0
Kiai NU Minta Nusron Wahid Tidak Memecah Belah Nahdhiyin
Rois Syuriah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar, menilai pernyataan Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, provokatif dan bisa memecah belah kalangan Nahdliyin.
Sebelumnya, Nusron mengatakan kiai sepuh pendukung Prabowo-Hatta adalah pelupa sejarah masa lalu. Hal ini dikatakan Nusron saat mengumpulkan kader GP Ansor se-Jawa Timur bertemu cawapres Jusuf Kalla di Gelora Pancasila Surabaya.
Kata Kiai Miftachul, pernyataan Nusron itu telah menyakiti hati kiai sepuh NU. "Mayoritas kiai sepuh kecewa dengan manuver politik Nusron itu. Kami sangat kaget dengan pernyataan Nusron, dan kami kecewa karena Nusron membuat statement yang urakan. Jangan memvonis kami seperti itu. NU tanpa kiai sepuh tidak ada apa-apanya," ujar Kiai Miftachul.
Kiai Miftah menjelaskan dukungan 99 kiai chos NU di Jawa Timur kepada Prabowo-Hatta tidak bisa dinafikan begitu saja.
"Para kiai sepuh sudah melakukan tabayyun dan istikharah memutuskan mendukung pasangan tersebut. Karena diyakini, Prabowo-Hatta bisa membawa bangsa Indonesia lebih baik," ujarnya.
Menurut dia, Prabowo adalah orang Nahdliyin tulen. Meski tidak pernah menjadi pengurus di struktur, sudah sejak lama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus itu dekat dan mengamalkan ajaran NU.
"Prabowo warga NU, meski tidak menjadi pengurus, dan sejak lama dekat dan ikut membesarkan NU. Kalau kemudian orang yang duduk di struktur tidak mengetahui itu sangat naif," kata dia.
Sementara itu, pengasuh pondok Pesantren As-Saidiyah Jamsaren, Kediri, KH Anwar Iskandar atau Gus War menilai Nusron telah Su'ul Adab atau tidak punya tata krama termasuk dalam berpolitik.
"Ini masalah keyakinan, dia tidak bisa menganggu kami. Seharusnya mereka menghormati pilihan kiai," tegasnya.
Gus War mengatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta sudah melalui ijtihad politik yang panjang. Kiai sepuh di Jatim sudah berembuk dan memikirkan manifestasi politik itu karena pasangan tersebut dinilai bisa membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia.
"Keyakinan kami sudah tidak bisa diubah lagi. Nusron mendukung Jokowi-JK, kami tidak pernah merecokinya. Jadi, hargai dan hormati pilihan para kiai sepuh di Jatim," tegas dia. (ren)
*)http://m.news.viva.co.id/news/read/514659-kiai-nu-kecewa-manuver-politik-ketua-gp-ansor
Related Posts:
Ruhut Tolak Ahok di Demokrat Ruhut Sitompul, politikus dari Partai Demokrat menolak jika Ahok akhirnya berlabuh di Partai Demokrat. "Ahok ditunggu PDIP dan PKB. Kalau Demokrat kan ada Ruhut,". Kalau Ahok itu hitam dan putih, kalau saya, Pak Prabow… Read More
Ahok Tak Lagi Kader Gerindra, Tapi Masih Ingin Jadi Gubernur Apabila RUU Pilkada disahkan dengan putusan mekanisme kepala daerah dipilih DPRD, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tidak akan lagi masuk ke ranah politik. "Enggak mau ikut (politik). … Read More
Ahok Hengkang, Gerindra Akan Lahirkan Dua Pengganti Lebih Hebat Tampaknya Partai Gerindra tidak terlalu memiliki beban menyusul keluarnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dari partai besutan Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo, mengatakan bahwa pa… Read More
Hanura : Kami Anti Kutu Loncat Politisi Hanura, Syarifudin Suding menegaskan, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menegaskan akan berpikir dua kali jika Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin bergabung dengan partai pimpinan Jenderal … Read More
Cukong Terancam Gulung Tikar Jika Pilkada Tak Langsung Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengakui peran cukong dalam pemilukada langsung tidak dapat dihindari. Karena, sembilan tahun pelaksaan pemilukada langsung, cukong bermain di mayoritas pemilukada dengan rew… Read More
