News Update :

Satukan Hati Demi Negeri | By @RiaSanusi

Jika mau adu kuat-kuatan, bisa juga kubu capres nomor satu bilang : “Jika Prabowo kalah, maka Indonesia akan chaos atau hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Prabowo, serta jika KPU memenangkan Jokowi, maka telah terjadi kecurangan”.

Pernyataan-pernyataan yang berbau provokatif ini sempat beredar akhir-akhir ini, terutama hari-hari menjelang diselenggarakannya Pilpres  Pernyataan-pernyataan provokatif ini dikeluarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang merasa takut mengalami kekalahan dalam pertarungan Pilpres (Pemilihan Presiden) tanggal 9 Juli 2014.

Tapi apakah semua itu juga dilakukan oleh kubu Prabowo? Apakah kubu Prabowo juga ikut-ikutan mengeluarkan pernyataan (statement) seperti itu? Jawabannya adalah "TIDAK"...!!! Sebab itu bukanlah watak mereka, itu bukan jiwa mereka. Sebagai warga negara yang mengerti etika berpolitik, seharusnya pernyataan-pernyataan seperti ini tidak perlu dilakukan oleh pihak manapun. Apalagi dalam suasana perpolitikan yang saat ini sedang panas-panasnya, yang mana akan gampang sekali menyulut emosi & sensivitas masyarakat. Lebih-lebih yang terlibat langsung dalam pertempuran Pilpres ini.

Semua pihak diharapkan bisa menahan diri. Tidak mengeluarkan pernyataan apapun yang akan menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Semua pihak harus menjunjung tinggi asas dan proses hukum yang berlaku di negeri ini. Tidak grasah-grusuh, asal tuduh sana-sini untuk meng-klaim kebenaran diri sendiri. Sebab semua sudah ada prosedur dan aturannya. Biarkan saja proses itu berjalan sesuai koridornya.

Sebagai warga negara yang baik, tunggu saja hasil akhirnya pada waktunya nanti.
Jika KPU menetapkan Prabowo yang menang, maka pihak Jokowi harus menghormatinya dan mengucapkan selamat kepada Prabowo. Begitu juga sebaliknya, jika KPU menetapkan Jokowi yang menang, maka pihak Prabowo harus menghormatinya dan mengucapkan selamat kepada Jokowi. Tidak ada rasa benci dan dendam. Karena  semua ini adalah untuk negeri kita tercinta, Indonesia.

Apabila merasa ada kecurangan atau tidak sesuai dengan fakta dan data yang dimiliki, bisa menempuh jalur hukum melalui lembaga peradilan MK (Mahkamah Konstitusi). Tak perlu koar sana-sini, tuduh sana-sini yang justru akan menimbulkan keresahan dan masalah (polemik) baru. Semua pihak harus menghormati dan menghargai perangkat hukum di negeri ini. Jangan merasa benar diri, tanpa mau tahu proses yang sebenarnya.

Mari bersikap sebagai seorang politikus dan negarawan sejati, demi Indonesia kita satukan hati. Selamat menanti pengumungan real count KPU tanggal 22 Juli 2014 nanti. Semoga semua bisa menerima dengan lapang dada dan besar hati. Semoga  Alloh senantiasa meridhoi.

Oleh: Ria Dahlia
Follow @RiaSanusi on Twitter
Share Artikel ini :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar