Anggota tim sosial media Prabowo-Hatta, Valdryno, menyayangkan kiriman rekayasa foto oleh mantan Juru Bicara Presiden Abdurahman Wahid, Wimar Witoelar, dalam akunnya di media sosial, Rabu 18 Juni lalu. Rekayasa foto itu dianggap sebagai kampanye hitam untuk menjatuhkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa jelang Pemilu Presiden.
"Sebagai seorang senior, disayangkan dia posting yang seperti itu," ujar Valdryno di Jakarta, Sabtu, 21 Juni 2014. Meski Wimar sudah menyampaikan permintaan maaf, namun menurutnya Wimar tetap harus bertanggung jawab atas postingan kontroversialnya itu.
"Wimar tetap harus tanggung jawab. Postingan itu juga akan berefek ke orang yang mengidolakan dia," jelasnya.
Baca juga, Hadapi Wimar, PKS Sepakat Tempuh Jalur Hukum
Valdryno memastikan tim media sosial Prabowo-Hatta tidak akan menggunakan kampanye negatif untuk menaikkan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang mereka usung.
"Kami nggak akan menyerang. Itu mau kami ubah, jadi tidak melulu menyerang," kata dia.
Pada akun twitter, @Wimar memposting rekayasa foto Prabowo beserta sejumlah tokoh Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta, dengan latar belakang teroris Amrozi, Osama bin Laden, dan Imam Samudera. Di gambar itu juga tampak mantan Presiden Soeharto.
Tim hukum Prabowo-Hatta pun sudah melaporkan Wimar ke Badan Pengawas Pemilu. "Wimar sudah menutup akun twitternya, tapi dia belum meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi. Kalau saja Pak Wimar minta maaf, Kami tidak akan melanjutkan pengaduan ini," kata Kuasa Hukum Prabowo-Hatta, Habiburokhman.[viva/dm/pksnongsa.org]