Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai pidato calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) pada saat penetapan nomor urut di KPU pada Ahad (1/6) kemarin sangat jauh berbeda.
"Maka, tibalah saat sambutan dari kandidat. Prabowo-Hatta duluan. Prabowo yang mewakili. Sambutan Prabowo menurut saya sangat Presidensial. Tanpa teks dan sangat tenang," tulis Fahri pada akun Twitternya @Fahrihamzah.
Setelah salam, Prabowo mengucapkan hormat dan terima kasih kepada semua orang termasuk kubu sebelah.
"Tidak lupa, Prabowo secara khusus menyampaikan penghormatan kepada semua lembaga negara. Menurut Prabowo, kesuksesan pemilu sampai tahap ini adalah karya banyak orang termasuk KPU," ungkap Fahri. Baca juga, Komentar atas Pidato 3 Menit Capres; Antara Sanjungan dan Kecaman
"Prabowo tentu juga mengapresiasi koalisinya, sesuatu yang dia gak pernah lupa. Dia matang sekali soal ini. Tapi kalimat terakhirnya yang buat tepuk tangan membahana. Karena moralnya tinggi," lanjut Fahri.
Kira-kira kalimatnya seperti ini : "kami berdua, bersama seluruh mitra koalisi akan berjuang sekuat tenaga untuk menang. Tapi, pada akhirnya, rakyat yang menentukan. Apapun keputusan rakyat akan kami terima".
"Kalimat ini, luar biasa dan mendapat sambutan sangat meriah," katanya.
Sekarang, kata Fahri, kita bandingkan dengan pidato Jokowi. Menurut Fahri pidato Prabowo dan Jokowi sangat jauh berbeda.
"Saya nggak mau bikin perbandingan, berharap ada yang membuat video perbandingannya. Mari mencerna dengan hati bersih dan akal sehat," pungkasnya.[dm/pksnongsa.org]
Klik videonya disini:
http://www.youtube.com/watch?v=TuKtjMzudFw
0
Pidato Prabowo dan Jokowi di KPU Sangat Jauh Berbeda
Related Posts:
Jokowi Bicara Berantas Premanisme, Kader PDIP 'Serbu' Kantor TV One Capres Jokowi memiliki gagasan dalam menghilangkan tindak premanisme di Indonesia, yakni dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Kalau semua kerja nggak ada preman, nggak ada k… Read More
Dicatut Namanya, KH Ma'ruf Amin Desak Media Pro Jokowi Minta Maaf Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin membantah pernah memberikan pernyataan apapun pada tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Media itu dibuat sebagai tandingan dari tabloid Obor Rakyat. "Saya tidak pe… Read More
Bela Fahri Hamzah, Ulama Surabaya Kritik Pemberitaan Berlebihan Metro Tv Pendiri Pondok Pesantren Kota Alif Lam Mim, Surabaya, Jawa Timur, Ahmad Imam Mawardi (AIM), mengkritik pemberitaan Metro Tv yang membesar-besarkan twitter politikus PKS Fahri Hamzah. AIM sudah membaca twitter Fahri yang me… Read More
Anarkis Massa PDIP, Ironi Revolusi Mental Ala Jokowi Massa PDI Perjuangan (PDIP) yang sekaligus sebagai simpatisan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) bertindak anarkis. Mereka menyegel secara sepihak kantor tvOne Yogyakarta. Ratusan kader dan simpatisan partai pimpinan Megawat… Read More
MK Kabulkan Gugatan PKS, Hitung Ulang 18 PPK di Halsel Harus Dikawal Soal Penghitungan Ulang 18 PPK di Halsel Surat Suara Dipindah ke Karung, PKS Halsel Sangsikan Keamanan Suara Menindaklanjuti amar keputusan Sidang di Mahkamah Konstitusi Senin 30 Juni terkait gugatan Partai Kea… Read More
