"Kami sudah lihat bahwa wawancara Allan Nairn ini adalah suatu wawancara bohong, dan kebohongan ini disebarluaskan," ujar Fadli Zon, Senin (7/7/2014).
Menurut dia, cara yang dilakukan tim Prabowo-Hatta telah sesuai prosedur. Sehingga tidak sampai harus mengerahkan aksi massa kepada stasiun televisi tersebut.
"Saya kira ini adalah cara yang prosedural, artinya kalau ada satu hal yang perlu diklarifikasi melalui jalur-jalurnya sebelum melakukan pengepungan, penyegelan apalagi melakukan vandalisme," katanya.
Pihaknya mengaku sangat menghargai pers yang dianggap telah menjadi mitra dalam berdemokrasi. Bahkan tanpa adanya pers, ia menilai tidak mungkin ada demokrasi di Indonesia.
"Karena itu kalau ada oknum atau satu pihak yang memang secara sengaja dan berturut-turut telah melanggar hak pribadi atau fitnah tentu kita mencari keadilan dengan jalur yang berlaku," tandasnya.[dm/inilah.com]
0 Comments
