Brigade Saraya Al-Quds, sayap militer dari Jihad Islam di Gaza sukses merontokkan kekuatan militer Israel di jalur Gaza. Kesuksesan itu tak lepas dari penguasaan senjata canggih bekas Yugoslavia yang kini dimiliki faksi-faksi perlawanan di Gaza. Senjata-senjata itu yang sukses meledakkan tank-tank Israel yang pernah diklaim, tank canggih yang tak terkalahkan.
Washington Post mempertanyakan, darimana faksi perlawanan Gaza mendapatkan senjata canggih untuk standar pejuang Palestina. Bahkan daya ledak rudal-rudal Gaza, kini menggelagar dengan daya bunuh yang mematikan. Washington Post menurunkan laporan, bahwa semua senjata canggih itu dimasukkan saat Presiden Mursi berkuasa. Pantas saja Israel sekuat tenaga, mengkudeta Mursi.
Dilaporkan, pejuang Hamas-Jihad Islam sukses membunuh 10 perwira di Asy-Syuja'iyyah dan menawan 1 perwira berpangkat kapten. Pembunuhan para perwira menengah Israel, nampaknya menjadi target utama pejuang HAMAS-Jihad Islam dalam rangka mengecutkan nyali para prajurit lapangan Israel. Kini Israel pun tak malu lagi mengakui, ada 101 prajuritnya yang terluka dan tersebar di beberapa RS. Tentu jumlah sebenarnya, lebih banyak.
Andaikan saja raja-raja, emir, presiden dunia Arab dalam keadaan normal. Lalu mereka turut mempersenjatai para pejuang di Palestina. Tidak perlu dengan F-16, Apache. Cukup dengan senjata yang belum dimodernisasi. Pejuang HAMAS-Jihad Islam sudah siap menjadi mortir bagi Al-Aqsha. Namun sekali lagi, Yahudi sukses menguasai file-file semua pemimpin Arab. Hingga mereka tak berkutik.
(Nandang Burhanudin)