Dalam sebuah sesi debat jelang Pemilihan Presiden 2014, Jokowi sempat melemparkan wacana pembelian kembali ( buyback) saham Indosat.
Dengan enteng, Jokowi mengatakan akan membeli kembali Indosat dan menjadikannya asset bersama milik bangsa.
Lalu apa pendapat Ooredoo sebagai pemegang saham mayoritas Indosat saat ini?
Dijumpai dalam acara temu media di Yogyakarta, Jumat, 5 September 2014, CEO Ooredoo yang sekaligus menjabat Komisaris Indosat, Dr. Nasser Marafih mengatakan, hingga kini belum ada pembicaraan langsung antara Pemerintah RI dengan Ooredoo.
Nasser juga menegaskan bahwa saat ini tidak ada rencana dari Ooredoo untuk menjual saham Indosat.
"Saat ini kami tidak memiliki rencana untuk menjual saham Indosat, karena Indosat menjadi aset penting dan strategis bagi grup Ooredoo, ini investasi jangka panjang," ujarnya.
Untuk diketahui, Ooredoo menjadi pemegang saham mayoritas di tubuh Indosat dengan 65% saham. Pemerintah Indonesia sendiri memiliki 14,29% saham Indosat.
Indosat memang menjadi aset yang penting bagi Ooredoo. Saat ini jumlah pelanggan Ooredoo yang berasal dari salah satu operator terbesar di Indonesia itu mencapai 65%.
Ooredoo yang memiliki anak usaha di 16 negara ini mengklaim memiliki 90 juta pelanggan. Sekitar 60 juta di antaranya berasal dari pelanggan Indosat.
Kontribusi Indosat terhadap pemasukan grup Ooredoo juga tergolong tinggi. Dr. Nasser mengatakan Indosat menyumbang 25 % dari total pendapatan Ooredoo pada tahun 2013 lalu.
Sementara Chairman Ooredoo Group, Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al Thani mengatakan, Ooredoo akan bekerjasama dengan pemerintah Indonesia sebagai rekan kerja.
"Ini (investasi Ooredoo) bukan hanya kerja sama antar dua perusahaan, namun juga menjadi kerja sama antar dua negara," demikian terang Sheikh Abdullah. (fs)