News Update :

PKS 1

PKS 1

PKS 2

PKS 2

PKS 3

PKS 3

PKS 4

PKS 4

PKS 5

PKS 5

Masjid Diinteli Mengingatkan pada Masa Jenderal LB Moerdani


Rencana kubu Jokowi-JK mengerahkan kader-kadernya menjalankan "aksi intelijen" terhadap masjid-masjid dan mengawasi setiap khotbah, mendapat kritikan.

Kebijakan itu sebetulnya bertujuan menghadang kampanye pembusukan terhadap Jokowi-JK itu. Bukan cuma dikritik oleh lawan politiknya di kubu Prabowo-Hatta, namun juga mendapat sindiran dari Sekretaris Kabinet, Dipo Alam.

"Ada Ketua Dewan Masjid Indonesia, ada professor intelijen, apa yang masih kurang intelin khotbah di masjid-masjid?" ujar Dipo Alam lewat akun twitter miliknya, @dipoalam49, menanggapi pemberitaan di media online.

Mengenai isu itu, Dipo yang juga eks aktivis mahasiswa Orde Baru, jadi ingat kembali kisah kawan lama dan seniornya, AM Fatwa.

Dipo mengenal Fatwa saat politisi senior itu menjadi staf Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Dipo akui, mereka sama-sama pernah ditahan oleh Orde Baru pada tahun 1978, era tokoh militer Jenderal Benny Moerdani berkuasa.

AM Fatwa, katanya, menjadi korban kekejaman aparat Orde Baru ketika era khotbah-khotbah di masjid "diinteli" atau dicurigai. AM Fatwa yang waktu itu aktif berkhotbah di masjid menjadi korban.

"Digebuk babak belur masuk RSIJ terbaring. Saya besuk Pak Fatwa di RSIJ, kedua matanya masih berdarah-darah.Saya prihatin dan pamitan karena lusa saya akan berangkat tugas studi ke AS," ungkap Dipo Alam mengenang masa itu.

Belajar dari pengalaman itu, Dipo Alam berharap era di mana Jenderal Benny Moerdani berkuasa dengan "menginteli" khotbah-khotbah di masjid-masjid, tidak terulang lagi.

"Mudah-mudahan era seperti dulu ketika Jenderal Benny Moerdani berkuasa dengan inteli khotbah masjid-masjid, main hantam dan tangkap, berakhir," lagi kicau @dipoalam49.

Soal aksi menginteli khotbah di masjid itu diungkapkan oleh anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari. Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.

"Karena itu tampaknya, teman-teman mulai mikir kok masjid jadi tempat menyebarkan fitnah, serangan. Jadi diperlukan pemantauan. Kalau bisa direkam agar supaya masjid tidak dikotori fitnah. Kita kumpulin, seperti tabloid penerbit Obor Rakyat, lalu dilaporkan nanti," ungkap Eva. [ald]

*)http://www.rmolsumsel.com/read/2014/05/31/7135/Masjid-Diinteli-Mengingatkan-pada-Masa-Jenderal-LB-Moerdani-

KPU: Capres Jangan Kumpulkan Uang di Pinggir Jalan!

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay menyatakan seluruh penyumbang dana kampanye untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden harus jelas identitasnya.

"Tidak seperti mengumpulkan sumbangan sukarela. Ini adalah kegiatan politik, pemilu. Jadi, itu harus ditata," ujar Hadar di Gedung KPU, Sabtu (31/5/2014).

Oleh karena itu, Hadar meminta kedua pasangan, baik tim Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK, tidak melakukan pengumpulan sumbangan sukarela. "Jadi capres tidak bisa. Jangan kumpulkan uang di pinggir jalan, seribu-seribu itu. Kalau dalam peraturan sumbangan kampanye itu harus dicatat," terangnya.

Sebab, semua dana kampanye harus dikelola dalam satu rekening khusus yang jelas sumber uang masuk dari mana saja.

Sebelumnya, tim relawan Jokowi-JK Bangkit untuk Perubahan mendeklarasikan ‘Gerakan Rp1.000 Jokowi-JK’. Gerakan ini bertujuan agar masyarakat bisa berpartisipasi mendukung dan memenangkan Jokowi-JK dengan menyumbangkan Rp1.000.

Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada tim pemenangan Jokowi dan JK sebagai dana kampanye. Selain itu, pertanggungjawaban dana tersebut akan diumumkan.

*)http://pemilu.okezone.com/read/2014/05/31/567/992298/kpu-capres-jangan-kumpulkan-uang-di-pinggir-jalan

Persaingan Prabowo-Jokowi Makin Ketat

Persaingan dua pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) semakin ketat. Hal itu terungkap dari hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) terkait dengan persepsi dan perilaku publik terhadap elektabilitas capres-cawapres pada Pilpres 9 Juli mendatang.

Direktur Puskaptis Husin Yazid mengatakan, survei dilakukan mulai 20 Mei di hari terakhir pendaftaran para kandidat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Survei yang menggunakan teknik multistage random sampling dilakukan di 33 provinsi, 53 kabupaten/kota dan 159 kecamatan. Sedangkan jumlah sampel desa atau kelurahan yang diambil sebanyak 477 desa dengan responden 1.250 orang berusia di atas 17 tahun.

“Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin error 2,8%,” ujarnya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.

Hasilnya, elektabilitas pasangan Jokowi-JK sebesar 43,72% sedangkan pasangan Prabowo-Hatta sebesar 40,28% dengan jumlah swing voters atau mereka yang belum menentukan pilihannya tapi akan berpartisipasi pada pilpres nanti sebesar 16%. Hasil ini membuat pasangan capres yang diusung PDIP, Hanura, PKB, NasDem dan PKPI unggul 3,44% dari pasangan Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra, PPP, PKS, PBB, PAN, dan Golkar.

“Karena margin error 2,8% maka kedua pasangan capres cawapres ini memiliki peluang yang sama kuat untuk memenangkan pertarungan, dimana penentunya adalah pemilih mengambang yang jumlahnya mencapai 16%. Mereka umumnya adalah kalangan menengah,” jelasnya.

Husin menjelaskan, tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap pilpres sangat tinggi yakni 98,57%. Ironisnya, hal ini tidak diikuti oleh partisipasi pemilih yang masih sangat rendah yakni 73,45%. Untuk itu, peran Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panwaslu, pemerintah, dan partai politik harus menggiatkan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi publik.

Dalam survei tersebut, sebanyak 77,33% responden menyatakan alasan mereka ikut pilpres karena merupakan kewajiban sebagai warga negara. Sedangkan, alasan publik memilih pasangan Prabowo-Hatta karena pasangan ini dinilai sebagai figur pemimpin yang berkarakter tegas sebanyak 33,80%, berwibawa 14%. Kemudian percaya dengan niat baiknya membangun bangsa 11,97%, berani 4,93% dan adanya anggapan bahwa pemimpin dari militer masih diperlukan 9,86%.

Sedangkan, alasan publik memilih pasangan Jokowi-JK  lebih banyak karena kepribadian yang rendah hati dan ramah kepada rakyat 16,27%, gemar blusukan 10,71%, sosok yang jujur, perhatian pada rakyat dan memiliki kinerja yang baik masing-masing 7,14%. Selain itu, sosok yang sederhana 6,75%.

Saat ini, tren pasangan capres Jokowi-JK saat ini cenderung negatif dan terus mengalami penurunan. Berbeda dengan pasangan Prabowo-Hatta yang trennya positif dan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini mengingatkan pertarungan Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun lalu, dimana tren calon incumbent Fauzi Bowo atau Foke yang cenderung negatif berhasil dikalahkan dengan Jokowi yang trennya positif. Begitu juga pada Pilgub Jabar dimana tren Ahmad Heryawan (Aher) yang positif berhasil mengalahkan Dede Yusuf yang kecenderungannya negatif.

Elektabilitas Jokowi yang cenderung stagnan bahkan turun ini, sambung Husin, sangat terlihat ketika Gubernur DKI Jakarta itu dipasangkan dengan JK. Padahal, sebelum dipasangkan elektabilitas Jokowi jauh di atas Prabowo hingga mencapai 15%. ”Ini karena JK titik tumpunya ada di daerah timur, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Timur dan Maluku,” ujarnya.

Penurunan elektabilitas Jokowi-JK sangat terlihat di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang penduduknya terbesar di Indonesia. Berdasarkan hasil survei Penurunan di Pulau Jawa terjadi di daerah Jawa Timur yang pemilihnya 30 juta. Dimana capres Prabowo memperoleh 50,25% sedangkan Jokowi-JK sebesar 36,04% dengan swing voters 13,71%.

Hal ini disebabkan adanya perpecahan di tokoh-tokoh Nahdliyin seperti, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta. “Pengaruh tokoh terhadap nahdliyin sangat besar, begitu juga di daerah Sumatera. Selain itu, mantan Wali Kota Solo saat ini sudah mengalami titik stagnan,” jelasnya.

Karena itu, kunci penentu kemenangan mereka ada pada swing voters yang berada di perkotaan. Mereka merupakan kalangan menengah atas dengan pendidikan merata. Jadi bagi timses yang berhasil meraih suara mengambang di wilayah-wilayah tersebut akan menjadi pemenang. “Swing voters 16% masih sangat memungkinkan bagi kedua pasangan untuk meningkatkan elektabilitasnya,” paparnya.

Namun demikian, elektabilitas kandidat dapat dipengaruhi oleh black campaign atau kampanye hitam. Menurut dia, tindakan itu dapat menguntungkan lawan jika kampanye hitam tidak didasarkan oleh data-data yang kuat. “Sangat berpengaruh, karena masyarakat akan melihat siapa yang menyebarkan black campaign tersebut,” katanya.

Untuk menarik simpati suara mengambang tersebut, hal yang harus dilakukan timses adalah jangan menyebarkan black campaign, kerja keras melakukan pendekatan kepada masyarakat sesuai dengan sosial, budaya, agama, kampanye yang soft, program yang realistis, kemudian pemanfaatan media televisi dan media sosial untuk menarik simpati mereka yang umumnya secara ekonomi dan pendidikannya cukup tinggi.

Peneliti Senior Puskaptis Ma’mun Ibnu Ridwan mengatakan, tingkat elektabilitas pasangan capres Jokowi-JK berdasarkan pulau unggul di Pulau Sulawei, Bali, NTT, Maluku dan Papua. Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Hatta unggul di daerah Sumatera dan Kalimantan. “Hal ini harus menjadi perhatian timses yakni wilayah Pulau Jawa harus ditingkatkan perolehan simpati publik karena 59% penduduk Indonesia tinggal di Indonesia,” katanya.

Menurut dia, pasangan Prabowo-Hatta harus bekerja keras untuk menyakinkan masyarakat yang belum menentukan pilihan. Hal yang menarik lainnya, kata dia, dari sisi perspektif sosial politik dua kandidat ini mempunyai kans yang sama. Sebab, menggambarkan kesukuan, agama dan kompetensi serta kapabilitas yang seimbang. “Banyaknya swing voters ini sangat luar biasa, sebab biasanya masyarakat akan mudah memilih hanya ada dua calon. Tapi ketika mereka belum menentukan, berarti ada masalah yang besar dari kedua calon ini untuk meyakinkan 16% dari total pemilih se-Indonesia,” jelasnya.

Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, turunnya elektabilitas Jokowi-JK karena pasangan tersebut sangat bergantung pada tren politik yang berkembang. Naman Jokowi terkenal dari peluncuran mobil Esemka, dan kemampuannya mengalahkan Fauzi Bowo atau Foke pada Pilkada DKI Jakarta lalu. Sayangnya tren politik itu tidak dijaga oleh timsesnya. “Jokowi lebih kepada selebriti politik, ketika orang sudah mengenalnya, publik merasa ya sudah selesai,” jelasnya.

Berbeda dengan Prabowo yang memang sudah dikenal dan disiapkan sejak menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri pada pemilu 2009 lalu. Menurut dia, untuk menaikkan elektabilitasnya, Prabowo harus bisa mengubah pola pendekatannya kepada masyarakat. Selama ini ada kesan pasangan Prabowo-Hatta adalah koalisi elite. “Pencitraan Jokowi yang tidak dimiliki Prabowo adalah sisi manusianya. Prabowo harus lebih merakyat, banyak berdialog, banyak salaman dan senyum,” ucapnya. (hyk)

*)http://pemilu.sindonews.com/read/2014/05/31/113/868697/persaingan-prabowo-jokowi-makin-ketat

Inteli Masjid, PDIP Kembali ke Era Otoriter

Sikap PDI Perjuangan yang mau menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid karena diduga menyebarkan kampanye hitam terhadap Jokowi, dianggap mengembalikan Indonesia di era otoriter.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay mengatakan, tindakan pengawasan masjid ini, akan menimbulkan kesan adanya fregmentasi sosial di tengah-tengah masyarakat.

"Selain itu, bisa juga menimbulkan kesan seolah-olah para khatib selama ini dijadikan sebagai agen politik dari suatu kepentingan politik tertentu. Padahal, fungsi masjid adalah tempat suci dimana orang berupaya mendekatkan diri pada sang pencipta," kata Saleh, Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Saleh menilai, pengawasan ini sama saja dengan melakukan aksi sweeping terhadap khotbah-khotbah di masjid.

Bagi dia, ini sama saja Indonesia kembali ke era otoriter, dimana saat itu khotib di masjid selalu diawasi dan bahkan harus mendapat persetujuan pihak keamanan.

"Saya khawatir, ini bisa dilihat masyarakat sebagai upaya pengembalian rezim otoriter dengan masuknya intervensi ke rumah-rumah ibadah," kata Saleh.

Dia juga melihat, kalau masjid diawasi dengan cara seperti itu, maka akan muncul lagi keinginan untuk mengawasi tempat ibadah yang lain. Justru, katanya, malah menimbulkan persoalan yang baru.

Sebelumnya, PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Mengawasi setiap khotbah yang ada.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari tidak menampik itu. Dia mengatakan, memang kader partai yang muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.

Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah DPC PDIP Jakarta Timur.

"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/5/2014). [gus]

*)http://nasional.inilah.com/read/detail/2105127/inteli-masjid-pdip-kembali-ke-era-otoriter

MUI: Sejak Kapan Mereka (PDIP) Jadi Polisi Agama?

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan


Pengawasan yang dilakukan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap khatib di masjid menuai kecaman.

Salah satunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan yang menegaskan pengawasan itu sangat melukai perasaan umat Islam.

"Sejak kapan mereka menjadi polisi agama?" ujar Amidhan di Jakarta.

Amidhan kembali mempertanyakan kenapa hanya masjid yang diawasi. Tempat ibadah lainnya tidak. Tidak adil jika umat Islam mendapat perlakuan seperti itu.

Ia menegaskan hal biasa kalau bicara politik di masjid. Yang tidak boleh adalah kampanye mengajak salah satu pasangan capres dan cawapres.

"Mengapa pengawasan hanya dilakukan di masjid, sedangkan gereja, pura, vihara dan lainnya tidak," imbuhnya.

Apabila memang menjadi polisi agama, lanjutnya, wajar jika ada pengawasan. Sama seperti zaman penjajahan, bicara politik langsung dilaporkan ke polisi.

Sebagaimana diberitakan, PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Mengawasi setiap khotbah yang ada.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari tidak menampik itu. Dia mengatakan, memang kader partai yang muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.

Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah PDC PDIP Jakarta Timur. "Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva, beberapa waktu lalu. [rok]

"Timbulnya Kecurigaan Jika JKW Tak Dimintai Keterangan Oleh Kejagung"

Gubernur DKI dan Kepala Dinas Perhubungan (Udar Pristono)


Oleh @addeLeandro

Dlm kasus bus karat, terkait atau nggak bukankah pasti ada kesaksian Udar yg musti diklarifikasi dlm BAP? Itu bs jd syarat panggil ki joko.

Udar Pristono (Tersangka dugaan korupsi Bus Transjakarta, Kepala Dinas Perhubungan DKI) itu persis 1 tingkat dibawah ki joko. Keterangan ki joko ini menjadi sgt penting utk pembuktian kesalahan udar..

Jika ki joko tak mengetahui apapun ttg lelang, lalu kerjaan dia selama ini ngapain? Anggaran diatas 100 M bukannya jd tgg jwb ki joko?

Ki joko tak diminta keterangan sedikitpun justru aneh dan menimbulkan kecurigaan. Diminta keterangan itu bukan hal yg tercela lho..

Misalnya guru melakukan pencabulan, otomatis kepala sekula sbg penanggung jawab pasti diminta keterangan terlepas ada keterkaitan atau nggak.

Keterangan perlu diminta itu salah satunya untuk mengetahui mekanisme lelang proyek tersebut. Ki joko pasti tau gmn proses resminya tho?

Andai diminta keterangan saja tak dilakukan, patut diduga ada tikus2 sakti yg berupaya melokalisir kasus bus karat ini.

Ada anak kecil di SD Makasar Jakarta Timur brantem sampe terbunuhpun kepala sekolah yg tak tau menahu dipecat tuh.. mosok ki joko mau lepas tgn gitu aja? (baca: Jokowi Perintahkan Kepsek SDN Makassar 09 Dipecat)

Kalo sy kejagung, sy akan panggil ki joko untuk sekedar konfrontir mekanisme lelang apa betul seperti yg Udar katakan? Kok tak dilakukan?

Mau ki joko kek.. prabowo kek.. tikus kek!!! Sekedar dipanggil untuk diminta keterangan ya bukan hal tabu dan jangan dicap mrk terlibat!!

Lagian KPK yg biasanya dohot sama kasus di proyek2 trilyunan gini skrg mendadak kalah gesit sama jagung!! Memble sih bos2 di KPK..

Ki joko sbg penanggung jawab anggaran itu mutlak terkait dgn kasus ini. Apakah dia terlibat atau nggak, itu soal lain yg perlu dibuktikan.


*)http://chirpstory.com/li/209939

"Pemimpin dan Isi Pikiran"


Oleh Zulfi Akmal

Seorang teman diskusi bertanya: Bang, pemimpin yang bagaimana yang akan kita pilih?

Saya menjawab: Tentu saja pemimpin yang punya program yang jelas, punya visi-misi yang transparan, mudah dipahami dan masuk akal, serta.........berdiri di atas kaki sendiri. Bukan dikendalikan orang lain bagaikan wayang.

Teman: Bagaimana kalau itu hanya janji-janji manisnya saja, nanti pas jadi presiden dia khianat, atau tidak bertindak sesuai yang dia katakan sebelumnya?

Saya: Kalau yang punya program jelas saja belum bisa kita yakini komitmennya, lalu bagaimana pula kita akan meyakini calon pemimpin yang ga' punya program yang jelas, yang ga' mikir? Apalagi digerakkan pakai remot kontrol bagaikan robot bikinan Jepang.

Mau diajak kemana kita ini? Mau dijadikan apa negara ini? Apa bisa negara ini diurus bagai anak-anak main masak-masak?

Biasanya orang yang bisa memaparkan isi pikirannya dengan jelas dan gamlang, itu artinya pikiran tersebut sudah betul-betul mendarah daging dan menyatu dengan jiwanya. Yang sudah menjadi mimpi-mimpinya semenjak lama. Bukan hasil perenungan sesaat, bisikan dari orang lain, apalagi igauan di siang bolong.

Teman: Oooo...begitu ya bang?

Saya: Ho oh.....!!!!!

Teman: Kalau begitu saya ikut pilihan abang sajalah.

Saya: 'Ala bashirah ya (atas pengetahuan, pemahaman dan kemauan sendiri), bukan berdasarkan tiru-tiruan, mentang-mentang saya senior kamu.

Teman: Tentu saja lah bang....!!!

Saya: Mantap kamu!!!

Pernah Sukses Menangkan SBY, Kali Ini LIRA "Garap" Prabowo

Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jusuf Rizal yakin akan mendulang kesuksesan setelah sebelumnya memenangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu 2004 dan 2009. Kali ini, melalui Rumah Relawan Prabowo-Hatta, Jusuf yakin bahwa Prabowo juga akan menjadi orang nomor satu di Indonesia. Menurut Jusuf, Prabowo memiliki karakter seperti SBY.

"Karakter Prabowo ini sama dengan SBY. Sama-sama tegas. Saya yakin Prabowo bisa melanjutkan kerja SBY," ujar Jusuf di sela peluncuran Rumah Relawan Prabowo-Hatta di Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Jusuf mengatakan, LIRA membantu mengerahkan dukungan untuk pemenangan SBY pada Pemilu 2004 dengan Blora Center. Pada 2009, LIRA membentuk President Center untuk kembali memenangkan SBY dengan target suara 46 persen.

"Sekarang target gerakan 70 persen menang Prabowo-Hatta. Kita jadikan jaringan ini sebagai ujung tombak," kata Jusuf.

Jusuf menyebutkan beberapa langkah pemenangan yang akan dilakukan LIRA, antara lain dengan menjawab kampanye-kampanye hitam yang menyerang Prabowo-Hatta dan melakukan kampanye politik dari pintu ke pintu oleh tim yang dinamakan Laskar Soekarno Muda. (KOMPAS)

Militan, Kader PKS Jadi Saksi TPS Pasangan Prabowo-Hatta

Tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta mempercayakan urusan saksi dan pengamanan suara di tempat pemungutan suara (TPS) ke Partai Keadilan Sejahtera.

"Kita fokus pada PKS sebagai saksi," kata Ketua Partai Gerindra Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu usai rapat koordinasi teknis Partai Gerindra Kota Medan di Medan, Sabtu (31/5).

Kepercayaan itu merupakan hasil kesepakatan secara nasional dari peserta koalisi pendukung Prabowo-Hatta yang terdiri Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulang Bintang (PBB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Di daerah, tinggal menjalankan (kesepakatan itu)," kata caleg DPR terpilih dari Sumatra Utara tersebut.

Menurut Gus Irawan, kepercayaan itu muncul karena harus diakui secara jujur militansi saksi PKS lebih baik lantaran memiliki sikap disiplin dan disiapkan sejak awal. Bukti militansi dan tingkat disiplin saksi PKS itu dapat terlihat dari fenomena banyaknya peserta Pileg 2014, yang mencari data tentang hasil suara ke saksi parpol tersebut.

"Kalau orang kehilangan atau tidak mendapatkan data, mencarinya ke PKS," katanya.

Kepercayaan kepada PKS untuk mengurusi saksi di TPS tersebut memberikan pengaruh yang positif dalam upaya menjaga hasil suara yang akan diraih pasangan Prabowo-Hatta.

"Tinggal bilang, hei ini ada pengawal kita yang sangat solid," kata mantan direktur utama PT Bank Sumut itu. (ROL)

Fahri: Berdasarkan Test Psikologi, Ada Capres yang Suka Berbohong

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan ada seorang calon presiden (capres) yang dalam test psikologis-nya terbaca tidak konsisten (suka berbohong).

"Sudah ada yang tahu hasil pemeriksaan dokter RSPAD?. Ada seorang capres yang dalam test psikologis-nya terbaca tidak konsisten (suka berbohong)," tulis Fahri pada akun Twitternya @Fahrihamzah.

Namun, menurut Fahri ada juga capres yang konsisten dan memiliki IQ sangat tinggi.

"Tapi ada capres yang memiliki sifat konsisten dan memiliki IQ sangat tinggi," lanjutnya.

"Kalau tidak percaya, kita minta KPU buka hasil pemeriksaan selama 6 - 9 jam itu. Penting!," pungkasnya.[dm/pksnongsa.org]

Front Buruh Indonesia Raya Dukung Prabowo-Hatta

Direktur penggalangan relawan tim sukses nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Syahganda Nainggolan, akan menyiapkan deklarasi dari perwakilan buruh dengan nama Front Buruh Indonesia Raya.

"Sedang disiapkan langkah-langkah deklarasinya, dengan meliputi tokoh-tokoh serta aktivis elemen perburuhan dari Jabodetabek dan daerah lain," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/5/2014) seperti diberitakan okezone.com.

Menurutnya, deklarasi itu didukung sekira 20 organisasi buruh yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan kota-kota tertentu.

Syahganda menyebutkan, Front tersebut akan mendukung sepenuhnya pasangan Prabowo-Hatta, termasuk mengambil bagian ke arah pemenangannya.

Kata dia, aspirasi kaum buruh kepada Prabowo-Hatta dirasakan semakin menguat, karena agenda yang diusung pasangan itu berorientasi pada penciptaan martabat bangsa.

"Jadi, permasalahan taraf hidup buruh yang tergolong rendah sekaligus masih bersifat marjinal (miskin), memiliki kesesuaian dengan agenda yang akan diperjuangkan oleh Prabowo-Hatta dalam konteks untuk menjadi pemimpin nasional," ungkap Syahganda.

Ia mengaku, permasalahan yang dihadapi buruh mengenai ketidakadilan di lingkungan pekerjaannya pun kerap dikemukakan Prabowo untuk dilakukan pembenahan, sebagai perhatian utama guna agenda perbaikan nasib buruh ke depan.

"Masalah upah murah, ketidaklayakan hidup buruh dan keluarganya, serta adanya sistem kontrak kerja alih daya (outsourcing) yang merugikan buruh, justru sangat serius untuk diatasi oleh program duet kepemimpinan bangsa Prabowo-Hatta," jelas Syahganda.[dm/pksnongsa.org]

Diminta Dukung Jokowi-JK, Ibu-Ibu Pengajian Merasa Ditipu

Kongres relawan Demi Indonesia dalam rangka dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden, Jokowi dan Jusuf Kalla digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (31/5/2014).

Ribuan warga dari berbagai daerah berdatangan untuk melakukan ikrar untuk mendukung Jokowi-JK.

Seperti dilangsir dari okezone.com, sayangnya, banyak warga yang merasa tertipu karena warga yang sebagian besar ibu-ibu tidak mengetahui akan diikutsertakan dalam acara tersebut.

Seperti yang diutarakan salah seorang warga asal Sukabumi, Zubaidah yang mengatakan awalnya ia diberitahu untuk mengikuti pengajian, namun malah diajak ke acara kongres tersebut. "Saya dikasih taunya mau ke pengajian Arifin Ilham, tapi malah diajak ke sini," jelasnya kepada okezone.

Lanjutnya, ia juga kecewa lantaran ia dan beberapa rekannya tidak kebagian makanan untuk makan siang. Selain Zubaidah, hal senada juga dikatakan warga asal Bekasi, Ani yang juga tak mengetahui akan diajak untuk mengikuti acara kongres dukungan Jokowi-JK.

"Saya juga dikasih tahunya mau ikut pengajian Isra Miraj, enggak tahu kalau ada acara Jokowi ini," ungkapnya.

Meski begitu, ia tidak terlalu kecewa karena ia bisa berjalan-jalan bersama keluarga dan warga lainnya.

Kongres relawan untuk mendukung Jokowi-JK ini digagas oleh Dahlan Iskan atas inisiatifnya sendiri. Sekira 6.000 warga yang diberi nama Relawan Demi Indonesia ini akan melakukan ikrar untuk mendukung Jokowi-JK saat pemilihan presidan nanti.[dm/pksnongsa.org]

Buruh Bekasi Kawal Prabowo-Hatta ke KPU

Sesuai rencana, hari ini, Ahad (1/6) Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengadakan pengundian nomor urut capres-cawapres yang akan bertarung pada Pilpres, Juli mendatang.

Untuk itu, sejumlah buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat akan menuju KPU untuk mengawal Calon Presiden Prabowo Subianto mendapatkan nomor urut capres. Mereka akan bergerak dari Omah buruh Kawasan Industri Ejip Cikarang ke Jakarta dengan menggunakan bus yang disediakan oleh DPP FSPMI/KSPI.

Berdasarkan informasi yang diterima pksnongsa.org, pengawalan tersebut akan dipimpin langsung oleh Presiden FSPMI/KSPI Said Iqbal, ketua SPAI FSPMI Obon Tabroni, dan Anggota Dewan terpilih dari buruh Bekasi dapil 1 Nurdin. Undangan untuk pengawalan tersebut ditegaskan dalam sebuah pesan singkat yang disebarkan ke masing-masing serikat pekerja/buruh yang ada di kabupaten/kota Bekasi.

Dukungan buruh untuk Capres Prabowo ini sudah lama dideklarasikan, saat perayaan hari buruh 1 Mei 2014 lalu. Prabowo pun hadir di GBK Senayan Jakarta untuk memberikan semangat untuk kaum buruh.

Sementara itu, Supriyanto salah seorang aktivis buruh di PT Panasonic ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

"Iya, besok para buruh di Bekasi dihimbau untuk mengawal capres-cawapres Prabowo-Hatta ke KPU," katanya.[dm/pksnongsa.org]

Prabowo Siap Tuntaskan Masalah Mercusuar Malaysia

Calon Presiden, Prabowo Subianto, angkat bicara soal pembangunan mercusuar milik Malaysia di perairan wilayah sengketa Tanjung Datu, Kalimantan Barat. Mantan Panglima Kostrad itu menyatakan bangsa Indonesia akan tegas menghadapi perseteruan tersebut.

"Sikap semangat Indonesia, sangat tegas sangat jelas, kami akan mempertahankan kedaulatan Indonesia dengan sungguh-sungguh," kata Prabowo usai menghadiri Rapat Pimpinan I Pemuda Panca Marga (PPM) di Hotel Millenium, Jakarta Pusat (30/5/2014) lalu.

Seperti dikutip dari okezone.com, Prabowo yakin, seluruh rakyat Indonesia akan bersatu dan mengumpulkan kekuatan untuk membela tanah air. Bahkan, dia menyatakan akan turun langsung jika Indonesia mendapat serangan bangsa lain.

"Kalau seandainya Indonesia diserang, seluruh rakyat harus ikut, harus siap. Kalau perlu saya juga turun. Kita boleh berbeda, boleh berseberangan tetapi kalau merah putih terusik kita harus bersatu," tegasnya.

Kendati demikian, Prabowo optimistis permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tetap menjaga hubungan dengan bangsa lain terlebih dengan negara tetangga.

"Kita ingin selalu bersahabat dengan bangsa, semua tetangga-tetangga kita. Saya yakin kita bisa menyelesaikan ini dengan baik," ujar Prabowo.[dm/pksnongsa.org]

Besok, KPU Adakan Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres

Komisi Pemilihan Umum telah resmi menetapkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden, hari ini, Sabtu 31 Mei 2014. Mereka akan berlaga dalam Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang.

Besok, Minggu 1 Juni 2014, KPU akan mengundi nomor urut pasangan capres-cawapres yang akan digunakan untuk pencoblosan.

"Akan melakukan pengundian untuk nomor urut pasangan capres dan cawapres," kata Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat seperti dikutip dari viva.co.id.

Setelah pengambilan nomor urut, kata Hadar, kedua calon ini akan menentukan penulisan nama, foto, dan gambar partai pendukungnya untuk dibuat poster milik KPU. "Itu, nanti digunakan untuk sosialisasi dan poster yang akan kami tempel di seluruh Indonesia," ujar dia.

KPU juga sudah menggelar rapat koordinasi pengundian nomor urut calon. Hasilnya, disepakati bahwa tim Joko Widodo-Jusuf Kalla akan datang dari arah Timur KPU, yakni dari Jalan Rasina Said. Sementara itu, tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa datang dari arah Barat, yakni dari Jalan Jend. Sudirman.[dm/pksnongsa.org]

Prabowo: Saya tidak Terbiasa Banyak Pengawalan

Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kedua pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kini akan mendapat pengawalan ketat dari personil Polri dalam kesehariannya. Namun, pengawalan tersebut tak akan berarti membuat capres dan cawapres jauh dengan masyarakat.

Hal tersebut rupanya ditanggapi langsung oleh capres Prabowo yang ditemui saat tiba di Rakernas ke 1 MPP Fahmi Tamami di Hotel Twin, Jakarta Barat.

"Ya saya berharap pengawalan yang seminim mungkin supaya hemat biaya negara," ucap Prabowo seperti dilangsir viva.co.id, Sabtu (31/5).

Tak hanya itu, Prabowo mengaku tak terbiasa apabila ia dikawal oleh para pengawal dalam menjalankan segala aktifitasnya. Prabowo menegaskan akan sulit bereaksi dengan simpatisannya nanti.

"Yang jelas tidak terlalu banyak pengawalan. Saya tidak terlalu biasa banyak pengawalan," tegasnya.

Sebelumnya, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menyatakan bahwa setiap tiap calon capres atau cawapres akan dikawal oleh 31 personil kepolisian. Para personil itu akan berjaga selama 24 jam penuh. Dan dibagi dalam 3 shift yaitu pagi, siang dan malam.

"Setelah ditetapkan mereka dapat hak dan pengawalan melekat. Masing-masing shift 31 aparat. Satu orang punya 3 shift kawalan, untuk dia dan keluarganya," kata Hadar di Gedung KPU, Sabtu, 31 Mei 2014 siang.[dm/pksnongsa.org]

Prabowo: Indonesia tak Butuh Bantuan Dunia

Calon Presiden Prabowo Subianto yang diusung parpol koalisi Partai Gerindra, PKS, PAN dan PKS dan juga mantan Danjen Kopassus itu, membeberkan sejumlah strategi untuk menjaga kedaulatan Indonesia bila terpilih menjadi presiden periode berikutnya.

"Kita berada di sini untuk memperkuat dukungan dengan Fahmi Tamami yang menjadi wadah organisasi tamir masjid di seluruh Indonesia," kata dia, di Twin Plaza Hotel, Jakarta Barat, seperti diberitakan merdeka.com, Sabtu (31/5).

Prabowo mengaku, bila terpilih menjadi presiden periode berikutnya dia akan menciptakan pemerintahan yang efektif demi mengatasi jurang si kaya dan si miskin, menjaga keadilan yang lemah sekaligus menjaga kekayaan negara.

"Saya ingin Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri agar jangan lagi disepelekan oleh luar negeri. Kita mau menjadi negara produsen karena kita tidak mau menjadi 'sawahnya' orang lain," ujar dia.

"Kita juga mau hidup dengan terhormat. Punya harga diri, mampu memberi makan rakyat sendiri sehingga tidak perlu lagi meminta bantuan kepada dunia. Kalau perlu kita yang beri bantuan kepada dunia," lanjutnya.

Sejumlah strategi kepemimpinan itu harus mutlak dilakukan pada pemerintahan berikutnya, kata dia, lantaran negara ini akan menghadapi tantangan berat pada tahun-tahun ke depan.

"Tapi banyaknya tantangan yang kita hadapi pasti banyak pula potensi kita miliki. Maka dari itu, saya berkumpul dengan sahabat-sahabat lama saya di sini untuk memperkuat dukungan," terang dia.[dm/pksnongsa.org]

PKS Siap Tempur Hadapi Perang Media

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap melakukan perang media dengan mengoptimalkan segenap kemampuan yang dimiliki segenap struktur, kader dan simpatisan se-Indonesia dalam menghadapi pemilihan umum presiden (Pilpres), 9 Juli 2014 mendatang.

Pihak partai memastikan seluruh komponen relawan digital (Redi) PKS dalam kondisi siap tempur memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Sebagaimana dikutip dari timlo.net, Ketua Bidang Humas Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan saat ini sebanyak 300 ribu Redi dalam kondisi fit siap memenangkan Pilpres.

“Kami hingga hari ini memiliki relawan digital 300 ribu tersebar di seluruh Nusantara. Belum lagi akun-akun di luar struktur yang siap mem-back up setiap agenda pemenangan Pilpres nanti. Mereka dalam kondisi fit siap memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang kami usung,” tandasnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) PKS di Hotel Sahid Jaya Solo, baru-baru ini.

Meski cukup percaya diri dengan dukungan relawan digital sebanyak itu, namun PKS memastikan tak akan menghalalkan segala cara dalam berkampanye, termasuk black campaign. “Black Campaign merupakan fitnah. Oleh sebab itu, kami tidak akan menolerir. Apalagi masyarakat sekarang sudah cerdas,” tegas Mardani Ali Sera.

Menghadapi agenda Pilpres tak lama lagi, saat ini PKS juga tengah fokus di internal humas dengan membangun konsep integral tentang kehumasan. Setelah membangun blue print, kini partai berfokus dalam literasi informasi dan diseminasi.

“Semua harus produksi sendiri, sehingga semua konten harus mandiri. Kemudian yang kedua adalah tentang jalur komunikasi yang harus dirapikan,” pungkas Mardani Ali Sera.[dm/pksnongsa.org]

Anis Matta: Prabowo Sosok yang Tepat Pimpin Indonesia Saat Ini

Presiden PKS Anis Matta menganggap calon Presiden Prabowo Subianto sebagai sosok pemimpin Indonesia yang tepat untuk menyelesaikan persoalan kebangsaan saat ini.

“Prabowo bukanlah pemimpin yang lebih baik, akan tetapi Prabowo adalah pemimpin yang paling tepat untuk Indonesia saat ini, daripada yang lain,” kata Anis saat menyampaikan orasi di hadapan 1000 peserta deklarasi pemenangan Prabowo-Hatta.

Anis menyebut, Indonesia saat ini tengah dilanda berbagai persoalan. Salah satunya adalah persoalan kemandirian bangsa. Menurutnya, dengan model kepemimpian seperti Prabowo, di mana salah satu visinya adalah akan menjadikan Indonesia Negara yang mandiri dan berdikari, dia yakin Prabowo mampu menjawab persoalan bangsa tersebut.

Anis mengatakan kedatangan Prabowo ke Solo untuk menghadiri konsolidasi tim pemenangan dan deklarasi relawan di Jawa Tengah. “Basis masa Islam di Solo sangat kuat. Ini yang akan memecah suara di Solo dan berpindah memenangkan Prabowo,” terang Anis seperti dilansir Republika.

Menurutnya, enam partai koalisi pengusung Prabowo juga memiliki basis yang cukup kuat di Solo. Dia meyakini, setiap Parpol pengusung yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, Golkar, PPP dan PBB akan berjuang habis – habisan memperjuangkan pasangan Prabowo Hatta, khususnya di Solo.

Lebih lanjut, Anis mengatakan suara partai koaliasi apabila digabungkan akan menghasilkan suara besar di pulau Jawa. Menurutnya pulau Jawa merupakan wilayah yang memiliki populasi yang cukup besar. “Dengan memenangkan Prabowo Hatta di pulau Jawa, maka ia meyakini Prabowo Hatta lebih leluasa melenggang menuju kursi RI 1.[dm/pksnongsa.org]

Yakinlah Keajaiban...

Sebagai insan manusia, sebagai hamba-Nya yang dititipi banyak kelebihan juga kekurangan. Semoga lahirnya kita membuat suatu perubahan ditengah arus zaman, sebagai seorang pemuda semoga yang kita kerjakan adalah hal-hal yang bernilai sumbangsih bagi orang orang di sekeliling. Senantiasa berkaca diri karena walaupun berdebu sekalipun, kitalah yang punya sifat manusiawi dan menyimpan banyak cela. Semoga di perjalanan kita punya sahabat yang senantiasa menegur dan memukul dengan nasihatnya jika kita mulai melakukan hal hal yang memalukan.

Kawan, dalam keseharian kita menjumpa aneka warna wajah, yang senang sampai muram, dari senyum sampai diam, tenang tapi menghanyutkan juga ada. Seorang teman yang sejatinya membersamai bisa menjadi lawan dan begitu juga sebaliknya. Semoga itu menjadi ajang kita belajar dan melatih daya tahan sebagai pemuda. Maka kemudian hari melalui proses keinsyafan, tampil lah kita dengan apa adanya, sangat sederhana, tapi punya gagasan. Keyakinan muncul dalam benak, bahwa tidak ada hal yang begitu mengkhawatirkan, dan pribadi tidak sepatutnya merasa tenang tanpa beban, tetap membumi untuk kerja kerja melangit.

Kemudian sahabat berkata di tengah perjalanan, bahwa "Aku malu punya kawan sepertimu" dan yang menempel pada pribadi yang lain bercap musuh berujar "Semoga kita dapat berjumpa lain waktu". Satunya amat bosan dengan pertemuan dan kebaikan, dan satunya lagi amat rindu dengan jabat, peluk dan salam dari orang yang selama ini terasing dalam diam. Sandiwara maupun ketulusan sering mewarnai perjuangan perjuangan kita di jalan nan sunyi, namun kau begitu faham jika semakin dilukai, kau semakin kuat jika semakin dipukul, karena pukulan yang tak membuatmu mati justru akan menguatkanmu.

Bergumam lah kita "Apakah temanku adalah yang akan membawaku pada kebaikan?", sisi dan waktu yang lain berujar lagi "Apakah dia, musuhku, orang yang belum aku kenal itu, suatu hari akan memberiku sebuah pelajaran?". Maka benar, tak ada nikmat yang sanggup didustai, sebab dengan hati hati, diri kita menemukan sebuah jawaban, bahwa tak ada teman yang begitu mengerti, tak ada musuh yang terlalu membenci. Tak ada kawan yang begitu menyayangi, dan tak ada orang asing yang tidak mungkin untuk di ajak untuk ikut bersama sama di dalam jalan cinta ini.

Adalah kita yang mustahil tanpa cela, yang proses perbaikan nya seumur hidup sampai ajal menjemput. Menjadi pribadi yang begitu sempurna adalah mimpi mimpi yang terlukis di benak jiwa. Namun rasa lain bernama realita berkata lain, melakukan pemberontakan demi pemberontakan, maka munculah amarah, senyum dan air mata. Dan sudah menjadi hal biasa kita menampilkan dua wajah, untuk tetap tenang ketika menyimpan banyak persoalan, karena terkadang cukup Allah SWT saja yang tahu. Baiknya menjaga diri siang malam luar dalam, sebab dibalik tabir baik hatinya dunia, mereka membujuk kita agar terlena dan berleha leha, dan itu amat kejam.

Sebaiknya merujuk pada apa yang diujarkan ibu kita, "Nak, di hari kemudian kau akan menjumpai dua jenis orang". Dalam balutan selimut terlontar tanya, dan tentu saja seperti ini "Apa itu ibu?". Dengan penuh sifat malaikatiawi, wanita yang mengasihi mu itu berujar panjang lebar. Padamu akan datang seorang teman yang jika ia berhasil akan membawamu pada ketaqwaan, dan jika ia gagal ia akan membiarkan mu pada tipuan demi tipuan dunia.

Kemudian hari datang padamu seorang asing yang beraroma memusuhi, jika ia berhasil berlakon maka ia akan memberikanmu pelajaran, maka semoga kau tumbuh sebagai pribadi yang kuat, yang mengucapkan pelan pelan penuh yakin "kita bisa melakukan nya".  Kemudian kita hanya punya kata kata "Coba aku!" untuk setiap ujian, membuang jauh jauh "Kenapa aku?". Semoga teman mu hadir dalam pertemuan yang berkah, majelis ilmu yang indah, dan rencana kerja yang bermasa depan cerah, menyertaimu dan menyebut namamu dalam do'a nya.

Sebaliknya orang asing tadi, musuh mu itu, semoga memicu mu untuk berprestasi, menyulut api emosi mu untuk mengalah-telak kan kebodohan, memberangus keragu raguan dan sedikit memberikan pemaksaan untukmu berprestasi. Bahwa yakinlah, baik dan tidak baik hanyalah dua hal yang dibatasi lapis yang sangat tipis, sekat yang nyaris tanpa batas, kuatkan keyakinan dan buang jauh jauh keragu raguan, sebab semuanya itu ada pada diri kita. Tak berubah bentuk dan nasib, kecuali kita sendiri yang mengusahakan nya dengan perbuatan dan prasangka baik.

"Nak.. " sebutnya lagi "Dalam pribadi yang kau miliki itu, peliharalah daya tahan. Sebab kadang cuaca dalam kondisi baik, tiba tiba bisa buruk, dan kau masih ada diluar rumah". Ibu kita berkias sebagai seorang ahli dengan gambaran bahwa baiknya kita menjaga daya tahan dan daya juang dalam laju perjalanan. Ditengah sibuk dunia beralu lalang, amat sangat ngeri kalau kita berbekal ketidak tahuan, kuasai ilmu dan bacalah keadaan, sebab sepanjang jalan kita mencari pastilah ada keajaiban, dan peliharalah itu sebagai sebuah keyakinan.

Lalu dimanakah letaknya? mungkin dalam perjalanan hidup, pelan pelan, melalui rambu rambu, dalam kisah sederhana dapat kita jumpai. Mungkin dalam penantian seorang salih dan saliha untuk bertemu dalam pernikahan lalu kemudian diberikan cinta terbaik yang tak pernah di bayangkan, mungkin pada sebuah kemenangan besar ditengah badai dengan segala kekurangan, mungkin pada do'a do'a kita yang menguras air mata di sepertiga malam, mungkin ada pada dirimu kawan, diri kita.

Simpanlah keyakinan dalam daya tahan dibalik gelora daya juang kita, duhai kawan sesama pejuang dalam kesunyian, yakinilah sebuah keajaiban.

Oleh: Nanda Koswara

Prabowo akan tindak tegas negara pengganggu kedaulatan Indonesia

Negara Malaysia diduga melakukan pembangunan mercusuar yang dibangun di wilayah perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat. Bila hal itu terbukti, negara tetangga itu dianggap melecehkan kedaulatan Indonesia.

Menanggapi hal itu, calon presiden Prabowo Subianto menyatakan kedaulatan bangsa merupakan tugas utama negara dengan seluruh komponen bangsa.

"Sikap dan semangat rakyat Indonesia tegas. Sangat jelas. Kami akan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dengan tidak ragu-ragu," tegas Prabowo di bilangan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (30/5) malam..

Selain itu, mantan Danjen Kopassus tersebut juga berharap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Saya kira kita ingin selalu bersahabat dengan semua bangsa. Terutama tetangga kita. Saya percaya. Bahwa hal ini bisa diselesaikan dengan baik. Oleh pemerintah sekarang," ungkapnya.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jendral Moeldoko mengaku pihaknya masih melakukan pengecekan lebih detail terkait pembangunan mercusuar yang dibangun Malaysia di wilayah perairan Tanjung Datok, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat.

Jika TNI Angkatan Laut menemukan bukti bahwa Malaysia mendirikan pembangunan tersebut di wilayah Indonesia, maka pihaknya akan melayangkan surat protes.

"Kapal yang saat ini sedang operasi di Natuna sedang kita geser satu kapal tempur untuk lihat situasi. Kalau masuk wilayah abu-abu akan kita protes, tidak boleh ada kegiatan apa pun di sana. Sekarang ini sedang dicek," kata Moeldoko usai acara 'Peran Perguruan Tinggi Dalam Memelihara Pertahanan dan Ketahanan kepada wartawan di Balai Sidang Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (20/5).

Pemerintah Malaysia diduga telah melakukan aktivitas pembangunan mercusuar di kawasan perairan Indonesia tepatnya titik koordinat 02.05.053 N-109.38.370 E Bujur Timur, atau sekitar 900 meter di depan patok SRTP 1 (patok 01) di Tanjung Datu Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, perbatasan Kalimantan Barat.

Pembangunan ini diketahui oleh petugas navigasi perhubungan laut. Mereka memergoki kapal-kapal Malaysia yang akan menuju perairan di mana mercusuar akan dibangun. Kemungkinan, pembangunan mercusuar tersebut telah melanggar batas wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Malaysia dan Indonesia belum menyepakati wilayah perbatasan negara untuk kawasan perairan di wilayah tersebut. (merdeka)

Gubernur Made Mangku Pastika Pimpin Kampanye Prabowo di Bali

Tim Kampanye Prabawo-Hatta di pusat menunjuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di wilayah Bali.

"Hasil rapat tim pusat, tim kampanye Prabowo-Hatta di Bali diharapkan dipimpin Pak Gubernur (Mangku Pastika) atau Pak Wagub (Ketut Sudikerta)," kata Koordinator Wilayah (Korwil) DPP Golkar Bali, NTB dan NTT Gede Sumarjaya Linggih, Jumat (30/5/2014).

Pengusaha yang biasa disapa Demer ini mengaku di sejumlah daerah di luar Bali, banyak kepala daerah baik gubernur, bupati maupun walikota yang menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di daerah masing-masing. Seperti, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan sejumlah bupati/walikota di Jawa Barat.

"Tidak ada masalah kalaupun Gubernur Pastika atau Wagub Sudikerta menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta wilayah Bali," jelasnya.

Menurut Demer, alasan dipilihnya Gubernur Pastika atau Wagub Sudikerta menjadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta mengingat ketokohannya di Bali. Di samping, kata Demer, keduanya mampu menggerakkan dan mengarahkan masyarakat untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta.

"Ini karena ketokohan mereka. Kami lihat di daerah lain banyak gubernur juga menjadi ketua tim," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Pastika merupakan anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat dan Wagub Sudikerta merupakan Ketua DPD I Golkar Provinsi Bali. Keduanya saat Pilgub Bali 2013 lalu diusung koalisi Golkar, Demokrat, Gerindra dan partai lainnya.

Sementara dalam perhelatan pilpres ini, pasangan Prabowo-Hatta diusung koalisi Merah Putih yakni partai Gerindra, Golkar, PAN (Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan PBB (Partai Bulan Bintang).[ris/inilah]

Jumat di Sunda Kelapa, Jokowi Disuguhi Khatib “Pentingnya Amanah”


Suasana Masjid Sunda Kelapa selepas Shalat Jumat (ms.doc)

Oleh Abdul Munir Sara*

Seperti biasa, aktivitas Mingguan saya, shalat jumat di Masjid Sunda Kelapa. Kesukaan saya di Masjid samping istana wapres itu, karena khatibnya berkualitas, dan imamnya rata-rata masih muda dan penghafal Al quran.

Selain itu, menikmati kuliner di plaza masjid selepas jumat, juga fardhu ‘ain sejak menginjakkan kaki di Jakarta. Tentu karena sate Padang-nya pedas menggoda dan soto Lamongan yang gurihnya menyengat lidah.

Hari ini, Jumat, (30/5/14) begitu panas. Melewati kawasan Matraman seperti dipanggang saja. Sedikit terburu-buru, akhirnya sampai juga di masjid Sunda Kelapa.

Jamaah di masjid padat merayap. Penuh hingga lapangan tenis. Taman masjid pun dipadati jamaah. Saya nyaris tak ada tempat duduk. Terpaksa selonjor saja di pojok pintu ruang bawah. Duduk berdesak-desakan dintara ribuan jamaah. Untungnya masjid Sunda Kelapa punya AC sentral, jadi panas dari luar tadi ditepis menjadi adem.

Seperti biasa, sebelum khatib ke mimbar, ada beberapa pengumuman yang disampaikan pengurus (ta’mir) masjid. Dan spesialnya dalam pengumuman itu, Jokowi hendak bersilaturahim dengan jamaah masjid ba’da shalat Jumat.

Ketika nama Jokowi disebut, tak ada yang gubris, semua orang khusyuk shalat sunnah dan membaca Al quran atau wirit. Saya bahkan penasaran memandang wajah setiap jamaah yang ada, kok tak seheboh yang dikira. Biasanya tempat yang dikunjungi, sorak suara menggemuruh, tak peduli itu masjid. Atau ada teriakan shalawat dan takbir mengiringi Jokowi.

Bahkan seorang pegawai Bappenas (terlihat dari ID Card) di samping saya celetuk ketika nama Jokowi disebut pengurus masjid; “Jokowi ga ngaruh”. Mungkin jamaah ini orang jawa. Ujung katanya medok. Jamaah lainnya juga sama, bahkan ada pak Haji di samping juga berseloroh “emang Jokowi hebat apa?”. Beginilah. Yang jelas saya tak tahu haluan politik dua jamaah yang ketus itu.

Jokowi duduk di baris shaf pertama. Persis dekat mihrab. Ketika khatib naik mimbar, ia memegang dagu, dua bola matanya bergerak ke arah khatib. Di samping Jokowi ada Aksa Mahmud (adik Ipar Jusuf Kalla; Cawapres Jokowi). Aksa ketua ta’mir masjid Sunda Kelapa. Tak mengerti apa kahidaran Jokowi itu atas undangan Aksa.

Tema khutbah jumat ini menimpuk Jokowi. Khatib menyampaikan dengan tajam soal “amanah”. Contohnya pun diintrodusir dengan seorang pejabat yang tak amanah atau meninggalkan jabatannya, demi jabatan lain yang lebih tinggi atau; meminjam istilah khatib serakah.

Kata khatib, pemimpin dengan model ini, hanya menghasilkan kehancuran. Ceramah khatib itu bertemali dengan pernyataan JK waktu lalu, bahwa kalau Jokowi jadi presiden “Bisa rusak negara ini”. Mungkin ada hubungannya.

Dari layar LCD, kening Jokowi kerut memerah. Ceramah itu menghujam batinya. Ia terkoyak dengan soal amanah memimpin Jakarta. Bukan cuma saya yang mengira, disaat menuju tempat titipan sandal, bisik-bisik suara mengemuka, salah satu jamaah bilang, “cerama tadi kena Jokowi…sudah betul ceramah tadi.”

Selepas jumat Jokowi hendak turun menghampiri jamaah. Hanya 10 hingga 20 orang yang mendatanginya dan bersalaman.

Ia menuruni anak tangga dengan gesture tubuh tak cerah. Senyumnya pudar. Pesonanya tak nampak. Rupanya ceramah khatib tadi memanggang batinnya. Mungkin juga kecewa dengan Aksa Mahmud yang mengerjainya.

Karena sepi dan ditinggal pergi Jamaah, Jokowi terpaksa masuk ke ruang sekretariat Masjid. Akibat jamaah yang sepi, pengurus masjid berulang-ulang menyampaikan pengumuman. Tapi tak ada yang peduli.

Jamaah Jumat sibuk dengan diskusi-diskusi kecil di pojok masjid, dan lebih tertarik dengan tawaran aneka makanan yang ada di plaza masjid. Saya yang dari tadi penasaran menunggu acara itu, pun jenuh dan pergi karena kelamaan.

Tak berapa lama, Jokowi pun kabur dari Masjid Sunda Kelapa. Tak ada yang peduli. Hanya beberapa wartawan yang memotretnya dari luar masjid. Mungkin untuk pencitraan. []

*)http://polhukam.kompasiana.com/polhukam/1970/01/01/jumat-di-sunda-kelapa-jokowi-dusuguhi-kahtib-pentingnya-amanah-655689.html

"Karakter Asli Prabowo" by @Fahrihamzah


Twit @Fahrihamzah
(30/5/2014)

Kalau bicara karakter Prabowo, lebih baik disimpulkan di awal bahwa ini orang terlalu mandiri sejak awal.

Itulah yang membuatnya nampak kuat dan matang. Karena apa yang dia capai bukan kebetulan-kebetulan.

Apa yang dicapai bukan hadiah orang. Dia adalah dirinya sendiri, dia bukan boneka orang.

Itulah satu-satunya alasan kekuatan siluman hitam pengendali negara tidak suka dengan dia. Prabowo terlalu mandiri.

Maka segala cara digunakan untuk menghadangnya. Tetapi dasar orang baik dan bekerja lurus.

Sulit mencari kesalahan Prabowo. Karena hidupnya disiplin. Dia orang tempur dan terbiasa dengan presisi.

Satu-satunya fitnah kepada Prabowo adalah peristiwa lebih 16 tahun lalu.

Kasus penculikan aktifis itu seolah menjadi dosa Prabowo. Padahal semua tahu bahwa proses hukum yang terbuka sudah selesai.

Secara ksatria Prabowo menerima sikap institusinya demi keutuhan TNI.

Saya bicara dengan Desmond, dkk. Orang2 yang dituduh diculik Prabowo.

Mereka berbalik menjadi pendukung setia Prabowo justru karena melihat karakter ksatria dan setia.

Prabowo itu asli, itu kesan saya dan kesan semua orang yang berani mendekati Prabowo.

Dari jauh orang menghasut kita bahwa orang ini berbahaya, dll. Tapi begitu kita dekat dan berbicara, kita makin dekat.

Tentu "kita" dalam pengertian mereka yang peduli dengan karakter, bukan mereka yang penuh kepalsuan.

Karena ada figur lain yg seolah dekat merakyat, tetapi justru jika kita semakin mendekat makin nampak bahwa dia palsu.

Sekali lagi, "kita" dalam definisi itu adalah kita yang jujur dan lurus, bukan penipu bertopeng.

Kalau kita sempat bertanya, kepada Megawati suatu pertanyaan yang harus dia jawab jujur. Tentu semua jadi jelas.

Pertanyaan itu adalah, "siapakah yang lebih mirip karakter Bung Karno di antara para calon Presiden?".

Kita bukan anak biologis Bung Karno! tetapi dia pahlawan kita semua.

Dan sejarah yang kita baca, membuat kita tahu bahwa Prabowo lebih dekat pada karakter proklamator kita itu.

Bung Karno dan Prabowo memiliki banyak kesamaan. Pertama, memiliki orang tua kombinasi Jawa luar Jawa.

Bung Karno, memiliki ibu dari Bali dan Prabowo memiliki ibu Manado. Keduanya memiliki bapak Jawa.

Memiliki darah sama-sama mendidih jika sudah menyangkut harga diri dan kehormatan bangsa Indonesia.

Berbicara keras apa adanya dan memiliki kepribadian terbuka, fair dan cuek.

Saya menonton sebuah video dokumenter yang menggambarkan suasana-suasana informal Bung Kano.

Karakter Bung Karno saya bisa katakan melalui observasi itu dimiliki oleh figur Prabowo Subianto sekarang.

Karena itu, menarik mendengar jawaban Prabowo kemarin, terkait pertanyaan wartawan Jawapos soal kudeta militer.

Prabowo bahkan mengajak untuk memantapkan keyakinan kepada demokrasi. Karena memang dia seorang Demokrat.

Kata Prabowo, kekuasaan yang tidak diberikan oleh rakyat adalah kekuasaan yang tak akan bertahan lama.

Karena itu, kudeta bukan hanya tidak sah atas pemerintahan demokrasi. Tetapi juga pengkhianatan atas suara takyat.

"Saudara harus baca sejarah TNI, karena TNI adalah tentara rakyat. TNI kita adalah militer yang mendengar rakyatnya".

"Tidak banyak militer di dunia ini yang mau keluar dari politik secara sukarela dan itu dilakukan oleh militer kita"

Demikian juga ketika ditanya tentang masa depan kebebasan pers jika Prabowo menjadi Presiden.

Saya kira wartawan banyak yang kaget, karena Prabowo bukan saja menggaransi tapi juga meyakini.

"Kebebasan pers adalah mutlak jika kita menghendaki adanya kemajuan"

"Mengekang kebebasan publik adalah sama dengan membunuh hak kita untuk maju dan mendapatkan yg terbaik"

"Biarlah ide beradu secara merdeka sehingga rakyat mendapatkan pilihan terbaik"

Penjelasan ini, ditutup oleh penjelasan tentang apakah Prabowo akan memimpin secara otoriter.

"Saya tidak bisa otoriter, karena ada saudara", menunjuk kepada wartawan.

Saya langsung menyambar dengan berteriak agak keras, "ada saya !".

"Ya, ada anggota dewan yang galak seperti saudara," tambah Prabowo.

"Inilah saya, kata Prabowo. Tapi saya kalau disuruh merubah gaya saya tidak bisa".

"Saya ini Jawa tapi Banyumas. Luar keras tapi hati lembut". Disambut tawa wartawan dan teriakan "Hidup Prabowo!"

Gaya orang Indonesia tidak bisa kita paksa dan adili. Karena kita kadung sdh jadi bangsa besar dan beragam.

Kita memerlukan karakter kuat pemimpin. Kita memerlukan karakter yang berguna bagi rakyat.

Kita tidak perlu orang yang sopan santun bagi citranya sendiri tapi berkhianat kepada rakyat.


*)https://twitter.com/Fahrihamzah/

"Usaha Maksimal" | Tadabbur Ayat QS 2:286


Oleh Usman Jakfar

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (al-Baqarah:286)

1. Sungguh Allah (subhaanahu wa ta`aala) Maha Adil dan Maha Mengetahui. Allah yang telah menciptakan kita, Dia jugalah yang memberikan taklif (bebanan/kewajiban) kepada kita. Tidak ada satu bebanan/kewajiban pun kecuali sesuai dengan kemampuan kita. Hal itu karena Allah telah mengharamkan keatas zat-Nya (`ala nafsihi) untuk berbuat zholim. Dalam satu hadith Qudsi, Allah berfirman:

إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي

"Sesungguhnya Aku telah mengharamkan berbuat zholim ke atas zat-Ku (`ala nafsi)." (HR. Muslim)

2. Hanya masalahnya sebagian orang terkadang menjadikan “لا يكلف الله نفسا إلا وسعها” sebagai justifikasi untuk meninggalkan kewajiban. Mungkin kita mendengar sebagian orang yang mengatakan belum mau menutup auratnya, dengan alasan “saya belum mampu untuk melakukannya, sembari mengatakan: “Allah kan tidak membebankan kecuali sesuai kemampuan””. Dan hakikat agama ini adalah mudah يريد الله بكم اليسر

3. Apakah yang dimaksud memang demikian? Sementara telah dijelaskan diatas bahwa semua kewajiban yang dibebankan oleh Allah adalah sesuai dengan kemampuan hamba-Nya.

4. Disinilah kita dituntut untuk jujur kepada Allah. Kita ambil satu contoh; seseorang yang sebenarnya dia masih mampu untuk membawa beban 50 kg, akan tetapi dia mengatakan: “aku hanya mampu membawa 20 kg”. Batas لا يكلف الله نفسا إلا وسعها untuk dia bukanlah 20 kg, akan tetapi adalah 50 kg. Artinya adalah USAHA YANG MAKSIMAL.

5. Saat kita melakukan  USAHA YANG MAKSIMAL, sebenarnya manfaat USAHA itu akan kembali kepada diri kita dan bukan kepada orang lain. Karena itulah Allah mengatakan لها ما كسبت , akan tetapi jika dia tidak melakukan USAHA YANG MAKSIMAL, bahwa sampai meninggalkan yang wajib, maka mudharatnya akan kembali kepada diri kita juga, karena itu Allah mengatakan وعليها مااكتسبت

6. Memang sebagai manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa kita punya banyak keterbatasan. Walapun kita telah berusaha melakukan usaha yang maksimal, akan tetapi pasti ada kurangnya. Bisa jadi kita terlambat untuk melakukan kewajiban tersebut karena LUPA, atau saat melakukannya masih banyak KESALAHAN. Karena itulah kita bermohon kepada Allah ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا.

7. Masa yang sama, kita sebagai hamba Allah yang lemah, minta kepada-Nya untuk tidak memikulkan beban yang pernah Allah pikulkan kepada ummat sebelum kita. Dan kenyataannya memang demikian, dan ini adalah merupaka kasih sayang Allah subhaanahu wa ta`aala kepada kita ummat Nabi Muhammad shallallaahu `alai wa sallama.

8. ربَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ bukan bermakna, bahwa kita meminta kepada Allah untuk dikurangi beban, shalat zuhur jadi dua rokaat misalnya, tidak mungkin. Akan tetapi yang kita minta kepada Allah adalah agar kemampuan daya pikul kita ditambah oleh Allah subhaanahu wa ta`aala. Jika selama hari ini memikul 20 kg berat terasa oleh kita. Akan tetapi ketika daya pikul ditambah oleh Allah, mengangkat yang 20 kg seperti mengangkat 1 kg.

9. Jika kita sudah melakukan usaha yang maksimal, daya pikul sudah ditingkat oleh Allah subhaanahu wa ta`aala, jangan sampai tertipu dengan amal, jangan merasa sudah hebat, jangan merasa, kayaknya kalau mati pasti masuk syurga, jangan. Tetaplah tawadhu`. Tetaplah minta keampunan dari Allah agar terhindar dari neraka, tetaplah minta rahmat dari Allah agar dimasukkan Allah ke dalam syurga. Karena hakikat kejayaan yang sesungguhnya adalah ومن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, sesungguhnya dia telah berjaya.

10. Kembalikanlah urusan kepada Allah أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين

MUI Protes Rencana PDIP Mengawasi Khutbah di Masjid


Ketua Majelis Ulama Indonesia  Amidhan mengatakan, pengawasan yang dilakukan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap khatib di masjid, sangat melukai perasaan umat Islam.

“Pengawasan itu sangat melukai umat Islam, sejak kapan mereka menjadi polisi agama?” tanya Amidhan di Jakarta, Jumat (30/5). Menurut dia, hal biasa kalau soal bicara politik di masjid, yang tidak boleh adalah kampanye mengajak salah satu pasangan capres dan cawapres.

“Mengapa pengawasan hanya dilakukan di masjid, sedangkan gereja, pura, vihara dan lainnya tidak,” kata dia lagi. Menurut dia tidak adil, jika umat Islam mendapat perlakuan seperti itu. Lagi pula, khatib yang memberi khutbah di masjid tahu mengenai batasan untuk tidak berkampanye.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari mengatakan, pihaknya memang meminta kepada kader partai yang beragama Islam untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Eva beralasan kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi- Jusuf Kalla banyak terjadi di masjid-masjid. Kader PDIP juga diminta untuk merekam khutbah khatib di masjid. Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Antara/suara.com)

*)http://suara.com/news/2014/05/30/190237/mui-protes-rencana-pdip-mengawasi-khutbah-di-masjid/

"Ngawasi Khutbah itu Ancaman Demokrasi & Bangkitnya Fasisme Sipil"



Oleh @ragilnugroho1

Beberapa bulan sebelum peritiwa Tanjung Priok meledak, khotbah Jumat diawasi oleh yang berwajib. #kilassejarah

Materi kutbah mesti disensor dulu oleh pihak yang berwajib. Para khotib yang dianggap melawan negara dilarang khutbah. #kilassejarah

Tentu saja pemantauan khotbah Jumat itu terjadi di era Orde Baru, ketika demokrasi tertutup n militer berkuasa penuh. #kilassejarah

Terhadap pemantauan khutbah n penyensoran materi khutbah tentu menimbulkan gejolak. Dan itulah yg diharapkan o rejim saat itu. #kilassejarah

Keresahan berada dipermukaan walaupun tak tampak. Kasak kusuk terdapat di pelosok Jakarta. #kilassejarah

Keresahan itu kemudian meledak di Tanjung Priok. Perangkap Jendral Benny Moerdani berhasil. #kilassejarah

Maka paska kerusuhan di Tanjung Priok, tokoh2 Islam yang kritis ditangkap n dijebloaskan ke pencara, seperti AM Fatwa, Abdulqodir Jaelani.

Sekarang, Peristiwa Tanjung Priok telah lama berselang. Dan, anehnya, di zaman demokrasi ini khutbah Jumat dipantau. #kilassejarah

Dengan pemantauan ini, tentu menimbulkan keresahan di masyarakat, saling curiga mencurigai akan terjadi #kilassejarah

Belum menjadi pihak yang berkuasa, tapi kubu Jokowi sdh seperti pihak yg berkuasa: mengatur mana khutbah yg boleh n tidak. #kilassejarah

Ini merupakan bahaya bagi demokrasi, ketika khutbah dicurigai sebagai penyebar kebencian, para khotib dianggap sbg penyebar permusuhan.

Bahasaya fasisme sipil yg dipertunjukan oleh kubu Jokowi ini tak kalah berbahayanya dg fasisme militer: mengekang kebebasan. #kilassejarah

Tak masuk akal, sebuah timses capres bertindak seolah2 sebagai polisi. Ini tentu ancaman bagi demokrasi. Bgm klu berkuasa? #kilassejarah

Sebuah timses capres, berlaku sebagaimana Opsus pada era Orba yg melakukan pengintelan terhadap aktivitas warga. #kilassejarah

Cara2 Orbais seperti tentu saja tujuan akhirnya menciptakan keresahan u menciptakan ledakan di masyarakat. #kilassejarah

Kalau nanti meledak seperti Tanjung Priok, maka provokasi itu akan berhasil. #kilassejarah

Sekali lagi, taktik Ken Arok akan ada dimana2. #kilassejarah

*)http://chirpstory.com/li/209963

Mengawasi Khatib Jumat Lebih Berbahaya dari Kampanye Hitam!

Kader PDI Perjuangan Jakarta Timur yang beragama Muslim diperintahkan untuk memantau materi khotbah Jumat, untuk memastikan apakah ada kampanye hitam atau tidak terhadap pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bahkan bukan tidak mungkin, kader PDIP di seluruh Indonesia mendapat perintah yang sama.

Instruksi PDIP tersebut terus dipersoalkan. Karena pengawasan terhadap materi khotbah Jumat dikhawatirkan akan menimbulkan fragmentasi sosial di tengah masyarakat. Selain itu, bisa juga menimbulkan kesan seolah-olah para khatib selama ini dijadikan sebagai agen politik dari suatu kepentingan politik tertentu.

Padahal, fungsi masjid adalah tempat suci dimana orang berupaya mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

"Kenapa tidak sekalian sweeping saja? Kenapa mesti mengirim 'tukang intip'? Saya khawatir, ini bisa dilihat masyarakat sebagai upaya pengembalian rezim otoriter dengan masuknya intervensi ke rumah-rumah ibadah," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh P. Daulay sesaat lalu (Jumat, 30/5).

Karena itu, tindakan melakukan pengawasan terhadap ceramah para khatib sangat provokatif. Ada kesan seolah-olah seseorang sedang dizalimi. Padahal, lanjut Saleh, sampai saat ini belum ada bukti bahwa ada black campaign yang dilakukan di atas mimbar-mimbar Jumat.

"Lagi pula, yang potensial memanfaatkan masjid itu ya tim Jokowi-JK. Bukankah Ketua Umum Dewan Mesjid Indonesia adalah JK? Jaringan mesjid se-Indonesia itu dikuasai JK. Merekalah yang paling mungkin memanfaatkan masjid-masjid untuk hal-hal seperti itu," sambung Saleh.

Menurutnya, tindakan mengawasi khatib lebih berbahaya dari kampanye hitam. Sebab, tindakan pengawasan itu sendiri sudah bagian dari kampanye hitam. Tidak tanggung-tanggung, yang dituduh melakukan kampanye hitam adalah para ustadz yang selama ini bekerja keras membina umat.

Selain itu, para penggagas pengawasan terhadap khotbah dipastikan tidak memahami fungsi mesjid secara baik. Tidak juga memahami esensi dakwah Islam. Demi kepentingan politik sesaat, mereka dengan mudah melemparkan tuduhan yang tidak bertanggung jawab.

"Fungsi masjid itu banyak. Selain untuk ibadah, masjid juga sering difungsikan untuk pemberdayaan umat baik dalam bidang ekonomi, budaya, sosial, dan juga politik. Mesjid tidak pernah difungsikan untuk menyebar fitnah. Para ustadz pasti tahu bahwa menyebar fitnah adalah perbuatan keji," demikian Saleh. [zul]

*)http://m.rmol.co/news.php?id=157469

PDIP Inteli Masjid se-Indonesia

PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen terhadap masjid-masjid. Mengawasi setiap khotbah yang ada.

Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari tidak menampik itu. Dia mengatakan, memang kader partai yang muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.

Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.

Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah PDC PDIP Jakarta Timur.

"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/5/2014).

Eva menyebutkan, kampanye hitam di masjid-masjid banyak terjadi. Bahkan, lanjutnya, kini makin marak dan masif.

Partai awalnya tidak menghiraukan. Namun, pihaknya menilai aksi ini makin marak. Mereka heran kenapa masjid menjadi tempat kampanye hitam.

Bahkan, pihaknya juga akan merekam aktivitas khutbah di masjid-masjid. "Jadi diperlukan pemantauan. Kalau bisa direkam agar supaya masjid tidak dikotori fitnah," katanya.

Cara ini, kata Eva, memang belum semua daerah atau masjid-masjid di Indonesia belum semua dipantau. Namun, ke depannya akan diberikan instruksi agar seluruh masjid di Indonesia dipantau.

"Bukan tidak mungkin diikuti seluruh (Indonesia). Karena di Jabar sangat meluas," kata anggota Komisi III DPR ini.

Cara-cara PDIP ini mengingatkan cara Orba di periode 1970-1980-an. Saat itu setiap masjid diminta memberikan daftar khatib yang akan berbicara di khutbah Jumat. Bahkan di masjid-masjid tertentu rezim Orba sampai meminta bahan yang akan dikhotbahkan. Saat itu para pengurus masjid (DKM) harus melaporkan hal itu kepada Dinas Sospol setempat. [gus]

*)http://nasional.inilah.com/read/detail/2105072/pdip-inteli-masjid-se-indonesia#.U4h4nbEZOsg

Survei SMRC: Elektabilitas Prabowo naik, Jokowi turun

Elektabilitas capres yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo mulai mengalami penurunan. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap 2.040 koresponden.

"Menurut indikator tren suka tokoh terhadap Jokowi terjadi penurunan. Pada bulan Maret tren suka terhadap Jokowi ada 93 persen tapi di akhir April turun menjadi 85 persen," kata Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Djayadi Hanan dalam diskusi kebijakan publik di FK UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/5).

Sedangkan untuk elektabilitas Prabowo Subianto , calon presiden dari Partai Gerindra menunjukkan kenaikan.

"Hal yang berbeda didapati dari tren suka terhadap Prabowo Subianto . Di bulan Maret 74 persen masyarakat menyukai Prabowo, namun di akhir April meningkat menjadi 82 persen," papar Djayadi.

Berdasarkan temuan survei tersebut, lanjut Djayadi, kemudian muncul pertanyaan apa yang membuat elektabilitas Jokowi menurun. "Ini kan menandakan ada sesuatu yang terjadi sehingga orang menjadi tidak suka dengan Jokowi," paparnya.

Sedangkan dari segi kriteria calon presiden yang didambakan rakyat, Prabowo berada di peringkat pertama terkait ketegasan sebesar 51 persen. Sedangkan Jokowi berada di peringkat kedua sebesar 29 persen.

Tak hanya tegas, khalayak juga mendambakan pemimpin yang perhatian pada rakyat. Dari sisi tersebut, Jokowi berada di peringkat pertama dengan perolehan persentase sebesar 55 persen sedangkan Prabowo berada di bawahnya dengan persentase 23 persen.

Survei SMRC dilakukan dengan metode wawancara pada Maret 2014. Dalam survei ini, SMRC melakukan wawancara terhadap 2.040 koresponden dan margin of error 2.2 persen.

*)http://www.merdeka.com/politik/survei-smrc-elektabilitas-jokowi-turun-prabowo-naik.html

Guru di Sumbar Dituntut Lebih Profesional

Para guru di Sumatera Barat dituntut untuk lebih profesional dalam mendidik anak didik. Tuntutan ini pun sesuai dengan kepedulian dan perhatian pemerintah dalam kesejahteraannya. Hal ini disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada Rakor Koordinasi Pimpinan Cabang PGRI Tingkat Profesi Sumatera Barat di Hotel Bumi Minang, Rabu (28/5) lalu.

Salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan yakni  dengan menyediakan APBD provinsi sebesar 20% untuk pendidikan. Anggara  tersebut pun telah diperuntukan kepada guru profesional atau guru sertifikasi.

"Mutu anak, sekolah dan daerah diawali dari mutu seorang guru yang bisa mendidik dan mengajar dengan baik, karena itu seorang guru harus tetap belajar guna menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas," ujar Irwan Prayitno dalam siaran pers yang diterima pksnongsa.org.

Ia juga mengatakan, walaupun banyak dari tenaga pendidik .yang dinyatakan lulus sertifikasi, namun banyak pula yang melepaskan tanggungjawab.

"Begitu jadi guru sertifikasi yang mana tunjangan dan pendapatannya cukup besar, namun tidak sedikit dari mereka melanggar kedisiplinan, seperti jarang masuk dijam pelajaran," katanya.

Ia juga menambahkan, selain melanggar kedisiplinan, masih ada para guru yang tidak bisa mengikuti bahan ajaran atau kurikulum baru yang ada saat ini.

"Artinya cara pengajarannya itu-itu saja, sehingga tak mampu mengiringi perubahan metode pembelajaran," ujar Irwan Prayitno.

Salah satu contoh bukti bahwa guru jadi perhatian besar oleh pemerintah yakni melonjakan peminat fakultas keguruan.

Acara ini juga dihadiri Sekda Sumbar Ali Asmar, Ketua Pengurus Besar PGRI Sulistyo, Ketua Umum PGRI Sumbar Zainal Aqil dan Ketua STKIP PGRI Sumbar Susmelia, serta pengurus PGRI yang ada di kabupaten kota se Sumbar.[dm/pksnongsa.org]

Pendidikan Moral Relevan Atasi Krisis Moral

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalah gunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas

Gubernur pada Rapat Kerja yang membahas tentang pendidikan karakter pada Senin siang (26/5) di Auditorium Gubernuran, mengatakan dengan perhatian dan pengawasan dari orang tua dan sekolah akan mampu mengurangi intensitas kenakalan remaja tersebut.

"Jangan sampai anak-anak kita yang menjadi tanggung jawab kita bersama terjerumus kedalam lubang yang hitam, dimana masa depan mereka nantinya? banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, contohnya dengan melakukan penyuluhan tentang bahaya nya efek dari kenakalan remaja ke sekolah-sekolah, ekstakurikuler seperti pramuka dan tidak kalah pentingnya pendidikan tentang agama," tegas Irwan Prayitno dalam siaran pers yang diterima pksnongsa.org, Jum'at (30/5).

Pada acara yang juga dihadiri oleh Sekda Sumbar Ali Asmar, Ka.Kanwil Kemenag Sumbar Syahrul Wirda, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Rosnini Safitri dan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumbar Syamsurizal dengan undangan Ka.Kanwil Kemenag, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan se-sumbar, Gubernur mengajak untuk saling berkerjasama dalam menanggulangi masalah tersebut.

"Langkah ini bukan hanya kewajiban pemerintah saja, tapi dukungan dari keluarga dan masyarakat juga sangat penting, karena dengan dukungan tersebut akan mampu menciptakan sumbar yang lebih tentram dan damai," pungkasnya.

PKS Maluku: Prabowo Memimpin Tanpa Disetir

Sekretaris Umum DPW PKS Maluku Suhfi Majid mengatakan sosok calon Presiden RI Prabowo Subianto adalah sosok yang memiliki visi besar membangun Indonesia baru.

"Beliau bukan produk pencitraan. Beliau asli, memiliki visi besar membangun Indonesia baru. Karakter Pak Prabowo dibutuhkan untuk kondisi bangsa saat ini. Beliau berkarakter dan yang penting, mandiri dalam mengambil keputusan-keputusan besar. Tidak ada yang menyetir,” ungkap Suhfi pada pembentukan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Maluku pada Jum'at (30/5) siang.

Suhfi menilai Prabowo memang layak untuk menjadi presiden Republik Indonesia (RI) dan dia memastikan pengurus PKS di seluruh Indonesia akan mendukung Prabowo.

"Semua infrastruktur partai dalam koalisi tentu akan dioptimalkan," ungkap Suhfi dalam siaran pers yang diterima pksnongsa.org, Jum'at (30/5).

Deklarasi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Maluku dipimpin oleh Gubernur Maluku Said Asegaf ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerindra Maluku Henderik Lewerissa, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PAN Maluku Ramli Mahulete, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Maluku Husein Toisuta, dan Ketua DPW PBB Maluku Saleh Wattiheluw.[dm/pksnongsa.org]

PKS Siapkan Pemuda Kreatif Dukung Prabowo-Hatta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyiapkan tim pemuda kreatif guna memaksimalkan dukungan terhadap pasangan Prabowo Hatta.

Seperti dikutip dari suaramerdeka.com, Ketua Pemuda PKS Jawa Tengah Fris Dwi Yulianto menuturkan, tim tersebut akan menyasar segmen pemuda dan pemilih pemula. Caranya, dengan memperkenalkan dan memaparkan visi serta misi kepemudaan Prabowo Hatta.

Menurutnya, PKS berupaya maksimal untuk mengarahkan pemilih pemuda dan pemula ke Prabowo Hatta. Agar para pemilih pemula bisa dengan mudah menerima, program dan visi misi Prabowo Hatta akan disampaikan lebih kreatif dan menarik.

"Kami sudah coba di Pemilu 2014 lalu dan hasilnya tidak mengecewakan, berbekal pengalaman itu Insya Allah di arena pilpres kami PKS bisa lebih all out,” tandasnya.

Soal mengenai pendekatan yang akan dilakukan, Fris mengungkapkan pendekatan seni budaya, olahraga dan hobi bisa menjadi bahasa lain yang lebih mudah.

“Kami ingin mereka mendengar program Prabowo Hatta secara lengkap, sehingga pilihan mereka adalah pilihan yang cerdas dan sadar,” tandasnya.[dm/pksnongsa.org]