Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ziyad Alfalahi, menilai pencitraan yang dilakukan capres Jokowi berlebihan.
Hal ini rupanya membuat masyarakat jenuh dan bosan sehingga membuah elektabiltas Jokowi mentok bahkan menurun.
"Dalam ilmu komunkasi, kesalahannya itu bermula dari kesalahan marketing. Pencitraan yang dilakukan Jokowi itu terlalu berlebihan, lama-lama masyarakat bosan," kata Ziyad, Rabu (25/06).
Hal ini, lanjutnya, tentu mempengaruhi para swing voters yang selama ini tidak begitu peduli dengan pilpres. Swing voters berada di kalangan kelas menengah, dimana mereka itu merupakan kalangan yang terdidik.
Sementara itu, merunut kebelakang Jokowi tidak bisa menunjukan kapasitas dan kualitasnya dalam debat pilpres. “Dalam debat-debat sebelumnya menunjukkan kualitas Prabowo yang lebih unggul ketimbang Jokowi. Hal tersebut menjadi puncak kebosanan masyarakat terhadap Jokowi," jelasnya.
Jokowi, katanya, harus mampu mengakui ketidakpahamannya. Dengan begitu, blunder - blunder yang selama ini dilakukan Jokowi dalam setiap dapat dapat sedikit teratasi.
Dalam survei terakhir, Institut Survei Indonesia (ISI). Di dalam survei yang dilakukan pada 15-21 Juni 2014, tingkat elektabilitas Prabowo mencapai angka 51,18 persen, sementara Jokowi 48,82 persen. Hasil survei tersebut menunjukkan kualitas Prabowo dalam debat mempengaruhi pilihan pemilih.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia yang dilakukan sejak 1 sampai 9 Juni 2014 menunjukkan elektabilitas Jokowi tidak mengalami perkembangan dan hampir disalip oleh lawannya yakni Prabowo Subianto.
Kubu Jokowi dianggap belum membuat gebrakan atau isu-isu baru selain 'blusukan' yang bisa membuat elektabilitas Jokowi meroket. [rok/inilah]
Home »
PilPres 2014
» Disalip Prabowo, Pengamat: Masyarakat Cepat Bosan kepada Jokowi
0
Disalip Prabowo, Pengamat: Masyarakat Cepat Bosan kepada Jokowi
Related Posts:
Resmi! Prabowo-Hatta Gugat Hasil Pilpres Ke MK Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, akan menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan hasil pemilihan presiden ke Mahkamah Konstitusi. Hal itu disampaikan anggota tim hukum … Read More
Asosiasi Dosen Indonesia: Demi Hukum, Hasil Verifikasi KPU Bisa Batal Sejumlah dosen yang bergabung dalam Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) mendesak agar Presiden RI segera mengambil tindakan hukum dan tindakan politik menyikapi perkembangan terakhir Pilpres 2014. "Kami mengharapkan agar Pr… Read More
Pengamat: Keberpihakan KPU Sudah Terlihat Sejak Debat Capres Kubu pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meminta rekapitulasi nasional pada 22 Juli kemarin diundur lantaran diduga terdapat indikasi kecurangan seperti banyaknya penggelembungan suara yang bersifat massif dan… Read More
Inilah Beberapa Kecurangan yang Dimaksud Tim Prabowo-Hatta Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan menolak dan menarik diri dari proses Pemilu Presiden/Wakil Presiden yang masih berlangsung, Selasa (22/7). Salah satu pertimbangannya adalah karena ada i… Read More
Rachel Maryam: Pemimpin Zalim Muncul Dengan Cara Zalim Menanggapi Calon Presiden nomor urut 2 Jokowi yang dinyatakan menang dengan cara yang penuh kecurangan membuat rakyat kecewa, tak terkecuali sejumlah selebriti yang juga tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Adalah R… Read More
