Jenderal Soedirman Center (JSC) menilai ada bentuk intervensi asing pada pelaksanaan pilpres 2014.
"Ditemukan adanya intervensi asing pada pilpres 2014. Antara lain keberpihaan media asing dalam pemberitaan kepada salah satu capres dan 'membunuh' capres lain dengan argumentasinya," kata Ketua Umum JSC Bugiakso di Sleman, Sabtu (12/7).
Menurut dia, bentuk intervensi juga dilakukan Dubes AS untuk Indonesia Robert Blake lewat tulisannya di "Wall Street Journal". Tulisan itu mendiskreditkan Prabowo Subianto.
"Selain itu, ada keterangan pers yang menyebutkan capres nomor urut dua sebagai pemenang pilpres 2014. Padahal, hasil pilpres itu baru akan diumumkan KPU pada 22 Juli, setelah menghitung semua perolehan suara," katanya.
Ia mengatakan diduga ada skenario terorganisasi untuk menggalang dukungan dalam menekan KPU. Khususnya terkait perhitungan dan penetapan pilpres 2014.
"Ada pembentukan opini jika Jokowi-JK pemenang meski dalam versi quick count. Hasil resmi pilpres baru diumumkan 22 Juli nanti, tapi sejak 9 Juli banyak media asing sudah memberitakan Jokowi-JK adalah pemenang," katanya.
Bugiakso mengatakan, beberapa pemberitaan media asing yang jadi bentuk intervensi yaitu ABC News Australia. Media ini memberitakan kalau Jokowi telah memenangkan pilpres dengan mewanwancara Director Roy Morgan, suatu lembaga survei yang menyatakan capres pasangan nomor urut 2 sebagai pemenang.
"Lembaga Roy Morgan sudah terbukti salah memprediksi hasil pileg lalu dengan mengatakan bahwa Jokowi effect akan membawa PDIP memenangkan 35 persen kursi di parlemen. Roy Morgan meleset 17 persen karena PDIP mendapat 18 persen parlemen. Kok bisa suatu lembagapolling sudah kelas dunia meleset 17 persen prediksinya," katanya.
Terkait intervensi yang dilakukan Dubes AS, ujarnya, Menlu Marty Natalagawa sudah menegur yang bersangkutan.
"Dubes Amerika Robert Blake sudah melanggar kode etik diplomasi dengan melakukan campur tangan dalam pilpres 2014. Kami tidak mempermasalahkan siapa pemenangnya, tapi bentuk-bentuk intervensi asing ini yang mengusik hati kami," katanya.[dm/ant/rol]
0
Inilah Indikator Keterlibatan Asing di Pilpres 2014
Related Posts:
Pengamat: Berkuasa PDIP Lupa Rakyat, Tak Berkuasa Dekat Rakyat Beginikah nasib rakyat? Nasibnya hanya sekedar tangga yang diinjak untuk menaiki tahta kuasa? Belum hilang hingar bingar kampanye pemilu dengan segudang janji manis untuk memperbaiki nasib rakyat, kini nasib rakyat keci… Read More
PKS: Didalam Kenaikan Harga BBM Ada Kezaliman Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengungkapkan kenapa pihaknya menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diwacanakan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Hal ini … Read More
Ditolak SBY, Jokowi Akan Naikkan Sendiri Harga BBM Belum resmi dilantik sebagai Presiden RI, Joko Widodo yang saat ini masih sebagai Gubernur DKI Jakarta telah sibuk membahas dan melobi Presiden SBY untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Namun, SBY dengan tegas… Read More
Politik Tanpa Syarat Jokowi, Pengamat: Susah Dipraktikkan! Kabar Terkini Joko Widodo (Jokowi) dinilai bakal kesulitan menerapkan politik tanpa syarat. Politik tanpa syarat itu bukan saja berlaku bagi partai koalisi, namun keberadaan relawan yang sudah membantu memenangkan. Me… Read More
PKS: Asia Tenggara Harus Bebas Korupsi Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKS Sohibul Iman mengatakan kawasan Asia Tenggara harus bebas dari tindak korupsi. Hal ini diungkapkannya saat membuka Board Meeting dari The Southeast Asian Parliamentarians Against Corru… Read More
