Apa arti Jawa Barat bagi suara nasional? Jumlah pemilih di Jawa Barat masih merupakan yang terbesar, yakni 32 juta pemilih terdaftar. Dengan menang di Jawa Barat, kandidat dapat memperoleh tambahan suara yang cukup besar. Sebagai perbandingannya, DKI Jakarta saja hanya sekitar 6 juta pemilih terdaftar. Hong Kong yang kemarin ribut jumlah pemilih terdaftarnya hanya 115.000.
Apakah menang di Jawa Barat juga akan menang di nasional? Belum tentu, karena selain Jawa Barat ada daerah lain yang memiliki jumlah pemilih besar, yakni Jawa Timur sekitar 30 juta dan Jawa Tengah sekitar 28 juta pemilih terdaftar.
Jadi siapa yang berpotensi menang? Data terakhir yang saya terima dari beberapa lembaga survey menyebutkan pasangan Prabowo-Hatta kemungkinan besar akan unggul di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat, sedangkan Jokowi-JK unggul telak di Jawa Tengah. Dari gambaran empat provinsi tersebut, pasangan Prabowo-Hatta diprediksi akan unggul. Akan tetapi masih ada Jawa Timur yang kemungkinan saat ini masih 50-50. Selain itu juga ada Pulau Sumatera yang berkontribusi 10% suara dan sisa seluruh Indonesia yang juga sekitar 20%. Artinya baik Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK masih punya peluang untuk saling menyalip satu sama lain. Seandainya Jokowi-JK berhasil merebut Jawa Timur, Pulau Sumatera dan suara sisa dari seluruh Indonesia lainnya, maka keadaan masih bisa imbang atau bahkan berbalik menjadi unggul.
Yang menarik adalah, rata-rata swing voter saat ini berada di daerah perkotaan. Mereka ini relatif lebih melek internet. Sehingga selain pertempuran darat di Jatim, pertempuran lain akan berlangsung di media internet.