0
Ketua MUI: Tjahjo Kumolo pecah belah bangsa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta juru bicara partai ataupun pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak provokatif. Din mencontohkan apa yang dilakukan jubir sekaligus Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo sebagai langkah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jubir partai jangan provokatif, jangan sampai pernyataannya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Sangat disayangkan pernyataan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yang menginstruksikan pengepungan Kantor TV One, karena kecewa dengan pemberitaannya,” ujar Din Syamsuddin dalam acara tausyiah kebangsaan di Jakarta, Kamis (3/7/14).
Meski demikian, Din juga meminta seluruh media massa untuk tidak provokatif ataupun memojokkan salah satu pasangan capres dan cawapres. “Harga sosial terlalu mahal untuk kita bayar. Luka yang ditimbulkan cukup dalam dan tidak akan cepat sembuh setelah 9 Juli.”
Lagi pula, dengan sikap jubir dan media demikian, maka hakikat demokrasi sulit tercapai di Indonesia. “Saya mengimbau kelompok yang cinta persatuan untuk menjadi kekuatan moral, penengah, wasit moral dan bisa mengedepankan kearifan.”
Dia juga meminta pemerintah yang masih berkuasa untuk menunaikan tanggungjawabnya, karena sangat bergantung pada pemerintah. “Pemerintah harus netral. Kondisi yang damai dapat terlaksana jika kelompok negarawan, kelompok yang cinta damai dapat bersama-sama menghindari pertikaian.”
Ketua MUI mengaku prihatin dengan kondisi kebangsaan yang menampilkan gejala perpecahan bangsa dan saat ini sudah tidak sehat. Situasi tersebut diperparah dengan sikap tim sukses dan pendukung yang melakukan kampanye hitam.(win10/kanalsatu)
0 Comments