Anggota Dewan Penasihat Timses Prabowo-Hatta, Priyo Budi Santoso mengatakan debat cawapres Minggu malam semakin menguatkan dukungan swing voters pada pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta.
"Swing voters ini tanda-tandanya adalah semakin mengerucut, semakin bisa mengarah kepada pasangan Prabowo-Hatta. Karena tanda-tandanya sudah kelihatan. Hampir semua survei trennya naik, sementara Pak Jokowi stuck, bahkan malah turun, semua survei merilis itu," ujar Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/6/2014).
Tren demikian terjadi menurut Priyo karena semakin lama mata publik terbuka setelah melihat debat-debat selama ini. Wakil Ketua DPR tersebut juga mengatakan efek Jokowi tidak bisa banyak bergerak.
"Jadi Jokowi effect ternyata tidak begitu signifikan mendongkrak Pak Jokowi. Jadi ini alamiah kalau swing voters mengarah ke Prabowo-Hatta," imbuh politisi Partai Golkar ini.
Priyo menuturkan, tren positif tercipta karena Prabowo-Hatta didukung koalisi besar Merah Putih. Koalisi itu terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS, dan PBB, di mana semua mesin partai bekerja.
"Kita juga lakukan langkah-langkah yang sudah terprogram secara masif dari istrumen partai-partai maupun relawan-relawan. Anda tahu partai-partai plus relawan-relawan terus bergerak dan itu pengaruhnya besar. Dan ini tren positifnya ada di Pak Prabowo," terang Priyo.
Sementara itu, anggota Timses Prabowo-Hatta dari PKS, Mahfudz Siddiq menambahkan tren positif diciptakan oleh Hatta Rajasa. Ia menuturkan mantan Menko Perekonomian tersebut mampu menjawab pertanyaan yang dilemparkan rivalnya secara jelas saat debat semalam.
"Cara berpikir dan bertutur Hatta sistematis. Hatta bisa berikan jawaban clear. Sebaliknya, saya melihat JK tak seperti biasanya. Hatta memenangi perdebatan itu," tuturnya.
Selain itu, gagasan Hatta yang mau menempatkan anggaran Rp 10 triliun untuk riset juga mendapat apresiasi besar dari publik. Ketua Komisi I DPR itu mengatakan 7 lembaga riset saat ini hanya diberi anggaran Rp 600 miliar.
"Dia mendorong riset tidak bertumpu pada pemerintah tapi di bisnis dan universitas. Riset itu terbangun di segitiga ini, pemerintah, bisnis dan universitas. Ini akan terjadi lompatan luar biasa. Anggaran demikian sangat memadai," tandas Mahfudz.[dm/liputan6]
0
Timses Prabowo-Hatta: Jokowi Effect Tak Berfungsi
Related Posts:
Jokowi Mau Hapus Subsidi BBM, Prabowo Kurangi Subsidi Orang Kaya | Pilih Mana? Dua Calon Presiden, baik Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto gencar melakukan sosialisasi visi dan misi program kerja mereka kepada masyarakat. Salah satu program kerja yang akan dilakukan adalah pengelolaan sektor… Read More
Didukung Partai Islam, FPI Pilih Prabowo-Hatta Ormas Front Pembela Islam (FPI) secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam pilpres 2014. Namun dukungan itu tidak diberikan secara langsung, melainkan dititipkan melalui partai Islam yang mendukung. Dukungan terse… Read More
Pemerintahan Jokowi-JK Akan Larang Perda Syariat Islam Baru Ketua tim hukum pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Trimedya Panjaitan, mengatakan pemerintahan Jokowi-JK tidak akan membiarkan munculnya peraturan daerah (perda) baru yang berlandaskan syariat Islam. "Yang… Read More
Soe Hok Gie pun bicara Prabowo Cerita sukses Prabowo Subianto di bidang kemiliteran, sudah banyak yang tahu. Sepak terjang Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto sebagai seorang prajurit sudah banyak diketahui orang… Read More
Mantan Perwira Polri: Apakah Hendropriyono Sedang Galau? Pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, soal kondisi kejiwaan calon presiden Prabowo Subianto, mendapatkan tanggapan keras dari sejumlah pihak. Peneliti dari Flobamora Institute, Alfons Lo… Read More
