengalami ketidakstabilan emosi saat konferensi pers hingga berakhir,

Ya’alon Bingung

Saat menyebut kehebatan pasukan ‘Israel’, matanya memandang ke titik yang jauh ke arah kiri. Ini dinilai oleh pakar bahasa tubuh sebagai ungkapan ketidak konsentrasian dan kesulitannya menerima kenyataan sulit.

Gant Depresi

Sementara Gant saat bicara dinilai mengalami tekanan berat yang terlihat dari duduknya yang berada di ujung meja dan lebih jauh dari podium dan separuh wajahnya bagian bawah disembunyikan di balik tangannya.

Seharusnya Gant tanpak dengan wajah sedikit memerah. Namun sepanjang duduk, ia tak berhenti menggerakkan tangannya, lengan, dan kepalanya yang menunjukkan wajah sedang terkena krisis dan tekanan.

Yang mengalihkan perhatian adalah sikap Gants yang berkali-kali menggaruk dengkulnya. Sikap ini sangat tidak layak dengan pejabat tinggi. (at/Infopalestina.com)

"Keajaiban" oleh Salim A. Fillah




Iman itu terkadang menggelisahkan.

Atau setidaknya menghajatkan ketenangan yang mengguyuri hati dengan terkuaknya keajaiban. Mungkin itu yang dirasakan Ibrahim ketika dia meminta kepada Rabbnya untuk ditunjukkan bagaimana yang mati dihidupkan. Maka saat Rabbnya bertanya, “Belum yakinkah engkau akan kuasaKu?”, dia menjawab sepenuh hati, “Aku yakin. Hanya saja agar hati ini menjadi tenteram.”

Tetapi keajaiban itu tak datang serta merta di hadapannya. Meski Allah bisa saja menunjukkan kuasaNya dalam satu kata “Kun!”, kita tahu, bukan itu yang terjadi. Ibrahim harus bersipayah untuk menangkap lalu mencincang empat ekor burung. Lalu disusurnya jajaran bukit-berbukit dengan lembah curam untuk meletakkan masing-masing cincangan. Baru dia bisa memanggilnya. Dan beburung itu mendatanginya segera.

Di sinilah rupanya keajaiban itu. Setelah kerja yang menguras tenaga.

Tetapi apakah selalu kerja-kerja kita yang akan ditaburi keajaiban?

Hajar dan bayinya telah ditinggalkan oleh Ibrahim di lembah itu. Sunyi kini menyergap kegersangan yang membakar. Yang ada hanya pasir dan cadas yang membara. Tak ada pepohon tempat bernaung. Tak terlihat air untuk menyambung hidup. Tak tampak insan untuk berbagi kesah. Keculai bayi itu. Isma’il. Dia kini mulai menangis begitu keras karena lapar dan kehausan.

Maka Hajar pun berlari, mencoba mengais jejak air untuk menjawab tangis putera semata wayangnya. Ada dua bukit di sana. Dan dari ujung ke ujung coba ditelisiknya dengan seksama. Tak ada. Sama sekali tak ada tanda. Tapi dia terus mencari. Berlari. Bolak-balik tujuh kali. Mungkin dia tahu, tak pernah ada air di situ. Mungkin dia hanya ingin menunjukkan kesungguhannya pada Allah. Sebagaimana telah ia yakinkan sang suami, “Jika ini perintah Allah, Dia takkan pernah menyia-nyiakan kami!”

Maka kejaiban itu memancar. Zam zam! Bukan. Bukan dari jalan yang dia susuri atau jejak-jejak yang dia torehkan di antara Shafa dan Marwa. Air itu muncul justru dari kaki Isma’il yang bayi. Yang menangis. Yang haus. Yang menjejak-jejak. Dan Hajar pun takjub. Begitulah keajaiban datang. Terkadang tak terletak dalam ikhtiar-ikhtiar kita.

Mari belajar pada Hajar bahwa makna kerja keras itu adalah menunjukkan kesungguhan kita kepada Allah. Mari bekerja keras seperti Hajar dengan gigih, dengan yakin. Bahwa Dia tak pernah menyia-nyiakan iman dan amal kita. Lalu biarkan keajaiban itu datang dari jalan yang tak kita sangka atas kehendakNya yang Maha Kuasa. Dan biarkan keajaiban itu menenangkan hati ini dari arah manapun Dia kehendaki.

Bekerja saja. Maka keajaiban akan menyapa dari arah tak terduga.

Di lintas sejarah berikutnya, datanglah seorang lelaki pengemban da’wah untuk menjadi ‘ibrah. Dari Makkah, dia berhijrah ke Madinah. Tak sesuatupun dia bawa dari kekayaan melimpah yang pernah memudahkannya. Dia, ‘Abdurrahman ibn ‘Auf. Dan Rasulullah yang tahu gaya hidupnya di Makkah mempersaudarakannya dengan seorang lelaki Anshar kaya raya. Sa’d ibn Ar Rabi’.

Kita hafal kemuliaan kedua orang ini. Yang satu menawarkan membagi rata segala miliknya yang memang berjumlah dua; rumah, kebun kurma, dan bahkan isterinya. Yang satu dengan bersahaja berkata, “Tidak saudaraku.. Tunjukkan saja jalan ke pasar!”

Dan kita tahu, dimulai dari semangat menjaga ‘izzah, tekadnya untuk mandiri, serta tugas suci menerjemahkan nilai Qurani di pasar Madinah, terbitlah keajaiban itu. ‘Abdurrahman ibn ‘Auf memang datang ke pasar dengan tangan kosong, tapi dadanya penuh iman, dan akalnya dipenuhi manhaj ekonomi Qurani. Dinar dan dirham yang beredar di depan matanya dia pikat dengan kejujuran, sifat amanah, kebersihan dari riba, timbangan yang pas, keadilan transaksi, transparansi, dan akad-akad yang tercatat rapi.

Sebulan kemudian dia telah menghadap Sang Nabi dengan baju baru, mewangi oleh tebaran minyak khaluq yang membercak-bercak. “Ya Rasulallah, aku telah menikah!”, katanya dengan sesungging senyum. Ya, seorang wanita Anshar kini mendampinginya. Maharnya emas seberat biji kurma. Walimahnya dengan menyembelih domba. Satu hari, ketika 40.000 dinar emas dia letakkan di hadapan Sang Nabi, beliau bersabda, “Semoga Allah memberkahi yang kau infaqkan juga yang kau simpan!”

Kita mengenangnya kini sebagai lelaki yang memasuki surga sambil merangkak.

Di mana titik mula keajaiban itu? Mungkin justru pada keberaniannya untuk menanggalkan segala kemudahan yang ditawarkan. Dalam pikiran kita, memulai usaha dengan seorang isteri, sebuah rumah tinggal, dan sepetak kebun kurma seharusnya lebih menjanjikan daripada pergi ke pasar dengan tangan kosong. Tetapi bagi ‘Abdurrahman ibn ‘Auf agaknya itu justru terlihat sebagai belenggu. Itu sebuah beban yang memberati langkahnya untuk menggapai kemuliaan yang lebih tinggi. Keajaiban itu datang dalam keterbatasan ikhtiyar keras si tangan kosong. Bukan pada kelimpahan yang ditawarkan saudaranya.

Memulai dengan tangan kosong seperti ‘Abdurrahman ibn ‘Auf seharusnya menjadi penyemangat kita bahwa itu semua mudah. Mungkin dan bisa. Tetapi apakah kemudahan itu? Suatu hari dalam perjamuan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella, semua orang mencibir perjalanan Columbus menemukan dunia baru sebagai hal yang sebenarnya sangat mudah. Tinggal berlayar terus ke barat. Lalu ketemu.

Christopher Columbus tersenyum dari kursinya. Diambil dan ditimangnya sebutir telur rebus dari piring di depannya. “Tuan-tuan”, suaranya menggelegar memecah ricuh bebisikan. “Siapa di antara kalian yang mampu memberdirikan telur ini dengan tegak?”

“Christopher”, kata seorang tua di sana, “Itu adalah hal yang tidak mungkin!”

Semua mengangguk mengiyakan.

“Saya bisa”, kata Columbus. Dia menyeringai sejenak lalu memukulkan salah satu ujung telurnya sampai remuk. Lalu memberdirikannya.

“Oh.. Kalau begitu, kami juga bisa!”, kata seseorang. “Ya.. ya.. ya..”, seru yang lain. Dan senyum Columbus makin lebar. Katanya, “Itulah bedanya aku dan kalian Tuan-tuan! Aku memang hanya melakukan hal-hal yang mudah dalam kehidupan ini. Tetapi aku melakukannya di saat semua orang mengatakan bahwa hal mudah itu mustahil!”

Nah, para pengemban da’wah, bekerjalah. Maka keajaiban akan menyapa dari arah tak terduga. Mulailah. Karena dalam keberanian memulai itulah terletak kemudahannya. Bukan soal punya dan tak punya. Mampu atau tak mampu. Miskin atau kaya. Kita bekerja, karena bekerja adalah bentuk kesyukuran yang terindah. Seperti firmanNya;

..Bekerjalah hai keluarga Daud, untuk bersyukur. Dan sedikit sekali di antara hambaKu yang pandai bersyukur. (QS Saba’: 13)

Macam-macam Hari Dalam Pandangan Ulama




Al-Khalil bin Ahmad (wafat 170 H) berkata, Hari-hariku ada 4 macam:

1. Hari dimana aku bertemu orang yang lebih tau dariku, maka aku pun belajar darinya. Itu adalah hari faedah dan ghanimahku.

2. Hari dimana aku bertemu orang yang aku lebih tau daripada dia, maka aku pun mengajarinya. Itu adalah hari aku mengharapkan pahala.

3. Hari dimana aku bertemu dengan orang yang sepertiku. Maka aku pun bertukar pikiran dengannya. Itu adalah hari pembelajaranku.

4. Hari dimana aku bertemu orang yang aku lebih tau daripada dia, tapi dia merasa lebih tau daripada aku. Maka, aku pun diam saja dan menjadikan itu sebagai hari rehatku.


[dari kitab Jami' Bayan al-'ilmi wa fadhlih, ibnu Abdil Bar]

Innalillahi.. Telah Wafat Ketua Umum Gerindra Prof. Suhardi




Kabar duka datang dari Partai Gerindra. Ketua umum Partai Gerindra Prof Suhardi wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

"Innalillahi wainnailaihi raji’un telah wafat Ketua umum kami Prof. Suhardi pada pukul 21.40 WIB di RSPP Jakarta." Demikian pengumuman dari akun twitter resmi Partai Gerindra (@Gerindra), malam ini, Kamis (28 Agustus 2014).

Menurut informasi dari Sekjen PPP Romahurmiziy yang berada di RSPP, almarhum Prof Suhardi akan dimakamkan besok di Yogyakarta.

"Rencana besok akan dibawa ke Yogyakarta dan dimakamankan di UGM," ujar Romy.

Prof. Dr. Ir. Suhardi, S.S., M.Sc. (lahir di Klaten, Indonesia, 13 Agustus 1952; umur 62 tahun) adalah seorang intelektual, akademisi, politikus dan praktisi kehutanan Indonesia. Ia mendapatkan gelar master dan doktor di bidang fisiologi pohon dari University of the Philippines Los Baños (UPLB).

Sebelum berkecimpung kedalam dunia politik, beliau merupakan Guru Besar dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dan pernah menjadi dekan di Universitas yang sama. Serta juga pernah menjabat sebagai Direktur Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dan Perkebunan (kini Kementerian Kehutanan).

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu....
Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa beliau, merahmati beliau, memaafkan kesalahan-kesalahan beliau.... menerima amal-amal kebaikan beliau... mendapat husnul khotimah... Amin Ya Rabbal Alamin.

Sudah Ada Warung Shodaqoh, Untuk Kaum Dhuafa yang Mau Makan Tak Punya Uang



Mengutip kabar yang ramai di media sosial sejak Rabu (20/8/2014), ternyata di negara kita sudah ada warung khusus 'wong cilik' fakir miskin dan kaum dhuafa.

Dalam pemberitaan itu, dikatakan bahwa bila kita tidak punya uang untuk makan, silakan mampir ke warung tersebut. Pengunjung boleh mengaajak istri, suami, anak, tetangga, teman, atau siapa saja yang membutuhkan makan, tetapi terkendala uang.

“Silakan, pesan menu apa saja yg kita mau, dan tersedia di situ. Tak akan dimintai bayaran sepeserpun,” ungkap status di halaman Facebook, pada Rabu (20/8).

“Atau jika kita punya uang, apakah itu seribu perak, duaribu perak, silakan.. masukkan uang tsb ke tempat yg sudah disediakan. Semuanya akan dilayani dg sepenuh hati,” tambahnya.

Pengunjung tidak perlu khawatir. Menu masakannya cukup beragam. Ada ayam opor, nasi megono, telur bacem, telur ceplok, sampai daging rendang.

Buka setiap hari, Warung Shodaqoh beroperasi mulai pukul 06.00-09.00 WIB, yang berlokasi di Alun-alun Kota Pekalongan.

Setiap hari, banyak saudara-saudara kita yang berprofesi sebagai tukang becak, kuli panggul, pengemis, dan sebagainya, makan disana.

Warung tersebut dibuka dan dibiayai oleh seseorang yang mengaku sebagai ‘Hamba Allah’. Tujuannya, untuk membantu orang-orang yang kekurangan. Ia jg ingin mengembalikan fungsi alun-alun sebagai tempat favoritnya rakyat kecil. Dengan begitu, rakyat kecil bisa ikut menikmati makanan murah bahkan gratis di kawasan alun-alun. Maasyaa Allah.

Tentu ini juga sekaligus menyentil orang-orang kaya, para pejabat, atau siapapun, untuk ikut terketuk hatinya membantu orang-orang miskin. Semoga jiwa dermawan pendiri Warung Shodaqoh menginspirasi kita untuk selalu berbagi kepada sesama yang membutuhkan. (adibahasan/arrahmah.com)

KPK : Kami Bukan Malaikat!



Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja mengatakan, pihaknya bukanlah malaikat. Hal ini diungkapkan nya di kantor KPK, Kamis 28 Agustus 2014. Ungkapan Adnan ini terkait dugaan keterlibatan mantan Direktur Penyidikan KPK dalam kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Hambalang.

Dugaan keterlibatan internal KPK ini muncul dari mulut bekas Wakil Direktur Keuangan Yulianis saat bersaksi dalam persidangan beberapa waktu lalu."Yang namanya manusia, potensi pasti ada. Manusia kan kita bukan malaikat," kata Adnan Pandu di kantornya, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Adnan berjanji akan mengklarifikasi kabar yang menyebabkan lunturnya kepercayaan rakyat pada KPK. Namun demikian, Adnan juga menegaskan, bahwa setiap tuduhan harus dibuktikan."Makanya, itu PR buat kami untuk mengklarifikasi. Cuma kalau hanya sekadar isu tanpa ada bukti juga kan susah," katanya.

Ke depannya, Adnan berjanji untuk menghadirkan sosok-sosok berintegritas tinggi untuk mengisi jabatan-jabatan di KPK agar masalah serupa tak lagi mengemuka. "Karena itu kenapa orang yang masuk KPK kami berikan induksi kayak IM7 dari Kopasus. Itu agar setelah mereka lulus tes integritas, kemudian diperkuat dengan mereka harus komit banget," katanya. (fs)

Code Of Conduct Indonesia - Australia : Dilarang Saling Sadap!




Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop menandatangani Code of Conduct. Code of Conduct berisi kesepahaman bersama mengenai suatu tata perilaku dalam pelaksanaan perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia, hari ini, Kamis, 28 Agustus 2014 di Bali.

 Isi dari Code of Conduct antara lain, pertama, Indonesia dan Australia tidak akan menggunakan setiap kekuatan intelijen mereka, termasuk dalam kapasitas penyadapan, atau sumber-sumber daya lainnya dengan cara-cara yang dapat merugikan kepentingan dari dua pihak.  Dan, para pihak akan mendorong kerja sama intelijen antara lembaga-lembaga dan badan-badan yang relevan, sesuai dengan hukum dan peraturan internasional masing-masing.

Penandatanganan dokumen ini diharap dapat mengurangi ketegangan di antara Indonesia dan Australia yang sempat memuncak setelah Edward Snowden mengungkap bahwa intelijen Australia menyadap percakapan pribadi Presiden SBY.

Penandatanganan dokumen tersebut, disaksikan langsung oleh Presiden SBY di Ruang Balai Raya, Laguna Hotel and Resort Nusa Dua, Bali. (fs)

Mantan Direktur Penyidikan KPK Diperiksa Dalam Kasus Korupsi Hambalang



Mantan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Yurod Saleh diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (28/8/2014). "Yurod Saleh akan diperiksa sebagai saksi Machfudz Suroso," kata Kepala Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi.

Yurod telah memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan sekitar pukul 09.55 WIB. Saat hendak dimintai keterangan, Yurod menolak sambil masuk ke dalam gedung, "Nanti saja", tolaknya.

Seperti diketahui, Yurod Saleh dikembalikan ke POLRI karena diduga kuat memiliki kedekatan dengan terdakwa kasus  Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin. Hal ini diperkuat oleh rekaman CCTV pada Oktober 2010 saat Muhammad Nasir, kakak Nazarudin, sedang diperiksa KPK sebagai saksi, Yurod mendatangi ruang pemeriksaan. Sedangkan dalam UU KPK menyebutkan “Pimpinan KPK yang melakukan pertemuan dengan tersangka, baik secara langsung ataupun tidak langsung telah melanggar Pasal 65 jo Pasal 36 UU KPK, dengan ancaman di atas 5 tahun penjara”.

Machfudz Suroso sendiri sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Dia dijerat pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 UU 31/1999 jo pasal 55 ayat 1 ke satu KUHP. (fs)

Mari Kawal Janji Jokowi!



Tak ada bulan madu dalam pemerintahan baru Jokowi - JK. Pasalnya, mata rakyat kini tertuju pada pasangan Presiden - Wakil Presiden yang telah dikukuhkan MK itu.

Semua rakyat mengingat dan merekam dengan baik semua janji Jokowi. Lebih parahnya, semua janji itu bertebaran di media massa. Sehingga mudah bagi semua rakyat untuk mengakses dan menagih janji Jokowi bila Jokowi - JK mengingkari atau tak menepati janji-janji kampanye mereka.

"Setidaknya ada dua janji yang diiklan luas di koran nasional dan ini tercatat di memori publik," ujar peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ruli Akbar, di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Jokowi harus menepati janji - janji yang telah dibuatnya ketika berkampanye sebagai Presiden. Berikut janji - janji Jokowi - JK :

1. Membuktikan dan merealisasikan janji-janji dalam visi-misi

2. Tidak berada di bawah bayang-bayang Megawati

3. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh profesional

4. Penerapan e-Government

5. Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 7 persen (mengembalikan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen)

6. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional

7. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina

8. Membeli kembali Indosat


Janji kampanye khusus di bidang pertanian:

9. Program kepemilikan tanah pertanian untuk 4,5 juta kepala keluarga

10. Pembangunan/perbaikan irigasi di 3 juta hektare (ha) sawah

11. Pembangunan 25 bendungan

12. Menyediakan 1 juta ha lahan pertanian baru di luar Jawa

13. Pendirian bank petani

14. Penguatan Bulog

15. Menyejahterakan kehidupan petani

16. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah


Janji kampanye khusus di bidang kelautan:

17. Membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengolahan ikan

18. Membangun industri maritim

19. Menyederhanakan regulasi perikanan

20. Mempermudah nelayan mendapatkan Solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus


Janji kampanye khusus di bidang perdagangan:

21. Menurunkan harga sembako

22. Perbaikan 5.000 pasar tradisional

23. Menghentikan impor daging


Janji kampanye khusus di bidang infrastruktur:

24. Menyediakan fasilitas air bersih untuk seluruh rakyat

25. Mewujudkan tol laut Aceh-Papua

26. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan


Janji kampanye khusus di bidang energi:

27. Menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM)


Janji kampanye khusus di bidang UKM dan ekonomi kreatif:

28. Bantuan dana Rp 10 juta per tahun untuk UMKM/koperasi

29. Mendorong, memperkuat dan mempromosikan industri kreatif dan digital sebagai salah satu upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.

Janji kampanye khusus di bidang kesra:

30. Meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin

31. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp1 juta per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen

32. Alokasi Rp 1,4 miliar untuk setiap desa


Janji kampanye khusus di bidang kesehatan:

33. Layanan kesehatan gratis rawat inap/rawat jalan dengan Kartu Indonesia Sehat

34. Membangun 6.000 puskesmas dengan fasilitas rawat inap


Janji kampanye khusus di bidang ketenagakerjaan:

35. Memperhatikan permasalahan outsourcing

36. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri

37. Menjadikan perangkat desa sebagai pegawai negeri sipil (PNS)

38. Menurunkan pengangguran dengan menciptakan 10 juta lapangan kerja baru selama lima tahun

39. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur


Janji kampanye khusus di bidang pertahanan:

40. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan

41. Drone untuk ketahanan nasional


Mampukah Jokowi - JK menepati semua janji itu? (fs)

PKS Siap Rebut 1 Kursi DPR di Pemilu Ulang Maluku Utara



Putusan sela Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan permohonan Gugatan PKS Maluku Utara atas sengketa PHPUD DPR RI untuk melakukan PSU (Pemungutan Suara Ulang) di 15 kecamatan akan dilaksanakan Sabtu besok, 30 Agustus 2014. PSU ini akan mempengaruhi 1 kursi DPR RI dari Maluku Utara.

Terkait dengan kesiapan PSU, DPD PKS Halmahera Selatan telah menerjunkan kader-kadernya sebagai saksi di 240 TPS, 130 PPS dan 15 PPK. Mulai kemarin dan hari ini (28/8) para saksi telah berada di TPS masing-masing.

Ketua Bappilu DPD PKS Halmahera Selatan, Cahyo Adi Mengatakan kader-kader yang diterjunkan ke lapangan telah dibekali dengan materi saksi. Selain itu  keberadaan saksi kader PKS di setiap TPS mendapat tugas khusus untuk mengamankan Form C1 TPS, Form D1 PPS dan Form DA1 PPK.

Ketua DPD PKS Halmahera Selatan Asnawi Lagalante,S.H.I, MM, menyampaikan optimismenya PKS Halmahera Selatan insyaAllah akan memenangkan PSU ini untuk merebut 1 kursi DPR RI.

(Hamka Jufri, BAPPILU DPD PKS HALSEL)

Kepala Sekolah yang Baik ini Akhirnya Jadi Wakil Rakyat di Senayan



Sekitar tahun 1992, mungkin akan menjadi tahun yang penuh dengan penderitaan sekaligus paling terkenang dalam hidup pria satu ini. Saat itu, sang istri yang tengah hamil tua terpaksa melahirkan anak kedua di rumah biasa, bukan rumah bersalin seperti layaknya Ibu – ibu hamil lainnya. Fikri Faqih, begitulah nama pria yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, tak menyangka bahwa keputusannya untuk bergabung dengan para aktivis tarbiyah mendapat penolakan yang sedemikian ekstrim. Hampir semua rumah bersalin di Slawi, Tegal, jawa Tengah menolak kelahiran putra kedua Fikri, Miqdad, dikarenakan hanya satu hal. Fikri dan keluarga waktu itu dicap pengikut aliran sesat, sehingga semua rumah bersalin menolak untuk membantu kelahiran sang istri.

Namun demikian setelah Fikri dan sang istri terus berjalan menggunakan Vespa, meminta pertolongan seseorang, pada akhirnya sang bayi pun lahir dengan selamat, berkat bantuan sekeluarga yang baik hati di daerah Pesayangan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Itulah sekelumit kisah yang cukup menyedihkan bagi Fikri, dan para aktivis dakwah dimasa awal kelahiran dakwah. Mereka  disebut oleh masyarakat sekitar sebagai aliran yang berbeda dan cenderung menyesatkan masyarakat.

Tahun 1990an, saat benih – benih dakwah ini mulai bersemi, tribulasi dan tantangan hebat memang langsung menghampiri jamaah ini. Cobaan berupa fitnah yang dahsyat pun sempat di alami oleh Fikri. Kajian – kajian yang sering dilakukan oleh jamaah Ulinuha Tegal yang menjadi satu – satunya lembaga resmi dakwah waktu itu, membuat masyarakat sekitar merasa asing dengan kebiasaan para jamaah Ulinuha. Itulah yang membuat jamaah ulinuha dan para kader didalamnya menerima fitnah yang luar biasa karena dianggap sesat. Dan bagi Fikri dan kawan – kawannya di generasi awal tarbiyah, hal tersebut tentu menjadi tantangan yang harus dihadapi. Berbekal keyakinan yang sepenuh hati, Fikri pun tetap pada komitmennya untuk terus berjuang bersama dakwah, hingga kini, dan selamanya.

Bergabung bersama generasi awal dakwah
A Fikri Faqih, pria yang saat ini mendapatkan amanah sebagai Ketua DPW PKS jawa Tengah, mungkin tak menyangka rintisan dakwah yang dulu ia rasakan bersama segelintir teman – temannya, saat ini berkembang sangat pesat, membuat Partai, ikut Pemilu, dan ikut berkontribusi dalam melayani masyarakat. Karakter organisatoris memang sangat melekat dalam diri seorang Fikri Faqih. Tercatat, sejak SMP dirinya sudah mulai aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII) Slawi Kabupaten Tegal. Bahkan saat memasuki masa SMA, Fikri sudah menduduki jabatan Ketua Pengurus Daerah (PD PII) pada tahun 1979. Dan semenjak itu pula sentuhan tarbiyah mulai ia rasakan, karena ia bersinggungan langsung dengan Zuber Safawi, yang saat ini menjabat sebagai Aleg DPR RI.

Hal yang paling menarik adalah saat Fikri mulai masuk di ranah kehidupan kampus, saat ia mengambil jurusan Pendidikan Teknik Elektro IKIP Negeri Semarang, (sekarang Unnes). Meski dia pada awalnya tak begitu aktif di PII, namun aktifitasnya yang berbau masjid masih terus ia lakukan. Menjadi pengurus Masjid Al – Huda Kampus IKIP Negeri Semarang, sampai yang paling mengesankan adalah ketika memperjuangkan hak – hak muslimah untuk berjilbab melalui gerakan Jilbab di sekolah.

Karena pada waktu itu memang pemerintah terutama instansi pendidikan sangat ekstrim memperlakukan aturan seputar jilbab. Dan bahkan sampai ada muslimah yang ketika ketahuan berjilbab, langsung dikeluarkan dari kelas. Untuk itu pada akhirnya Fikri bersama teman – teman masjidnya berjuang sekuat tenaga untuk mengadvokasi kaum jilbabers tersebut. Dan pada akhirnya setelah berjuang dengan segala cara, muslimah pun dapat menikmati kebebasannya dalam menutup aurat dengan jilbab.

Setelah sempat tidak aktif di PII, Fikri kemudian kembali ke organisasi ini dan langsung menjabat sebagai Wakil ketua Pengurus Wilayah (PW PII) untuk periode 1983 -1986 bersama koleganya Ikhsan Mudzakir. Keaktifannya kembali di PII inilah yang menjadi cikal bakal pertemuannya dengan Mutamimul ‘Ula, perintis dakwah Jawa Tengah, hingga akhirnya prosesi rekrutmen tarbiyah pun terjadi. Pada waktu itu tahun 1986, sejak kuliahnya usai, ia dihubungi Mutamimul ‘Ula untuk mengikuti Dauroh Rekrutmen Tarbiyah, dan pada akhirnya ia resmi ikut halaqoh yang dibina langsung oleh Mutamimul ‘Ula. Fikri ikut liqo bersama Kamal fauzi, Jatmiko (sekarang Ketua Partai Bulan Bintang), Ferry Firman, Abdul Wakhid, dan Zuber Safawi.

Selain ikut halaqoh tarbiyah, Fikri juga ditarik untuk membantu mengajar di STM Muhammadiyah Slawi, dan dijadikan kepala sekolah STM mengingat waktu itu sekolah ini baru rintisan. Karena posisi Fikri yang menjadi kepala Sekolah inilah, Fikri juga bisa mengajak para guru di Sekolah untuk ikut mengaji. Namun demikian, awal tahun 1990an, Fikri dan teman – temannya mulai dicurigai sebagai ajaran sesat. Sampai kemudian terdengar istilah untuk para aktivis dakwah ini dijuluki kaum sujud nglabruk dan injak – injak kaki. Hal itu juga karena diakibatkan pada waktu itu para aktivis dakwah ini berbeda dalam penetapan Hari raya. Hari Raya pemerintah hari Kamis, sementara jamah dakwah yang tergabung dalam Mahad Ulinuha ini ber idul Fitri pada hari Selasa. Hal ini juga yang mengakibatkan masyarakat sekitar memberikan cap aliran sesat kepada jamaah Mahad Ulinuha yang berisikan para generasi awal tarbiyah. Sehingga selain kelahiran anak keduanya ditolak karenan tuduhan semacam ini, Fikri diturunkan jabatannya menjadi Guru Biasa, bukan lagi sebagai Kepala STM Muhammadiyah. Namun demikian hal tersebut tak menyurutkan langkah Fikri untuk selalu istiqomah di dalam dakwah.

Setelah menikah pada tahun 1990, Fikri kemudian mendapatkan amanah dakwah menjadi Ketua Dewan Pembina Mahad Ulinuha. Amanh baru menjadika Fikri semakin semangat untuk memperkarya wawasan di bidang dakwah dan tarbiyah. Hal itu dilakukan dengan mengikuti liqo tansiqi yang diselenggarakan di Yogyakarta, Surakarta, Tegal, dan Jawa Timur. Hal itu terus dilakukan Fikri dan teman – teman seangkatannya seperti kamal Fauzi, Muhammad Haris, dan teman – temannya yang lain sampai menjelang awal berdirinya Partai keadilan (PK) yang kelak menjadi organisasi resmi para aktivis dakwah pada tahun 1998.

Menjelang diputuskannya deklarasi pembentukan PK, seluruh aktivis dakwah di Indonesia melakukan pemungutan suara meminta jajak pendapat kader – kader di daerah, terkait memilih Ormas atau Parpol. Fikri yang waktu itu juga memiliki hak suara termasuk yang memilih pembentukan Ormas daripada Partai. Akan tetapi karena suara terbanyak adalah Partai, maka diputuskanlah pembentukan PK, yang di deklarasikan di Masjid Sunda Kelapa, Depok. Di Jawa tengah ada Jamaah yang mewakili aktivis dakwah dari wilayah, yakni Jamaah Ulinnuha di eks-Karesidenan Pekalongan, Jamaah Qolbun Salim yang mewakili eks karesidenan Surakarta. Setelah PK berdiri, Partai ini lalu berhak mengikuti Pemilu pertama kali pasca reformasi, yaitu tahun 1999.

Fikri Faqih yang pada Pemilu 1999 masih menjabat sebagai Guru PNS di SMK Muhammadiyah Slawi, menghadapi peraturan baru, yaitu PP No 5/12/1999 tentang PNS yang tidak diperbolehkan menjadi anggota Partai Politik. Padahal  waktu itu Fikri diminta untuk menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) Kabupaten Tegal. Pada akhirnya setelah konsultasi dengan keluarga, murobbi, dan para koleganya, Fikri melepas jabatannya sebagai guru dan lebih memilih terjun ke Partai Politik PK yang dia besarkan bersama teman – temannya para aktivis dakwah. Singkat cerita, Fikri Faqih pada akhirnya terpilih menjadi Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Tegal pada tahun 1999.

Guru Teladan

Peraturan Pemerintah (PP) No 5/12/1999 tentang PNS yang tidak diperbolehkan menjadi anggota Partai Politik rupanya membuat bimbang sosok Fikri faqih. Dia harus memilih tetap menjadi PNS atau melepasnya agar bisa bergabung menjadi Anggota Partai keadilan (PK). Setelah berkonsultasi dengan keluarga, akhirnya Fikri memilih untuk bergabung dengan PK. Padahal kalau dikalkulasi dari tingkat kesejahteraan, menjadi guru pada waktu itu memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dari sekedar Anggota DPRD. Pada tahun itu, 1999, Gaji PNS adalah 710.000, selisih 100.000 dari gaji DPRD yang hanya memiliki gaji 610.000.

Namun bagi Fikri, hal tersebut tergantung motivasinya, dan dia lebih memiliki motivasi untuk terjun dalam dunia politik, melayani masyarakat, dan pelan – pelan memperbaiki bangsa yang sedang dalam masa transisi. Oleh karena itu dengan tekad bulat dan dukungan penuh dari pihak keluarga, kerabat, dan para aktivis dakwah di seluruh Jawa Tengah, Fikri Faqih maju menjadi Caleg DPRD Kabupaten Tegal periode `1999-2004. Pada akhirnya Fikri terpilih menjadi Anggota DPRD Partai keadilan.

Walaupun sudah melepaskan jabatannya sebagai PNS, kontribusi Fikri dan prestasi di dunia pendidikan sungguh luar biasa. Fikri pernah menjadi Guru teladan ketiga dan satu –satunya dari Sekolah Swasta yang meraih kategori ini. Kategori guru teladabn ini ia dapatkan setelah dirinya aktif menjadi Juri dalam Lomba Karya Ilmiah remaja (KIR) yang diselenggarakan di skeolah – sekolah Tegal. Selain itu, Fikri juga aktif menulis di berbagai media massa, sehingga hal tersebut menjadikan diirnya Guru Teladan Kabupaten Tegal.

Menjadi Qiyadhah Dakwah Jawa Tengah

Fikri Faqih seperti ditakdirkan terlahirkan menjadi juru selamat dan kader dakwah yang membawa kebermanfaatan bagi ummat. Hal itu tak lepas dari perannya yang sangat sentral untuk Partai dakwah yang ia rintis sejak awal tahun 1990an sampai akhirnya menjadi besar dengan gerbong Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tercatat setelah dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Tegal, amanah struktural pun menghampirinya. Tahun 1999 diamanahi sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kabupaten Tegal. Kemudian pada tahun 2000- 2004, Fikri diberikan amanah sebagai Ketua Daerah Dakwah Lima (Dadali) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah. Setelah sukses merintis dakwah dan membangun di daerah dakwah lima, Fikri kemudian diamanahi sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jawa Tengah, terhitung sejak tahun 2004 – 2009.

Seiring pergantian pengurus di DPW, Fikri kemudian melanjutkan kiprahnya dalam Partai Dakwah dengan menjadi Ketua DPW PKS Jateng untuk periode 2010 – 2015. Tentu berbagai bekal dan pengalaman Fikri selama ini menjadi modal baginya untuk menjadi qiyadhah dakwah Jawa Tengah, mengkorrdinasikan DPD – DPD se-jawa tengah dalam mengemban amanah dakwah.

Sang Qiyadhah pelayan rakyat

Selain menjadi sosok qiyadhah atau pemimpin bagi PKS Jawa Tengah, Abdul Fikri Faqih juga sejak awal berdirinya Partai langsung berkecimpung dalam kontribusi kepada masyarakat. Hal itu dilakukannya sejak dia menjadi Anggota DPRD PK Kabupaten Tegal. Ia adalah satu – satunya Aleg dari PK waktu itu yang langsung menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PPK (Persatuan Pembangunan dan Keadilan), karena waktu itu PK bergabung dengan PPP di DPRD Kabupaten Tegal. Berada Komisi A yang membidangi masalah Pemerintahan. Fikri dianggap pas oleh koleganya sesama anggota DPRD lainnya menjadi sekretaris Komisi karena pengalaman Fikri yang memang pernah menjadi organisatoris saat masih kuliah, yakni di PII.

Setelah selesai menjadi Aleg DPRD Kabupaten, sesuai hasil keputusan Syuro, Fikri dicalonkan menjadi Aleg Provinsi dari Dapil 10, dan pada akhirnya bersama 7 orang rekannya, yakni Agus Abdul Latif, Kamal Fauzi, Aisyah Dahlan, Mahmud Mahfudz, Muhammad Haris, dan Sukoco terpilih menjadi aleg Provinsi Jawa Tengah dari PKS. Dan dikarenakan pengalamannya pernah sebagai Aleg, Fikri kemudian didaulat untuk menjadi Ketua Fraksi PKS, sampai 2009.  Selain jadi Ketua Fraksi, Fikri juga menjabat sebagai Koordinator Aleg PKS se-Jawa tengah. Dan seringkali Fikri menyelenggarakan agenda pertemuan bersama dengan Aleg PKS se-jateng.

Tahun 2009, untuk kedua kalinya Fikri Faqih dipercaya masyarakat di Dapil 10 menjadi Aleg Provinsi untuk kedua kalinya, kali ini, dia pun langsung mendapatkan amanah sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, untuk masa bakti 2009 – 2014. Dengan demikian Fikri menjadi wakil rakyat sejak tahun 1999 sampai 2014, atau kurang lebih sekitar 14 tahun. Tentu waktu yang sangat lama untuk bisa berkontribusi dengan masyarakat, dan lebih dekat dengan rakyat jawa Tengah.

Pejabat yang sederhana

Meskipun jabatannya saat ini adalah sebagai seorang Wakil Ketua DPRD Provinsi dan juga Ketua DPW PKS Jawa Tengah, hal tersebut tidak merubah wataknya yang selalu ingin tampil sederhana. Hal itu dibuktikan ketika awal – awal Fikri datang ke Semarang, dia langsung taat asas dengan berdomisili di Semarang. Karena memang waktu itu sesuai UU Tahun 2004 tentang SUSDUK, menyatakan bahwa Aleg Provinsi harus berdomisili di Ibukota Provinsi. itulah yang pada akhirnya membuat Fikri harus berdomisili di Semarang. Tepatnya waktu itu dengan mengontrak di Jalan Menteri Supeno Semarang.

Walaupun kemudian pada tahun 2006 sudah memiliki rumah sendiri di kawasan palebon, Semarang, hal itu tak mengubah kesederhanaan dalam sikap dan perilakunya. Ia pun mengajarkan kepada anak – anaknya untuk selalu hidup dalam kesederhanaan. Ia memberikan pembelajaran kepada anak – anaknya bahwa seseorang harus selalu siap dengan segala kondisi yang ada. Kadang berada diatas, dan juga di bawah.

Fikri juga selalu berpedoman bahwa setiap kader dakwah harus siap dengan segala kondisi yang ada. Bahasa yang ia gunakan adalah sam’an wa tho’atan. Siap ditunjuk kapanpun untuk mengemban amanah dakwah, akan tetapi disatu waktu yang lainnya, juga harus siap ketika tidak dijadikan apa – ada dalam dakwah ini. Yang terpenting dari semua itu menurut Fikri adalah bahwa jadikan setiap aktivitas ini bernilai dengan dakwah, fokus dengan dakwah, insyaallah hasilnya akan dicapai ketika ikhlas menerimanya.

Kini Fikri terpilih menjadi salah satu dari empat wakil rakyat dari Jateng yang duduk di Senayan. Fikri pun siap melaksanakan amanah rakyat, menjadi pelayan masyarakat Indonesia.[dm/pksjateng]

PKS: Didalam Kenaikan Harga BBM Ada Kezaliman



Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengungkapkan kenapa pihaknya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diwacanakan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Hal ini kata Fahri, di dalam kenaikan harga BBM tersebut ada kezaliman.

"Kenapa PKS ikut #tolakkenaikanbbm karena di dalamnya ada kezaliman. Bagi yg tak berdaya," tulis Fahri pada akun Twitter-nya #Fahrihamzah, Kamis (28/8).

Fahri menjelaskan bahwa sikap PKS menolak kenaikan harga BBM adalah sikap PKS yang konsisten bersama PDIP menolak kenaikan harga BBM.

"Ini sikap kami (PKS-red) yang selalu konsisten bersama PDIP. #tolakkenaikanbbm," lanjutnya.

Menurut Fahri, PKS menolak kenaikan harga BBM bukan karena tidak faham ekonomi makro tetapi akibat mikro kebijakan ini kepada neraca keuangan keluarga masyarakat Indonesia.

"Siapa yang berani menjamin akibat kenaikan harga BBM? #tolakkenaikanbbm," tanya Fahri.

"Kenapa rakyat hanya jadi korban bagi penyesuaian kebijakan elite yang mereka gak paham? #tolakkenaikanbbm," pungkasnya.[dm]

Aleg PKS Merupakan Etalase Partai di Parlemen



Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah (Wilda) Sumatera Chairul Anwar mengatakan para anggota legislatif (Aleg) PKS merupakan etalase partai di parlemen. Untuk itu, Aleg PKS diharapkan mampu mengemban misi partai dan menjaga kehormatan partai sebagai partai dakwah dimanapun mereka berada.

"Maka Aleg PKS wajib PKS, maksudnya segala sikap, perkataan dan tingkah lakunya di parlemen maupun di masyarakat mewakili PKS sebagai sebuah partai dakwah," ujar Chairul dalam rapat paripurna yang bertajuk Konsolidasi dan Pembekalan Aleg PKS se-Provinsi Riau di Kantor DPW PKS Riau Jl. Sukarno-Hatta, Pekanbaru, Kamis (28/8).

"Aleg PKS tidak boleh berkhianat terhadap amanah yang diembannya," tegas pria yang biasa dipanggil ustadz oleh kader PKS ini.

Chairul mengatakan, dalam perubahan iklim dan situasi perpolitikan saat ini, ada hal penting yang juga perlu diperhatikan oleh para Aleg PKS.

"Menjadi perhatian dan kewaspadaan bersama ketika institusi legislatif kini menjadi sorotan publik dengan banyaknya oknum-oknum aleg yang terjerat pada masalah hukum dan moralitas," bebernya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, jelas Chairul, PKS akan selalu mengedepankan sikap kewaspadaan dan berhati-hati, termasuk melakukan konsolidasi dengan rapat paripurna seperti ini secara berkala dan disupervisi langsung oleh DPP PKS.

Melalui kegiatan ini juga, PKS ingin memastikan supaya  terjaganya karakter para Aleg baik secara moral, sosial dan profesional. Tujuan mulia tersebut tentunya menjadi harapan semua pihak, kita nantikan saja kejutan apa yang mampu ditunjukkan PKS di Parlemen nantinya.

Selain Chairul Anwar, acara konsolidasi ini juga dihadiri narasumber lain dari DPP PKS Wilda Sumatera, diantaranya Muhammad Gazali dan Ansori Siregar serta seluruh ketua DPD PKS didampingi ketua pembinaan kader dari masing-masing daerah.[dm/adinov]

PKS: Asia Tenggara Harus Bebas Korupsi



Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKS Sohibul Iman mengatakan kawasan Asia Tenggara harus bebas dari tindak korupsi. Hal ini diungkapkannya saat membuka Board Meeting dari The Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC).

Adapun tema pertemuan SEAPAC Board Meeting and Workshop Stronger Ethics and Integrity adalah Path Fo Parliament of Combat Corruption. Pertemuan berlangsung 28-29 Agustus 2014.

"Pertemuan ini merupakan bagian penting dari langkah besar untuk mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang bebas korupsi, penuh kemakmuran, keadilan dan ketenteraman," kata Sohibul saat menyampaikan sambutan pada pembukaan pertemuan SEAPAC di Jakarta, seperti dikutip antaranews.com, Kamis (28/8).

Terlebih pada tahun 2015, katanya, kawasan Asia Tenggara akan memasuki era Komunitas ASEAN, era yang mensyaratkan keterbukaan dalam berbagai bidang, termasuk arus lalu lintas barang, jasa, manusia, informasi serta adanya lingkungan yang bebas dari korupsi, baik pada tingkat nasional maupun kawasan.

"Tidak mungkin kawasan Asia Tenggara akan tumbuh menjadi kawasan yang penuh kemakmuran, kedamaian dan keadilan bila tindak korupsi masih menjadi tantangan terbesar di kawasan ini," katanya.

Atas dasar komitmen mewujudkan Asia Tenggara yang bebas dari korupsi itulah, kita hadir dalam pertemuan ini.

"Pertemuan ini untuk melakukan koordinasi, merancang serta menyepakati berbagai rekomendasi yang implementatif menuju ide besar membangun kawasan Asia Tenggara yang bebas korupsi," ujar Sohibul.

Delegasi parlemen Indonesia terdiri dari Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP), Surahman Hidayat dengan anggota Hidayat Nur Wahid, Siswono Yudhohusodo, Susaningtyas Kertopati, M Najib, Evita Nursanti, Nurhayati Ali Assegaf, Otong Abdurahman.[dm]

Ditolak SBY, Jokowi Akan Naikkan Sendiri Harga BBM



Belum resmi dilantik sebagai Presiden RI, Joko Widodo yang saat ini masih sebagai Gubernur DKI Jakarta telah sibuk membahas dan melobi Presiden SBY untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, SBY dengan tegas menolak permintaan Jokowi tersebut. Karena itu, Jokowi akan menaikkan harga BBM setelah resmi menjadi Presiden RI.

"Saya siap untuk tidak populer," ujar Jokowi, di Balaikota, seperti dikutip rmol.co, Kamis (28/8).

Kendati menaikkan harga BBM, Jokowi berjanji subsidi BBM selama ini akan dialihkan ke usaha-usaha produktif di pedesaan. Seperti pemberian pupuk, benih, pestisida pada petani, solar untuk kapal nelayan dan sejenisnya.

"Tetapi kita harus tahu bahwa, kalau kita memotong subsidi itu harus dialihkan untuk usaha produktif di kampung di desa, pasar UMKM, pada pupuk, ada petani, pada benih, pada pestisida, pada nelayan untuk mesin kapal, untuk solar nelayan, kira-kira itu," papar Jokowi.

Menurutnya, era Jokowoi-JK akan mencegah masyarakat hidup konsumtif. Ia juga berjanji akan menjadikan Indonesia menjadi negara yang produktif. "Jangan sampai kita ini konsumtif, untuk membeli BBM, utk membeli mobil. Untuk mobil kita harus mulai merubah dari sebuah konsumsi, menjadi sebuah produksi itu saja," imbuhnya.[dm]