Perjalanan Mada, tokoh utama dalam film Haji Backpacker, memberikan pengetahuan tentang komunitas muslim di sembilan negara yang dilalui. Komunitas muslim di masing-masing negara yang menjadi lokasi syuting ‘Haji Backpacker’ memiliki ciri khas masing-masing.
“Semua negara punya keunikan masing-masing. Ini yang membuat value film ini unik,” tutur Sutradara Film `Haji BackPacker`, Danial Rifki, saat berbincang dengan Dream di Jakarta, Kamis 7 Agustus 2014.
Film Haji Backpacker memang menceritakan perjalanan tokoh Mada, yang diperankan oleh Abimana Aryasatya, ke Mekah. Setidaknya, perjalanan itu melewati sembilan negara, Indonesia, Thailand, Vietnam, China, Tibet, Nepal, India, Iran, dan Arab Saudi.
Menurut Danial, budaya masyarakat muslim di wilayah yang menjadi lokasi syuting film garapannya itu sungguh beragam dan unik. “Islam ini tidak identik dengan Arab, bahwa Islam itu mengikuti wadah budaya di mana negara itu ada,” tutur dia.
Dia mencontohkan komunitas Islam di China. Islam di China, kata dia, punya karakter sendiri. Masjidnya seperti klenteng, tidak berkubah seperti yang banyak terdapat di tanah Arab. “India juga begitu, mengikuti gaya mereka,” tutur dia.
“Di negara lain juga beda lagi, Islam di Surabaya nanti juga beda lagi, mungkin pakai musik hadrah. Islamnya mengikuti budaya masing-masing.”
Danial menambahkan, alur cerita film Haji Backpacker memang tidak menonjolkan budaya setiap negara yang dilalui Mada. Namun, budaya komunitas muslim itu menjadi semacam bonus untuk para penonton film yang akan dirilis 2 Oktober ini.
“Ini tentang perjalanan batin Mada, anak muslim Ampel, Surabaya, yang nakal. Sehingga tidak ada porsi menonjol soal budaya. Jadi kita seperti wisata melihat Islam di berbagai negara,” tutur Danial.
Sementara, Abimana menambahkan film ini sangat menarik bagi penyuka petualangan. Sebab, di daerah baru akan selalu ada pengalaman yang baru pula. Sehingga, akan banyak nilai-nilai baru yang bisa ditemui dalam film ini.
“Satu hal kalau bertualang yang kita cari ya tempat berteduh, tempat berteduh pertama yang kita cari ya masjid. Salat dan bersih-bersih di sana,” kata Abimana yang tampil di film ini bersama Pipik Dian Irawati, Ray Sahetapy, Kenes, dan Dion Wiyoko, ini. (sumber: dream.co.id)
Peran Pipik & Uje di Film Haji Backpacker
Pergi Haji merupakan lagu karya Ustad Jefri Al-Bukhori yang terakhir dan Umi Pipik membantu merampungkannya. Dengan konsep duet, perpaduan suara tinggi Uje dan vokal lembut Pipik membuat lagu ini terdengar syahdu serta sesuai dengan tema dari film Haji Backpacker.
"Tujuan lagu ini hanya ingin di fungsikan lewat film ini agar bisa bermanfaat. Lirik ini di buat sebelum beliau wafat dan belum sempat di publikasikan. Saat rekaman lagu ini saya jadi kangen beliau dan pergi haji lagi," ucap Umi Pipik saat jumpa pers single 'Pergi Haji' di kantor Falcon Pictures, Jl. Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (18/8) sore.
Berbeda dengan kesan rindu yang dirasakan Umi Pipik lewat single 'Pergi Haji', dalam hal berakting, wanita yang sering mengenakan hijab hitam ini punya adegan berkesan di film arahan sutradara Danial Rifki tersebut. Perlu diketahui, ini adalah kali pertama Umi Pipik berakting dalam sebuah proyek film.
"Saat ditawari film ini saya nggak langsung terima, tapi setelah baca naskahnya yang bagus akhirnya saya mau. Soal adegan berkesan, ada ketika saya berakting mati. Saat itu saya merem dan banyak orang yang bacain Yasin, darisana saya mulai agak tahu ya Allah begini ya rasanya mati. Kita kan nggak tahu kapan kita dipanggil," tutur Pipik.
"Mengenai ketagihan akting apa nggak, ya saya tergantung perannya aja. Saya belum berani juga sih sebenarnya. Karena di film ini kan adegannya simple, yaitu jadi seorang ibu ajarin anaknya ngaji, pakaikan baju dan sebagainya," tambahnya. (sumber: 21cineplex.com)
0 Comments
