Bagi yang tidak bisa hadir, terkadang berbagai alasan dikemukakan. Alasan-alasan yang tidak terlalu berarti untuk diterima sebagai sebuah alasan. Ada yang beralasan tidak ada kendaraan, tidak ada uang, lagi sibuk dan berbagai alasan lainnya.
Lain halnya yang dilakukan oleh Mak Eka, seorang nenek yang berumur 70 tahun yang hadir dalam sebuah acara Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan oleh Pengurus DPC PKS Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau di Markaznya pada Kamis (12/6) lalu. Beliau adalah peserta Tarhib Ramadhan yang paling tua diantara peserta yang hadir dan berdomisili di Jalan Asrama Tribrata Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Perlu diketahui bahwa jarak antara rumah beliau dengan Markaz DPC PKS adalah ± 4 km.
Ada hal yang sangat menarik dari kehadiran beliau dalam acara tersebut dan patut menjadi contoh teladan bagi kita semua. Berdasarkan cerita beliau yang disampaikan kepada salah satu ikhwah adalah setelah mendapatkan informasi ada acara Tarhib Ramadhan di Markaz DPC PKS Mandau, Mak Eka langsung keluar mencari besi dan kara-kara. Setelah satu hari berkeliling akhirnya Mak Eka hanya mendapatkan uang sebesar Rp20.000 dan di dalam hatinya mengatakan,” cukup untuk bayar ojeg besok ke PKS”.
Keesokan harinya, dengan penuh semangat Mak Eka berangkat dan diantarkan oleh tetangganya dan itu pun setelah dibelikan bensin sebanyak 2 liter. Setibanya di Markaz PKS, Mak Eka pun mengikuti acara tersebut dari awal sampai akhir.
Subhanallah… hanya untuk sekedar menghadiri acara tersebut, Mak Eka hampir menghabiskan semua uang yang dia peroleh dari menjual besi dan kara-kara.
Seorang Nenek Tua yang berumur 70 tahun, telah membuka mata dan pintu hati kita bahwa uang dan kendaraan bukanlah satu-satunya untuk mencapai sebuah tujuan dalam dakwah ini. Yang terpenting dalam kisah ini adalah Motivasi dan Keistiqomahan Mak Eka dalam dakwah patut diacungi jempol.
Bagi kita yang telah memiliki kendaraan roda dua dan empat serta memiliki waktu maka kita telah di “KO” kan oleh perjuangan seorang Mak Eka dalam memenuhi undangan dakwah.
“Ruh Mak Eka adalah teman ruh-ruh kita dalam jema’ah ini”, ujar Nibukat, Sekretaris DPD PKS Bengkalis, yang disampaikannya dalam sebuah pesan singkat di Group WhatsApp PKS Bengkalis.
Belajar dari Kisah Mak Eka, ini merupakan teguran keras bagi kita semua dalam berjuang menegakkan panji-panji Allah SWT di Bumi Bengkalis yang kita cintai. Hal ini menuntut kita semua agar tidak lagi mencari alasan untuk tidak memenuhi undangan dari Para Qiyadah kecuali memang dihadapkan suatu kondisi yang tidak bisa ditinggalkan.
Mak Eka Seorang Murabbi, yang telah menghipnotis kita semua untuk berbuat lebih maksimal berjuang dalam dakwah ini. Usia Tua dan Kondisi Perekonomian yang tidak mencukupi bukanlah sebuah rintangan dalam berjuang. Yang terpenting adalah Nilai-nilai Semangat dan Istiqomah dalam berjuang perlu ditingkatkan.
Terima kasih Mak Eka, engkau telah memberikan Teladan yang baik bagi kami yang masih muda dan berkecukupan dalam kehidupan ini. Semoga semangatmu menjadi BARA API yang membakar Semangat Muda kami untuk TETAP BERJUANG dan MEMBELA AGAMA ini sampai akhir hayat.
Bravo Ma Eka….
Oleh: Taufiq Hidayat Hasibuan