Oleh Jonru
Dunia social media dikagetkan oleh ulah Wimar Witoelar. Dia yang selama ini dikenal bijaksana, inspiratif, menjadi idola dan dikagumi oleh banyak orang, tiba-tiba membuat tweet provokatif yang isinya menghina Islam.
(salah satu beritanya bisa dibaca di http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/06/19/n7em476-wimar-witoelar-serang-islam)
Ada apa dengan Wimar? Apa yang terjadi dengan dirimu, Bro?
Teman-teman Sekalian...
Bagi saya, kasus Wimar Witoelar menjadi bukti bahwa banyak orang yang terlihat bijak, intelek dst, padahal di dalam hati mereka memendam amarah, benci, caci maki dan sebagainya. Mereka ingin menumpahkan itu semua di ruang publik, tapi tidak berani demi nama baik, demi menjaga personal branding, demi menjaga citra diri.
Sejujurnya, dulu saya pun seperti itu. Banyak orang yang kemudian mengenal saya sebagai pribadi yang bijak, inspiratif, bahkan menjuluki saya motivator.
Namun sejak sekitar setahun lalu, saya TERSADAR bahwa "menipu diri sendiri" itu tidak baik. Saya pun berubah haluan, kembali menjadi THE REAL JONRU yang ceplas ceplos, bicara apa adanya, memposisikan diri sebagai orang kebanyakan, bukan sebagai tokoh. Karena saya memang merasa bukan tokoh.
Banyak orang yang heran pada perubahan saya itu. "Jonru sekarang kok berubah, ya? Saya merasa kehilangan Jonru yang bla... bla.. bla... Sekarang Jonru tampil aneh dan menyebalkan."
Namun, alhamdulillah, orang yang suka dan mendukung perubahan saya pun tak kalah banyak. Bahkan boleh dibilang, jumlahnya jauh lebih banyak.
Tahu dari mana? Ada surveynya?
Saya belum pernah melakukan survey. Tapi indikasinya terlihat dari perkembangan jumlah follower Twitter dan likers fan page saya.
Sejak saya berubah, mencoba jadi diri sendiri, menjadi Jonru yang apa adanya, tidak lagi berlindung di balik topeng sok bijak sok motivator, sok jadi tokoh dst, ternyata jumlah follower Twitter dan likers fan page saya meningkat drastis. Boleh dibilang, meningkat PULUHAN KALI dibanding sebelumnya.
Alhamdulillah...
Mungkin ada di antara Anda yang tidak menyukai gaya saya saat ini. Tapi bagi saya, menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik.
(sumber: fb Jonru)
___
*Baca juga: Gaya Wimar Mirip Komunis