News Update :

Chomsky: Stop Terorisme? Berhenti Bunuhi Muslim!




Hari ini, 11 September 2014, genap 13 tahun peristiwa yang dikenal dengan 9/11. Peristiwa yang menjadi awal 'War on Terrorism' perang terhadap apa yang disebut Amerika 'Terorisme'. Terorisme yang dimaksud Amerika hanya menunjuk orang-orang Islam, sehingga AS menyerbu Irak, Afghanistan dan mengucurkan dolar ke negara-negara muslim untuk 'memerangi teroris'.

Namun, mengapa terorisme masih saja terjadi, dengan segala varian dan jenisnya?

Bila urusannya bukan terorisme bikinan dinas intelijen negara-negara penindas untuk mencari justifikasi, memberantas terorisme menurut aktivis sosial dan pakar linguistik Noam Chomsky, sederhana saja. Bersikap adil.

“Jika anda ingin menghentikan terorisme, berhentilah membunuhi Muslim!” teriak Chomsky beberapa tahun lalu. Menurut Chomsky, banyak hal telah menyedot energi dan perhatian begitu besar. Misalnya peristiwa 9/11. Tetapi anehnya, banyak hal lebih besar, lebih jahat, lebih buas, yang justru dibiarkan. Ia menunjuk penjajahan AS di Afghanistan dan Irak. “ (Itu) kejahatan yang jauh lebih berat daripada meledakkan WTC. Saya curiga, mengapa gerakan 9/11 diperlakukan jauh lebih toleran oleh ‘pusat kekuasaan’,” kata dia.

Sementara itu, Nir Rosen, jurnalis AS kelahiran Kurdistan yang benyak menulis untuk Washington Post, New York Times Magazine, dan Rolling Stone, berkata lebih keras lagi. “Berhenti mendukung kediktatoran di Mesir, Saudi Arabia, Maroko dan berbagai tempat lainnya.”

Terutama, kata penulis buku ‘In the Belly of the Green Bird’, itu,” Berhentilah mendukung pendudukan Israel di Palestina.”

Bahkan Julian Asange dan Tom Murphy curiga, bisa jadi serangan yang meruntuhkan WTC itu tak lain hanya untuk menutupi realitas lain, yaitu kekerasan yang dilakukan AS di berbagai negara Muslim, serta dan dukungannya terhadap penjajahan Israel di Palestina. [dsy/inilah]
Share Artikel ini :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar