Namun, pengamat ekonomi Ikhsan Modjo melihatnya berbeda. Menurut dia, pembangunan sawah dan bendungan itu harusnya seiringan.
"Sawah dan bendungan itu berjalan seiringan. Bukan bendungan dulu atau sawah dulu, seperti mana dulu antara ayam dan telur. Tetapi yang terpenting disesuaikan dengan tata ruang provinsi dan kabupaten," ujar Ikhsan di Jakarta, Jum'at (20/6/2014)
Ia melanjutkan, pembangunan 24 bendungan yang dijanjikan Jokowi dinilai aneh dan mengkhawatirkan.
"Membangun 24 bendungan ditengah terbatasnya ruang fiskal, dikhawatirkan dananya didapat dari hutang luar negeri," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, calon presiden nomor urut 2 Jokowi mengatakan, akan membangun 25 bendungan baru jika dirinya terpilih bersama Jusuf Kalla pada Pemilu presiden 2014 nanti.
"Semua sawah butuh air, bangun bendungannya dulu, baru sawahnya. Jangan dibalik-balik," katanya.[inilah/dm/pksnongsa.org]