News Update :

KASUS HONGKONG: PROYEK INTELIJEN BAKAR EMOSI JOKOWERS


Oleh Ragil Nugroho*

Kejadian di Hongkong hanyalah tes apakah strategi yang dijankan Jendral E dkk bisa berjalan.

Kata sandi "Pilpres Curang" seperti yang ditiupkan dalam strategi Jendral E mempunyai dua tujuan. Kedua tujuan ini yg sedang dimainkan.

Tujuan pertama adlh ke dalam: membakar semangat para pendukung Jokowi. Tentu saja agar mereka seperti "Banteng Ketaton". Ketaton=terluka.

Jendral E dkk sudah tau kalau elektabilitas Jokowi merosot menjelang Pilpres. Dengan situasi ini, stratagi pamungkas di menit akhir

Strategi itu adalah memacu militansi pendukung Jokowi. Dlm perang, ketika dalam situasi kpepet di tepi jurang, panglima perang akan berkata:

"Di belakang kalian jurang. Bila kalian tidak mau mati sia2 dimakan jurang, kalian harus bertempur habis habisan," kt panglima.

Prajuritpun akan betempur mati matian krn pilihannya hanya dua: mati sia2 masuk kedalam jurang atau melawan sampai titik darah penghabisan.

Pilihan kedua, melawan sampai mati, akan menumbukan militansi "Banteng Ketaton" yg mau bertempur habis2an. Ada potensi menang.

Tes uji militansi lain yg sudah dijalankan Jendral E dkk adlh kasus penyerbuan TV One. Emosi massa Jokowi mmang sengaja dibakar.

Usaha membakar militansi pendukung Jokowi dengan mengatakan TV one sudah keterlaluan menuduh PKI, mendapat respon dari fundamentalis Jokowi.

Di Jogja mereka mengobrak abrik kantor Tv One. Sedangkan di Jakarta aksi tengah malam.

Ini u menunjukkan militansi masih ada. "Banteng Ketaton" mengamuk.

Jendral E yang sudah lama bermain strategi2 seperti itu sejak jaman Orba tentu sudah terbiasa memainkan emosi militansi pendukung Jokowi.

Maka, begitu kasus Hongkong muncul, langsung digoreng habis habisan u memperlihatkan Jokowi sedang dicurangi. Seolah tuduhan mjd fakta

Pengorengan tersebut agar "Banteng Ketaton" muncul militansinya. Muncul amarahnya. Muncul semangatnya u bertarung

Ketika pendukung Jokowi sudah disuntik militansinya seperti pasukan yg terjepit di jurang, maka mereka mau melakukan apa saja.

Dengan militansi "Banteng Ketaton" mereka mau bekerja keras untuk menyeret pemilih yg masih abu2. Pemilih ini masih byk jumlahnya.

Dengan pasokan di kepala mereka pilpres akn curang, mereka akan giat menyakinkan orang lain bahwa biar menang maka coblos Jokowi

Setelah berusaha menyakinkan pemilih yang abu abu, pada hari penghitungan suara, mereka akan menjadi saksi yg militan

Saksi saksi PKS yg selama ini dikenal militan akan mendapatkan lawan dari pendukung Jokowi yg telah berubah menjadi "Banteng Ketaton".

Mereka sudah siap perang habis habisan di TPS melawan saksi saksi Prabowo yg dikoordinir oleh PKS. Klu perlu intimidasi dilakukan. Sruduk.

Bila upaya u menyuntikkan militansi pd pendukung Jokowi dg hantu pilpres curang gagal, artinya Jokowi ttp kalah, mk rencana ke 2 dimainkan.

Dengan sejak awal mengatakan Pilpres curang dan kemudian terbukti Jokowi kalah, maka kubu Jokowi punya legitimasi untuk ngamuk.

Jendral E sebagaimana Joko Tingkir telah memasukkan tanah lempung yg dimantrai "pilpres curang" ketelinga Banteng agar mengamuk.

Disinilah strategi "Bandung lautan api" dipakai. Yaitu operasi bumi hangus. Jendral E dkk sudah mahir melakukan seperti ini.

Sebagai contoh, ketika jajak pendapat di Timor Leste menghasilkan Pro Kemerdekaan menang, maka Jendral E dkk melakukan operasi bumi hangus.

Mereka mau meninggalkan Timor Leste, tapi harus membumi hanguskan dulu kota tersebut. Api membakar seantero kota

Dlm Pilpres kali ini strategi itu akan dipakai klu Jokowi kalah.Sjk awal hantu Pilpres curang sudah dihembuskan ketelinga Banteng fans club.

Massa pendukung Jokowi yg sudah disulut militansi/emosinya tentu akan mudah digerakan u melakukan operasi "Bandung lautan api."

Banteng akan siap mengamuk memporak porandakan apa saja sebagaima banteng zaman Joko Tingkir yg mengobrak abrik alun2 Demak.

Inilah yg diantisipasi Pak Beye. Yg kemudian mengintruksikan polisi dan tentara untuk siaga. Para jogoboyo untuk bersiap 24 jam

Kolaborasi antara Jendral E dkk dan dendam Calon Arang, tentu akan menghasilkan teluh yang mematikan.

Karena Mpu Baradah tak ada, Pak Beye akan turun langsung menggantikan posisi Mpu Baradah. Meredam teluh Calon Arang

Begitulah strategi yang sedang dijalankan Jendral E cs menghadapi detik detik pencoblosan n paska pencoblosan.

*sumber: https://twitter.com/ragilnugroho1

BACA JUGA:

- Pendukung Jokowi Bikin Kisruh Pilpres LN di Hongkong | Ini Kronologisnya 
- Prabowo Siap Menang, Siap Kalah | Kubu Jokowi Tak Siap Kalah

Share Artikel ini :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar