News Update :

Survei LSI: Joko Widodo Kalah dari Prabowo di Jakarta

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru mereka mengenai elektabilitas dua capres di tujuh wilayah strategis di Indonesia, Rabu 4 Juni 2014.

Hasilnya, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla masih unggul di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan. Sementara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul di wilayah Banten dan DKI Jakarta. LSI juga mengukur efek cawapres terhadap elektabilitas capres dari setiap teritori wilayah.

Menurut tim riset LSI, Rully Akbar,  pilihan masyarakat terhadap capres masih berdasarkan figur tokoh. Hingga kini masyarakat belum melihat visi dan misi yang diusung capres dan cawapres.

Seperti dilangsir dari viva.co.id, meski efek Jusuf Kalla terhadap pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memiliki pengaruh di Indonesia Timur, tapi JK justru mengurangi dukungan diteritori di wilayah barat.

Sementara itu, kekalahan Joko Widodo di Provinsi DKI Jakarta turut dipicu oleh rasa kecewa masyarakat Jakarta. Dari pemberitaan, warga kecewa dengan janji Joko Widodo untuk membenahi Jakarta. Kampanye negatif yang gencar terjadi di media sosial ikut mempengaruhi masing-masing figur calon presiden.

"Warga menjadi kecewa dengan pemberitaan Jokowi yang janji membenahi Jakarta," kataya.

Data yang dihimpun LSI berdasarkan tiga teritori besar, antara lain: teritori barat (semua provinsi dipulau Sumatera), teritori tengah ( semua provinsi di Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB), dan teritori timur (semua propinsi di Kalimantan, Sulawesi , Maluku dan Papua).

Sebaliknya, kehadiran Hatta Rajasa sebagai cawaprea Prabowo ternyata mampu menaikan elektabilitas pasang ini di teritori barat.

Secara keseluruhan, dari ketiga teritori tersebut pasangan Jokowi-JK masih unggul 36,51 persen, sedangkan  pasangan prabowo-hatta memperoleh 21,65 persen.

Survei LSI dilakukan pada pertengahan Mei 2014. Total responden 2.400, dengan margin of error sekitar dua persen. Dalam survei, diambil contah dari tujuh provinsi strategi di Indonesia. Wawancara dilakukan denagan cara tatap muka dan dilengkapi riset kualitatif dan media analisis.[dm/pksnongsa.org]

Share Artikel ini :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar